Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara.

(1)

PERAW P WATAN BA POLITEKN U PRO AHAN PUS NIK LP3I G

K E UNIVERSI FAKUL OGRAM ST STAKA PA GAJAH M KERTAS K OLEH EMA JULI 0822010 ITAS SUM LTAS ILM TUDI PER MEDA 2011 ADA PERP MADA SUM KARYA H : IANTI 021 MATERA U MU BUDAY RPUSTAKA AN 1 PUSTAKAA MATERA U UTARA YA AAN D-III AN KAMP UTARA PUS


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara

Oleh : Ema Julianti NIM : 082201021

Dosen Pembaca : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

Dosen Pembaca : Hotlan Siahaan,S.Sos.M.I.Kom. NIP : 19780331 200501 2 003

Tanda Tangan :

Tanggal :


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara

Oleh : Ema Julianti NIM : 082201021

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN

Ketua Jurusan : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd NIP : 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

                 


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Juni 2011

Penulis

Ema Julianti 082201021  

                 


(5)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka

apabila engkau selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah

(urusan yang lain) dengan sungguh-sungguh”

(Q.S. Al-Insyirah : 6-7)

Ayah Ibu Tercinta,,,

Telah kau korbankan semuanya Mendidik dan membinaku Hingga kini aku dewasa

Tak terkira curahan peluh yang mengalir

Tak terhitung rintangan yang menghadang Namun langkahmu tak pernah surut

Demi keberhasilan anakmu,,,

Kan Kubaktikan diriku Untukmu malaikatku Aku hanyalah angin lalu Tanpa perjuanganmu


(6)

Ayah Ibu tercinta

Biarkanlah kini aku yang menjagamu Membalas semua jasamu

Yang tak terhingga,,,, Ya Allah...

Kutengadahkan tanganku berharap

Kau membahagiakan mereka sepertiku kini Amiiinnn,,,,

Kupersembahkan rangkaian aksara ini, sebagai buah hasil kerja

kerasku, kepada orang yang sangat kucintai....

Teristimewa kepada kedua orangtua yang sangat penulis sayangi

dan cintai, Ibunda “Euis Maria” dan Ayahanda “Rasiman”

dan adik penulis “Agus Rianto” yang telah memberi doa, motivasi

dan dukungannya kepada penulis. Terima Kasih atas segalanya.

Kini satu citaku telah tercapai, berkat dukungan kalian semua...

By :

Ema Julianti

 


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang sederhana ini dengan judul “ Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumtera Utara “.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini.

Selama penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil yang kesemuanya sangat menunjang tersusunnya kertas karya ini. Pada kesempatan ini sebagai rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Dr.Syahron Lubis, M.A, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan juga selaku Dosen Pembimbing.

3. Ibu Hotlan Siahaan,S.Sos.M.I.Kom selaku Dosen Pembaca.

4. Ibu Julia Astuti, A.Md, selaku staf Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara yang telah membatu penulis dalam pengumpulan data yang dipergunakan dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan baik.

5. Seluruh staf pengajar pada Program Studi D-III Perpustakaan yang telah membina dan membimbing penulis selama perkuliahan hingga selesainya penulisan kertas karya ini terutama ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Zaslina Zainuddin.

6. Teristimewa kepada Ayah dan Ibu serta Adik tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan materil untuk menyelesaikan kuliah dan kertas karya ini.

7. Buat teman Best Friend ku “ ( The Genk IMIP 08) Nita, Hilda, Chia, dan Siti”, terima kasih sudah mau berteman denganku. Walaupun kita sering berantem gara-gara hal kecil, tetapi kalian adalah teman seperjuangku yang tak terkalahkan. Kenangan bersama kalian selama 3 tahun ini gak bakalan aku lupakan, kalian memang teman terbaik selama hidupku. Kita pasti akan berpisah tetapi kelak kita pasti bakalan bertemu lagi, kelak pada waktu itu kita bisa berkumpul sambil menceritakan semua kenangan kita, dan jangan lupa kenangan kita selama ini ya,,, aku sayang kalian !!!!!!.

