g. Waktu iskemia
h. Setelah penyelesaian anastomosis, flep harus dengan benar disisipkan. Periksa
pedikel pembuluh darah dengan Klinks, diputar, kompresi, dan untuk memastikan bahwa tidak ada ketegangan sepanjang anastomosis. Periksa bagian distal flep untuk
perdarahan arteri dan vena. Gunakan unit Doppler untuk menilai aliran arteri dan vena melalui pedikel pembuluh darah untuk memastikan dengan dengan baik,
tentunya aliran nontwisting sebelum menyelesaikan penjahitan akhir flep, terutama jika posisi pasien telah berubah.
flep yang ditoleransi tergantung pada komposisi dari jaringan yang ditransfer. Secara umum, flep perforator mentolelir waktu yang lama untuk terjadinya
iskemia karena tidak ada otot yang terlibat. Waktu iskemia diatas 4 jam untuk flep perforator dapat ditoleransi dengan baik. Flep muskuluskutaneus, disisi lain, tidak
mentolelir waktu iskemia yang berkepanjangan karena kebutuhan metabolik otot. Secara umum, 2-3 jam iskemia adalah waktu maksimum yang ditoleransi.
i. Tempatkan sebuah penghisap untuk menghisap darah dari pembuluh darah dan jahit
flep pada posisinya.
3.6 Tindakan Paska Bedah
Keberhasilan flep bebas bergantung pada pemeliharaan aliran darah pada bagian anastosmosis arteri dan vena resipien. Penggunaan obat paska operasi sangat diperlukan untuk
mengatasi terjadinya thrombosis, hiperkoagulasi, dan injuri pembuluh darah pada anastomosis. Ada tiga pilihan obat yang dianjurkan yaitu heparin, dekstran, dan aspirin. Pada umumnya
digunakan aspirin dengan dosis 1.4 mgkg selama 2 minggu. Setelah itu barulah dilakukan pemantauan pasca operasi.
9,10,11
Universitas Sumatera Utara
Teknik untuk memantau flep bebas tergantung pada komposisi jaringan dan lokasi flep. Teknik pemantauan khusus mencakup evaluasi warna, isi ulang kapiler, turgor, suhu permukaan,
adanya perdarahan, perlekatan skin graft, dan penilaian pendengaran aliran darah. Penggunaan teknik ini tergantung apakah flep memiliki komponen fasiakutaneus, ditutup dengan cangkok
kulit, atau dibenamkan dan tidak dapat diakses dengan penilaian visual. 1.
Karateristik Permukaan Untuk flep fasiakutaneus, adipokutaneus, muskuluskutaneus, dan osteokutaneus,
karateristik permukaan adalah penting. Flep warna normal adalah sama dengan daerah penerima. Peredaran darah normal kapiler adalah setelah 1-2 detik. Suhu permukaan flep dapat dimonitor
dengan menggunakan pita perekat untuk nomor akurat atau punggung tangan untuk memberikan penilaian komparatif dengan kulit sekitarnya. Permasalahan pada aliran masuk
arteri kemungkinan saat flep padat, edema, dan ketika peredaran darah kapiler cepat dan laju. Warna dan tampilan flep padat dapat bervariasi tergantung pada apakah penyumbatan ringan
atau berat dan berkisar dari rona merah muda menonjol ke warna ungu tua kebiruan. Penilaian permukaan dengan Doppler untuk flep dengan komponen fasiakutaneus dapat
menghasilkan hasil positif palsu dengan mengambil sinyal dari sekitar atau pembuluh darah arah dalam. Karateristik darah dari penusukan peniti flep berikut juga dapat memberikan petunjuk.
Darah vena yang hitam menunjukkan terjadinya oklusi vena, dan tidak adanya perdarahan menunjukkan terjadinya oklusi arteri.
2. Flep Otot dengan Cangkok Kulit
Flep otot dengan cangkok kulit sering lebih mudah untuk dipantau. Suhu permukaan dan isi ulang kapiler umumnya tidak digunakan dalam situasi ini, namun, warna, turgor, perlekatan
Universitas Sumatera Utara
kulit yang dicangkok, dan sinyal Doppler masih digunakan. Tanda-tanda obstruksi vena termasuk flep kongesti dan edema, darah berwarna gelap pada cocokan peniti, dan hilangnya
sinyal Doppler vena. Tanda-tanda oklusi arteri termasuk flep datar dan pucat, perlekatan kulit yang dicangkok dengan flep buruk, tidak ada perdarahan di cocokan peniti, dan hilangnya sinyal
arteri. 3.
Flep yang Dalam atau Terbenam Flep yang paling sulit untuk dimonitor adalah flep yang dalam atau terbenam misalnya,
fibula flep tanpa kulit pendukung. Sinyal permukaan Doppler sering tidak dapat diandalkan. Dalam situasi ini, penempatan probe Doppler implan sementara berdekatan dengan arteri dan
vena pada saat operasi dilakukan.
3.7 Komplikasi