2.4.2 Perbaikan
Defenisi perbaikan restoration dinyatakan Dureau 1990 : 25 sebagai berikut:”Merupakan teknik-teknik dan pertimbangan-pertimbangan yang
digunakan oleh petugas teknis yang bertugas memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak akibat waktu, pemakaian dan faktor lainnya”.
Hal di atas dapat diartikan bahwa sebelum memperbaiki bahan pustaka pustakawan harus mengetahui teknik perbaikan dan pertimbangan yang beralasan
untuk melakukan perawatan pada bahan pustaka. Misalnya apabila bahan pustaka rusak parah diperlukan biaya hampir sama dengan membeli buku baru, maka
pihak perpustakaan perlu memikirkan. Ada beberapa cara atau teknik dalam memperbaiki bahan pustaka,
tergantung pada kondisi bahan pustaka yang akan diperbaiki, antara lain : 1.
Penjilidan Penjilidan dilakukan terhadap bahan pustaka yang sampulnya
rusak, benang jahitannya lepas ataupun halaman yang tidak berturut lagi sehingga perlu dibongkar dan dijild kembali.Penjilidan dilakukan juga
pada majalah yang sudah lengkap satu volume dalam satu tahun agar tidak berserakan atau hilang.Apabila jilidan majalah satu volume terlalu
tebal dapat dijadikan dua atau tiga jilidan. Perlu dipikirkan bahan-bahan penjilidan, biaya penjilidan, jika
biaya penjilidan sama dengan biaya pembelian baru, dengan judul yang sama maka lebih baik membeli bahan pustaka.
Universitas Sumatera Utara
2. Menambal dan menyambung
Menambal dan menyambung tujuannya sama yakni mengisi lubang-lubang pada kertas dan menyatukan kertas yang sobek akibat
kerusakan oleh factor biota, hanya saja teknik pekerjaan berbeda. Menambal caranya menyediakan bubur kertas itu diisikan pada
lubang kertas, diratakan dengan menekan-nekan agar kertas pertama sama tebal dengan kertas yang baru ditambal. Sedangkan
penyambung meletakkan kertas yang sobek di atas kertas tisu yang sama tebal dengan kertas yang rusak dan berperekat.
3. Laminasi
Laminasi dilakukan bagi bahan pustaka yang tidak dapat diperbaiki dengan menjilid, menambal dan menyambung.Biasanya
bahan pustaka yang dilaminasi karena sudah berwarna kuning, coklat, kotor dan berbau apek.Laminasi maksudnya adalah menutupi
satu lembar kertas diantara dua lembar bahan penguat.Laminasi ini dapat dilaksanakan secara manual yakni laminasi dengan tangan dan
laminasi modern dengan menggunakan mesin dimana bahan laminasi sudah didesain dalam bentuk siap pakai.
4. Penyiangan
Penyiangan koleksi adalah pemilihan bahan pustaka yang dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan.
Adapun pedoman umum penyiangan bahan pustaka menurut Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1982 :
25 adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Subyeknya tidak sesuai lagi dengan Program Perguruan
Tinggi yang bersangkutan. b.
Bahan pustaka yang sudah usang isinya. c.
Edisi terbaru sudah ada, sehingga yang lama dapat dikeluarkan.
d. Bahan pustaka sudah terlalu rusak dan tidak dapat diperbaiki.
e. Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap lagi dan tidak dapat
ditemukan gantinya. f.
Bahan pustaka yang jumlah copynya terlalu banyak.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KAMPUS LP3I
GAJAH MADA SUMATERA UTARA 3.1
Sejarah Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara
Berdirinya Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I I Gajah Mada Sumatera Utara pada tanggal 29 Maret 1989.Pada awalnya Kampus Politeknik LP3I Gajah
Mada Sumatera Utara hanya memiliki 1 kampus saja, yang terletak di Jalan Gajah Mada.Namun dengan berkembangnya zaman, maka usaha mendirikan gedung
pada kampus II, dan III di dasari oleh tuntutan kebutuhan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar pada tahun sekitar 1996.Hal ini didasari oleh
pihak pimpinan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara dengan berupaya untuk menyediakan dan mendirikan kampus baru.
Atas bantuan Rizal Diansyah, SE.AK selaku President Direktur Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, maka berdirilah kampus II yang
terletak di Jalan Sisingamanga raja, dan kampus III terletak di Jalan H. Adam Malik.
Perpustakaan Kampus I LP3I Gajah Mada Sumatera Utara didirikan pada tahun 1989 di lantai 3 dengan luas bangunan sekitar 4x3 m dengan kapasitas 3
rak buku dan jumlah koleksi buku 500 eksemplar. Pada tahun 2007 perpustakaan tersebut pindah ke lantai 2 dengan luas bangunan sekitar 8x8 m dengan kapasitas
4 rak buku dan jumlah koleksi buku 1145 eksemplar. Bermula dari program khusus 6 bulan, LP3I kemudian mengembangkan
sayapnya menjadi pendidikan profesi 1-2 tahun, hingga akhirnya pada tahun
Universitas Sumatera Utara