8. Buat Debora walaupun kita sudah kenal dari semester 1, tapi baru-baru ini kita lebih kenal dekat, ternyata si “DEBO” ini orangnya bocor juga. Jangan


(8)

9. Buat teman-temanku yang lain “ Ely, Miftah, Yuni, Meriah, Bela, Vina, Anita, Dani, Ay, Nelly, Imel “ terima kasih atas segala dorongan dan kasih sayang dan perhatian yang kalian berikan.

10. Buat kak Mieke terima kasih atas jasa-jasanya selama ini, maaf ya kak selama ini udah ngerepotin kakak, berkat bantuan kakak kertas karya ini akhirnya kelar juga.

11. Buat abang dan kakak senior stambuk 07 “ bang febri, kak Julia, dan si cakil” terima kasih atas saran-saran selama ini.

12. Seluruh rekan-rekan stambuk 08 yang selalu meluangkan waktu dalam memberikan semangat kepada penulis.

Ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, pemikiran maupun biaya.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam penulisan kertas karya ini masih jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan maupun penulisannya. Untuk itu demi kesempurnaannya penulis mengharapkan saran demi perbaikan yang bersifat membangun dari segenap pembaca.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Juni 2011

Penulis

Ema Julianti

082201021

   


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penulisan ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 3

1.3 Ruang Lingkup Penulisan ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 4

BAB II PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengertian ... 5

2.2 Tujuan ... 6

2.3 Penyebab Kerusakan ... 6

2.3.1 Kerusakan Oleh Alam ... 6

2.3.2 Kerusakan Oleh Manusia ... 7

2.3.3 Kerusakan Oleh Binatang ... 8

2.4 Mencegah Kerusakan Bahan Pustaka dan Perbaikan ... 9

2.4.1 Pencegahan ... 10

2.4.2 Perbaikan ... 13

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KAMPUS LP3I GAJAH MADA SUMATERA UTARA ... 16

3.1 Sejarah Perpustakaan ... 16

3.2 Visi dan Misi ... 17

3.3 Struktur Organisasi ... 18

3.4 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka ... 19


(10)

3.5.1 Pencegahan Kerusakan ... 20

3.5.2 Perawatan ... 22

3.5.3 Perbaikan ... 22

3.6 Penyiangan Bahan Pustaka ... 23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 24

4.1 Kesimpulan ... 24

4.2 Saran ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Perpustakaan ………. 27 Lampiran 2 : Organization Chart Of Representative Office ……….. 28 Lampiran 3 : Surat Keterangan Observasi ... 29  

                                         


(12)

 

 

 

   

           


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perpustakaan merupakan suatu sarana yang menyediakan berbagai informasi yang selalu diperoleh dari masa ke masa setiap orang dapat mempergunakan perpustakaan tanpa memandang status sosial, umur dan pekerjaan. Perpustakaan bukan sembarang gedung tempat penjajaran buku melainkan gedung yang penuh ilmu pengetahuan.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004-3), yaitu : “Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit pelaksana teknis yang bersama-sama unit lainnya, turut melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengelola, serta merawat dan melayankan informasi kepada masyarakat khusus dan akademik umumnya.”

Untuk memperoleh ilmu pengetahuan perlu adanya sarana yang menyediakan sumber-sumber informasi, salah satu yang menyediakannya adalah perpustakaan. Perpustakaan menyediakan informasi melalui bahan tercetak maupun tidak tercetak, yang akan disalurkan kepada pengguna.

Supaya bahan pustaka dapat terus digunakan oleh yang membutuhkan, maka pihak perpustakaan harus menjaga keutuhan bahan pustaka tersebut hal ini dilakukan agar informasi dan ilmu pengetahuan yang berada di dalamnya tidak hilang dan menjadi rusak.

Pemeliharaan bahan pustaka bukanlah hal yang mudah, hal ini sudah menjadi masalah sejak lama karena banyaknya penyebab kerusakan bahan pustaka, baik yang dari dalam maupun dari luar.Oleh karena itu para pustakawan


(14)

diharapkan dapat meningkatkan usaha agar bahan pustaka tersebut dapat digunakan dan tidak menjadi sia-sia.

Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara merupakan Perpustakaan Perguruan Tinggi.Perpustakaan tersebut banyak melakukan kegiatan, dimulai dari kegiatan pengadaan, sirkulasi serta kegiatan perawatan.Kegiatan perawatan dilakukan oleh pustakawan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan koleksi perpustakaan.

