Inventarisasi Bahan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA

5. Menyampaikan bahan perpustakaan yang dipilih oleh perpustakaan atau lembaga yang memesannya.

2.6 Inventarisasi Bahan Pustaka

Tiap bahan pustaka yang telah masuk menjadi milik perpustakaan hendaknya dicatat dalam buku inventarisasi. Inventarisasi bahan pustaka merupakan alur kerja terpenting dari kegiatan di pengadaan. Menurut Soetminah 1992 : 81 dalam Perpustakaan dan Kepustakawanan dan Pustakawan, inventarisasi adalah : 1. Mencatat setiap eksemplar buku dalam buku induk. 2. Memberi nomor indukinventarisasi setiap eksemplar buku dan mencatatnya dalam buku yang bersangkutan. 3. Majalah di catat dalam kartu majalah dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan nomor edisi yang diterima. 4. Majalah yang dijilid diperlakukan sebagai buku. 5. Member capstempel milik pada setiap buku pada halaman tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi inventarisasi bahan pustaka adalah aktivitas pendapatan koleksi perpustakaan yang dibuat ke dalam buku inventarisasi. Pendapatan koleksi perpustakaan koleksi dilakukan untuk memudahkan perpustakaan mengetahui koleksi yang menjadi hak milik perpustakaan dengan jelas mengenai informasi yang ada dalam buku induk mulai dari nomor induk , judul, pengrang, tahun, bahasa,jumlah harga dan keterangan lainnya. Setelah melakukan stempel kepemilikan dan inventarisasi pada bahan pustaka, maka selanjutnya mencatatnya. Beberapa tugas pokok petugas inventarisasi adalah: 1. Menetapkan jenis dan jumlah buku inventarisasi yang diperlukan, sesuai dengan jenis bahan pustaka masing-masing satu untuk judul majalah dan jenis bahan pustaka laiinya. Universitas Sumatera Utara 2. Menentukan macam dan ukuran kolom-kolom dalam buku inventarisasi dan petunjuk untuk mengisinya. 3. Melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditetapkan. Setelah kegiatan pokok, petugas inventarisasi harus melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadi kegiatan inventarisasi bahan pustaka yang diantaranya sebagai berikut: 1. Memberikan stempel pada bahan pustaka. 2. Setiap bahan pustaka yang setelah di stempel dengan stempel perpustakaan perlu di tambah dengan stempel inventarisasi. 3. Mendaftar bahan pustaka ke dalam buku induk. Pencatatan kolom yang terdapat dalam buku inventarisasi adalah: 1. Tanggal terima. Catat saat buku diterima oleh bagian penerimaan. 2. Nomor induk. Dimana tiap eksemplar buku mempunyai 1 nomor induk. 3. Pengarang. Menuliskan nama pengarang yang sudah dibalik. 4. Judul. Jika judul buku telalu panjang tidak perlu ditulis lengkap, hanya diberi tanda titik sebanyak 3 buah ... 5. Asal perolehan. Apakah buku diperoleh dari “B” untuk pembelian , “H” untuk hadiah, dan “T” untuk tukar-menukar. 6. Penerbit. Nama penerbit buku yang terdapat dalam halaman judul. 7. Tahun terbit. Kapan buku tersebut diterbitkan. 8. Harga buku. 9. Bahasa Inggris , Indonesia, Bahasa asing lainnya. 10. Keterangan. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya buku inventarisasi, maka kita dapat mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, jumlah eksemplar dan judul, jumlah eksemplar yang berbahasa Indonesia, asing dan lain-lain. Kegiatan inventarisasi bertujuan untuk mengontrol kepemilikan koleksi dan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan. Dengan inventarisasi ini perpustakaan dapat menyusun statistic bahan pustaka yang sudah atau belum dimiliki perpustakaan.

2.7 Stock Opname