Pengertian Koleksi Fungsi Koleksi Bentuk-Bentuk Koleksi

Suatu perguruan tinggi menyediakan informasi dan koleksi-koleksinya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi dan pengetahuan ilmiah lainya, untuk mendukung seluruh kegiatan sivitas akademi masyarakat perguruan tinggi tersebut.

2.2.1 Pengertian Koleksi

Darmono 2001: 60 “Koleksi adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak buku, majalah, surat kabar dan bentuk tidak tercetak bentuk mikro, bahan audio visual, peta”.

2.2.2 Fungsi Koleksi

Koleksi yang dimiliki perpustakaan memiliki fungsi sebagaimana yang dinyatakan dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 30 bahwa fungsi koleksi adalah: 1. Fungsi pendidikan Untuk Menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat program yang ada. 2. Fungsi penelitian Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir. 3. Fungsi referensi Fungsi ini melengkapi fungsi yang di atas dengan menyediakan bahan bahan referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusur informasi. 4. Fungsi umum Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat di sekitarnya, fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan mempunyai fungsi pendidikan, penelitian, referensi dan umum. Maka jelaslah bahwa koleksi perpustakaan adalah unsur pokok perpustakaan yang harus dibina secara teratur dan terencana. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Bentuk-Bentuk Koleksi

Menurut Massofa 2008, beberapa jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi perpustakaan yaitu 1 karya cetak, 2 karya noncetak; 3 bentuk mikro; dan 4 karya dalam bentuk elektronik. 1. Karya Cetak Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti: a. Buku Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Dalam buku perpustakaan sebagai ilmu 2009, menyatakan ciri-ciri buku adalah sebagai berikut: 1 Isinya membahas satu permasalahan pokok, kalaupun terdiri dari beberapa makalah misalnya dalam prosiding seminar maka semua makalah berhubungan dengan tema pokok dari seminar tersebut 2 Berjilid 3 Mempunyai halaman judul 4 Terdapat daftar isi 5 Teks yang dibagi dalam bab-bab 6 Terdapat lembar pendahuluan danatau kata pengantar 7 Terbit dalam satu jilid atau beberapa volume dengan bentuk jilid sama 8 Umumnya memiliki ISBN International Standard Book Number. b. Terbitan berseri Dalam buku perpustakaan sebagai ilmu 2009, menyatakan contoh-contoh terbitan berseri adalah: 1 Majalah, magazin, buletin, warta, journal, newsletter, warkat warta, risalah 2 laporan tahunan, bulanan, mingguan 3 Buku tahunan, yearbook 4 Serial 5 Seri monograf, monograf berseri Universitas Sumatera Utara Ciri-Ciri terbitan berseri adalah sebagai berikut: a Memiliki judul seri, yang selalu sama pada setiap nomor penerbitan b -Publikasi yang diterbitkan secara berturut-turut, bernomor, bervolume, c Umumnya berjangka waktu terbit frekuensi tertentu d Isinya terdiri dari artikel-artikel, ada pula yang berartikel tunggal e Terdapat halaman editorredaksi f Daftar isi merupakan daftar artikel yang dimuat. 2. Karya Noncetak Menurut Siregar 1999, menyatakan karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Karya noncetak terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Rekaman suara Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset. b. Gambar hidup dan rekaman video Gambar hidup dan rekaman suara terdiri dari film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana cara menggunakan perpustakaan. c. Bahan Grafika Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya dan yang harus dilihat dengan bantuan alat misalnya slide, transparansi, dan filmstrip. 3. Bentuk Mikro Menurut Siregar 1999, menyatakan bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreder. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu: a. Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35 mm. b. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm standar dan 75 mm x 125 mm. c. Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya ukuran sebesar mikrofis. Universitas Sumatera Utara 4. Karya Dalam Bentuk Elektronik Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM player, dan sebagainya. Karya dalam bentuk elektronik ini biasanya disebut dengan bahan pandang dengar audio visual juga merupakan koleksi perpustakaan. Bahan pandang dengan merupakan koleksi perpustakaan. Bahan pandang dengan memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan telinga. Oleh sebab itu bahan pandang dengar merupakan media pembawa pesan yang sangat kuat untuk bisa ditangkap oleh manusia. Sedangkan menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 38 menyatakan bahwa yang termasuk ke dalam koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut 1. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun dosen, baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu. 2. Buku referensi, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi kasus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopedia, katalog, dan lain-lain.. 3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar. 4. Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lain. 5. Penerbitan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan bernaung, maupun penerbitan perguruan tinggi lainya. 6. Penerbitan pemerintah, terutama penerbitan resmi, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan khusus perguruan tinggi yang bersangkutan. 7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti koleksi tentang kebudayaan tertentu, subjek tertentu, dan sebagainya. 8. Koleksi bukan buku yang berupa koleksi audio visual film, tape, kaset, video tape, piringan hitam, dan sebagainya.

2.3 Pengembangan Koleksi