Bahan pustaka merupakan hal yang penting di dalam perpustakaan. Menyadari akan pentingnya informasi yang berada di dalamnya maka pihak Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara juga melakukan pemeliharaan bahan pustaka. Hal ini dilakukan guna melindungi informasi yang terkandung di dalamnya, agar dapat berdaya guna lebih lama bagi generasi mendatang setidaknya bagi aktifitas akademinya.

Selama ini Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara telah melakukan pemeliharaan dengan cara bahan pustaka yang baru dibeli dan disampul terlebih dahulu, serta diberi label. Bahan pustaka yang rusak diperbaiki pada saat pengguna mengembalikan bahan pustaka tersebut.

Meskipun Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara telah melakukan pemeliharaan bahan pustaka, namun kegiatan perawatan yang dilakukan belum sesuai dengan yang diharapkan.Hal ini terlihat masih banyak buku yang tidak terawat, seperti koyak dan dimakan rayap, yang sudah barang tentu menjadi masalah bagi pustakawan di perpustakaan tersebut.

Sesuai dengan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalam penulisan kertas karya ini adalah kegiatan apa saja yang dilakukan Perpustakaan Kampus


(15)

Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara dalam melakukan pemeliharaan bahan pustaka beserta kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pemeliharaan.

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis berminat menulis kertas karya ini dengan judul “ PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN KAMPUS POLITEKNIK LP3I GAJAH MADA SUMATERA UTARA”.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauh mana proses perawatan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui penyebab kerusakan bahan pustaka di Perpustakan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui cara mengatasi kerusakan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara.

1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan ruang lingkup kertas karya ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan bahan pustaka yang mencakup faktor penyebab kerusakan bahan pustaka, cara mencegah dan perbaikan bahan pustaka, khususnya bahan pustaka tercetak.


(16)

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha memperoleh data yang lengkap dan mengenai pemeliharaan bahan pustaka Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Penulis mempelajari literatur yang relevan dengan topik yang akan dibahas dalam kertas karya ini.

2. Penelitian Lapangan (Filed Research)

Penulis mengadakan penelitian dan pengamatan langsung pada objek tertentu di Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara dan sekaligus mengadakan wawancara dengan Kepala Perpustakaan dan Petugas Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara.

                       


(17)

 

 

 

   

         


(18)

BAB II

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA 2.1 Pengertian

Pemeliharaan bahan pustaka bukanlah hal yang baru bagi pustakawan.Berdirinya perpustakaan berarti adanya koleksi buku, adanya koleksi buku berarti perlu dipelihara dan dilestarikan.

Menurut Soeatminah (1992 : 126), pengertian pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka adalah “ Kegiatan menjaga atau mengusahakan agar bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan awet dan terawat dengan baik”.

Sedangkan menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994 : 46), “ Pelestarian adalah upaya untuk menyimpan kandungan informasi sebuah pustaka dalam bentuk pustaka aslinya atau dengan cara alih media “.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pemeliharaan bahan pustaka adalah semua kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh seseorang atau pustakawan dalam melindungi bahan pustaka dari faktor-faktor yang dapat merusak bahan pustaka, baik faktor datang dari dalam maupun dari luar.

Pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka di lingkungan perpustakaan merupakan yang perlu mendapat perhatian, dan perlu dilaksanakan oleh setiap jenis perpustakaan.Sehubungan dengan itu perlu pemeliharaan terhadap bahan pustaka agar koleksi yang dimiliki perpustakaan selalu siap digunakan oleh pemakainya. Apabila bahan pustaka tersebut kumal dan rusak akan membuat pengguna merasa kurang tertarik untuk membacanya. Sebaliknya bahan pustaka yang rapi dan bersih dapat membuat nyaman perasaan pengguna untuk membaca


(19)

2.2 Tujuan

Adapun tujuan pemeliharaan bahan pustaka menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994 : 46) adalah :

1. Mencegah kerusakan pustaka

2. Melindungi pustaka dari faktor kerusakan

3. Memperbaiki pustaka yang masih layak disimpan dan masih bermanfaat

4. Melestarikan isi pustaka yang masih bermanfaat

Di samping itu tujuan kebijaksanaan pelestarian bahan pustaka yang dikemukakan Derue J.M(1990:2) dinyatakan sebagai berikut :

1. Melestarikan kandungan informasi ilmiah yang direkam dan dialihkan pada media lain

2. Melestarikan bentuk fisik asli bahan pustaka dan arsip sehingga dapat digunakan dalam bentuk seutuh mungkin

Dalam hal pemeliharaan bahan pustaka, setiap perpustakaan mempunyai kebijaksanaan tersendiri.Ada pihak perpustakaan yang merasa lebih mudah memelihara bahan pustaka dalam bentuk fisik asli dalam hal ini buku. Tetapi ada juga perpustakaan lebih merasa praktis jika informasi ilmiah dialihkan pada bentuk media lain seperti : disket, mikrofish, CD ROM, dan sebagainya sebab cara memeliharanya mudah dan mampu menampung informasi lebih banyak. 2.3 Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Banyak sekali kerusakan yang terjadi pada bahan pustaka.Dan hal ini terjadi karena berbagai faktor. Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka tersebut adalah :

2.3.1 Kerusakan oleh Alam

Kerusakan bahan pustaka salah satunya disebabkan oleh alam. Faktor alam yang dapat merusak bahan pustaka adalah cahaya, udara, air, dan api. Cahaya


(20)

matahari dan lampu listrik.Cahaya sangat penting untuk menerangi ruang perpustakaan.Tapi di dalam cahaya terdapat sinar ultra violet yang mampu merusak kertas dan merubah warna. Seperti yang dinyatakan oleh Rajak (1992 : 5), bahwa : “ Kerusakan yang terjadi karena pengaruh ultra violet adalah memudarnya tulisan, sampul buku, dan warna bahan cetakan.”

Sebenarnya kekuatan kertas tidak akan berkurang oleh perubahan suhu yang tidak begitu ekstrim, asalkan kandungan air dalam kertas rendah. Masalah timbul karena kita negara beriklim tropis, pada musim hujan kelembapan udara tinggi, kandungan air relatif tinggi maka kandungan air bertambah, ini menyebabkan bahan pustaka yang terbuat dari kertas akan ditumbuhi jamur. Sedangkan pada musim kemarau kelembapan udara akan turun hal ini akan menyebabkan bahan pustaka akan menjadi rapuh.

Didalam udara terdapat juga berbagai faktor penyebab kerusakan bahan pustaka seperti debu. Debu yang telah bercampur asap industri dan kendaraan yang bercampur asam dan senyawa kimia, dimana dapat menimbulkan noda lengket dan bahan pustaka menjadi lengket.

Selain itu bahan pustaka dapat rusak dari bencana alam, misalnya banjir dan kebakaran.Kedua bencana itu dapat mengakibatkan bahan pustaka menjadi rusaak cukup berat, dalam waktu yang singkat dan bahan pustaka yang relative banyak.

2.3.2 Kerusakan oleh Manusia

Manusia sebagai pengguna perpustakaan adalah sahabat dari bahan pustaka yang setia, namun adakalanya manusia dapat menjadi musuh yang setia bagi bahan pustaka.Kerusakan yang dilakukan oleh manusia terhadap bahan


(21)

pustaka yaitu kerusakan yang disengaja maupun tidak disengaja. Kerusakan yang disengaja yang dilakukan yaitu pengguna dengan sengaja mencoret-coret bahan pustaka, meirobek lembaran-lembaran yang mereka perlukan, bahkan manusia dapat menghilangkan bahan pustaka yang berada di perpustakaan. Sedangkan kerusakan yang tidak disengaja yang dilakukan manusia yaitu makan dan minum pada saat membaca, hal ini dapat menimbulkan dan mengundang hama untuk memakan sisa makanan dan minuman dalam bahan pustaka, akhirnya merusak bahan pustaka tersebut.

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sulistiyo-Basuki (1991 : 272) manusia sebagai musuh dan kawan bahan pustaka apabila : Manusia dalam hal ini pemakai dapat merupakan lawan atau juga kawan. Pemakai perpustakaan dapat menjadi kawan bilamana membantu pengamanan buku dengan cara menggunakan bahan pustaka secara cermat dan hati-hati. Pengunjung akan menjamin musuh buku bilamana memperlakukan buku dengan kasar sehingga robek dan rusak. 2.3.3 Kerusakan oleh Binatang

Hal yang sangat perlu diperhatikan oleh pustakawan dalam memelihara bahan pustaka adalah binatang pengerat dan serangga, karena bahan pustaka terdiri dari kertas dan perekat yang merupakan sumber makanan bagi mahluk tersebut.Jamur juga dapat merusak bahan pustaka oleh sebab itu bahan pustaka harus dipelihara agar tidak habis.

Jamur merupakan tumbuhan parasit yang menumpang hidup pada sembarang tempat dan bisa hidup pada kertas yang memiliki kelembapan udara. Keadaan seperti ini akan mengakibatkan berkembang biaknya di atas permukaan kertas. Hal ini akan menyebabkan kertas asam dan lembut.


(22)

Seperti yang dinyatakan Darmo (2001 : 78) bahwa : “ Binatang pengerat dan serangga yang merupakan musuh bahan pustaka, karena dapat mampu memakan kertas banyak dan berkembang biak dengan cepat”.

Bukan hanya binatang pengerat saja yang menjadi musuh bahan pustaka, tapi juga serangga yang menjadi musuh bahan pustaka ( Darmo, 2001 : 40)

adalah :

1. Rayap menyukai bahan yang terbuat dari kayu, di perpustakaan terdapat rak kayu yang akan di jadikan sarangnya dan rak tersebut akan dilobanginya, dan kadang-kadang rayap memasuki kertas juga.

2. Kecoa, serangga ini memakan kanji yang merupakan sampul perekat buku dan tak jarang pula membuat noda yang sulit untuk dihilangkan.

3. Kutu buku. Makanan utamanya adalah kertas perekat yang di tumbuhi oleh jamur.

4. Ngengat. Serangga ini memakan sampul buku yang terbuat dari kain.

Cepat atau lambat musuh bahan pustaka tersebut akan merusak bahan pustaka, maka sebelum itu terjadi perlu diadakan pencegahan. Bagi yang sudah rusak, tetapi informasinya masih diperlukan, dapat dipertahankan agar berdayaguna lebih lama.

2.4 Mencegah Kerusakan Bahan Pustaka dan Perbaikannya

Agar bahan pustaka selalu terawat dengan baik serta tahan lama, maka langkah yang perlu diperhatikan adalah menciptakan lingkungan yang dapat menghindari atau paling tidak menekan laju kerusakan koleksi perpustakaan.

Ini selaras dengan pengertian pemeliharaan lingkungan oleh Darmo (2001 : 79) “Pemeliharaan lingkungan adalah pemeliharaan dan penjagaan bahan pustaka yang berkenaan dengan fisik bahan pustaka, melainkan menyangkut gedung perpustakaan, ruang baca, ruang baca penyimpanan dan peralatan yang ada di dalamnya”.


(23)

2.4.1 Pencegahan

Dalam mencegah kerusakan bahan pustaka hendaklah disesuaikan dengan faktor bahan pustaka, antara lain :

1. Mencegah kerusakan karena faktor cahaya

Untuk mencegah kerusakan oleh pengaruh cahaya adalah dengan memperkecil intensitas cahaya yang digunakan dalam ruang baca, memperpendek waktu pencahayaan.Sedangkan untuk mencegah radiasi ultra violet, dapat di atasi dengan filter bahan pustaka atau penyaringan radiasi pada kaca jendela.

Menurut Darmo (2001 : 81) untuk mencegah karena pengaruh cahaya perlu dilakukan :

a. Memperkecil intensitas cahaya yang digunakan dalam gudang dan ruang baca. Intensitas cahaya yang diizinkan untuk kertas 50 lux.

b. Memperpendek waktu pencahayaan.

c. Menghilangkan radiasi ultra violet yang dapat menimbulkan reaksi foto kimia pada kertas dari sumber cahaya. Kandungan ultra violet yang diizinkan untuk kertas adalah 75 m.watt/lumen.

Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan memantulkan cahaya tersebut pada permukaan yang dapat menyerap cahaya ultra violet, seperti seng oksida yang dapat dicampurkan dengan cat pada saat mengecet gedung perpustakaan.

2. Mencegah kerusakan karena pengaruh suhu dan kelembapan udara Hal ini dapat diatasi dengan memasang AC (air condition) diruang koleksi perpustakaan.Setidaknya memasang kipas angin, agar suhu dan


(24)

kelembapan udara dapat seimbang dan sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan oleh bahan pustaka.

Karena kelembapan udara berubah-ubah dapat mempercepat kerusakan bahan pustaka.Untuk itu pihak perpustakaan memperhitungkan secara matang biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian perpustakaan. 3. Mencegah kerusakan karena debu

Dalam usaha untuk melindungi bahan pustaka perlu dilakukan pembersihan rutin, misalnya dengan membersihkan sisi atas buku.Pembersihan ini dapat dilakukan dengan bantuan alat seperti sikat halus, spon, dan vacum cleaner.

4. Mencegah kerusakan karena air

Air dapat merusak bahan pustaka seperti api. Air dapat berasal dari reservoir pemadam kebakaran, pipa yang bocor, atap yang bocor,

kebanjiran dan lain-lain. Untuk menghindari kerusakan karena air, maka sebelumnya memasukan bahan pustaka ke dalam ruangan, harus dilakukan penyempurnaan seperti memperbaiki atap yang bocor, dan tidak boleh ada pipa air pada tembok bangunan.

Bila bahan pustaka telah terlanjur basah maka bahan pustaka harus dikeringkan agar tidak lembap dan ditumbuhi jamur.Kalau ada noda lengket pada bahan pustaka dapat dibersihkan dengan sikat.Sebelum ditaruh ke rak buku sebaiknya difumigasi terlebih dahulu untuk mencegah jamur.


(25)

5. Mencegah kerusakan karena api

Menurut Rajak (1992 : 37 ) untuk mencegah kebakaran perlu dilakukan sebagai berikut :

a. Kabel listrik harus dipelihara secara berkala

b. Bahan yang mudah terbakar seperti varnish dan bahan-bahan kimia yang mudah menguap harus diletakkan di luar bangunan.

c. Merokok dilarang keras dalam ruangan, gedung atau ruangan pengepakan.

d. Alarm seperti smoke detector harus dipasang dengan cepat adanya kebakaran. Berfungsinya alarm harus diperiksa secara berkala dan dites.

e. Alat-alat pemadam api harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau. Alat pemadam api ini harus diisi kembali kalau sudah habis masa berlakunya. Pemadam api yang baik untuk ruangan yang didalamnya terdapat benda-benda organic seperti kertas adalah tipe pemadam api kering seperti CO2.

6. Mencegah kerusakan oleh manusia

Pengguna yang egois merupakan perusak yang hebat karena selain merusak, dapat juga menyebabkan hilangnya bahan pustaka, misalnya pencurian.Hal ini dapat diatasi dengan pengawasan yang ketat serta membuat sanksi yang tegas.Untuk itu terlebih dahulu diadakan pengarahan dan bimbingan kepada pengguna dalam menjaga kebersihan dan keselamatan bahan pustaka.

7. Mencegah kerusakan karena faktor biota

Yang termasuk faktor biota adalah serangga, binatang pengerat dan jamur. Jalan yang ditempuh untuk mengatasinya adalah fumigasi yakni pengasapan yang bertujuan mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka agar kerusakan dapat dihindari dan bahan pustaka dapat digunakan lebih lanjut, karena dengan pengasapan ini serangga ataupun jamur lenyap


(26)

2.4.2 Perbaikan

Defenisi perbaikan ( restoration ) dinyatakan Dureau (1990 : 25) sebagai berikut:”Merupakan teknik-teknik dan pertimbangan-pertimbangan yang digunakan oleh petugas teknis yang bertugas memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak akibat waktu, pemakaian dan faktor lainnya”.

Hal di atas dapat diartikan bahwa sebelum memperbaiki bahan pustaka pustakawan harus mengetahui teknik perbaikan dan pertimbangan yang beralasan untuk melakukan perawatan pada bahan pustaka. Misalnya apabila bahan pustaka rusak parah diperlukan biaya hampir sama dengan membeli buku baru, maka pihak perpustakaan perlu memikirkan.

Ada beberapa cara atau teknik dalam memperbaiki bahan pustaka, tergantung pada kondisi bahan pustaka yang akan diperbaiki, antara lain :

1. Penjilidan

Penjilidan dilakukan terhadap bahan pustaka yang sampulnya rusak, benang jahitannya lepas ataupun halaman yang tidak berturut lagi sehingga perlu dibongkar dan dijild kembali.Penjilidan dilakukan juga pada majalah yang sudah lengkap satu volume dalam satu tahun agar tidak berserakan atau hilang.Apabila jilidan majalah satu volume terlalu tebal dapat dijadikan dua atau tiga jilidan.

Perlu dipikirkan bahan-bahan penjilidan, biaya penjilidan, jika biaya penjilidan sama dengan biaya pembelian baru, dengan judul yang sama maka lebih baik membeli bahan pustaka.


(27)

2. Menambal dan menyambung

Menambal dan menyambung tujuannya sama yakni mengisi lubang-lubang pada kertas dan menyatukan kertas yang sobek akibat kerusakan oleh factor biota, hanya saja teknik pekerjaan berbeda. Menambal caranya menyediakan bubur kertas itu diisikan pada lubang kertas, diratakan dengan menekan-nekan agar kertas pertama sama tebal dengan kertas yang baru ditambal. Sedangkan penyambung meletakkan kertas yang sobek di atas kertas tisu yang sama tebal dengan kertas yang rusak dan berperekat.

3. Laminasi

Laminasi dilakukan bagi bahan pustaka yang tidak dapat diperbaiki dengan menjilid, menambal dan menyambung.Biasanya bahan pustaka yang dilaminasi karena sudah berwarna kuning, coklat, kotor dan berbau apek.Laminasi maksudnya adalah menutupi satu lembar kertas diantara dua lembar bahan penguat.Laminasi ini dapat dilaksanakan secara manual yakni laminasi dengan tangan dan laminasi modern dengan menggunakan mesin dimana bahan laminasi sudah didesain dalam bentuk siap pakai.

4. Penyiangan

Penyiangan koleksi adalah pemilihan bahan pustaka yang dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan.

Adapun pedoman umum penyiangan bahan pustaka menurut Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1982 : 25) adalah :


(28)

a. Subyeknya tidak sesuai lagi dengan Program Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

b. Bahan pustaka yang sudah usang isinya.

c. Edisi terbaru sudah ada, sehingga yang lama dapat dikeluarkan.

d. Bahan pustaka sudah terlalu rusak dan tidak dapat diperbaiki. e. Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap lagi dan tidak dapat

ditemukan gantinya.

f. Bahan pustaka yang jumlah copynya terlalu banyak.

                                     


(29)

 

 

 

   

         


(30)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KAMPUS LP3I GAJAH MADA SUMATERA UTARA

3.1 Sejarah Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara

Berdirinya Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I I Gajah Mada Sumatera Utara pada tanggal 29 Maret 1989.Pada awalnya Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara hanya memiliki 1 kampus saja, yang terletak di Jalan Gajah Mada.Namun dengan berkembangnya zaman, maka usaha mendirikan gedung pada kampus II, dan III di dasari oleh tuntutan kebutuhan dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar pada tahun sekitar 1996.Hal ini didasari oleh pihak pimpinan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara dengan berupaya untuk menyediakan dan mendirikan kampus baru.

Atas bantuan Rizal Diansyah, SE.AK selaku President Direktur Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, maka berdirilah kampus II yang terletak di Jalan Sisingamanga raja, dan kampus III terletak di Jalan H. Adam Malik.

Perpustakaan Kampus I LP3I Gajah Mada Sumatera Utara didirikan pada tahun 1989 di lantai 3 dengan luas bangunan sekitar 4x3 m (dengan kapasitas 3 rak buku dan jumlah koleksi buku 500 eksemplar). Pada tahun 2007 perpustakaan tersebut pindah ke lantai 2 dengan luas bangunan sekitar 8x8 m (dengan kapasitas 4 rak buku dan jumlah koleksi buku 1145 eksemplar).

Bermula dari program khusus 6 bulan, LP3I kemudian mengembangkan sayapnya menjadi pendidikan profesi (1-2 tahun), hingga akhirnya pada tahun


(31)

2003 sebagian LP3I yang saat ini Kampus Politeknik LP3I hanya ada di Bandung, Jakarta, dan Medan.

Melihat keberhasilan model pendidikan yang dijalankan LP3i, animo masyarakat pun semakin besar. Peserta didik bukan hanya penduduk ibu kota saja, bahkan dari beberapa daerah yang cukup jauh. Kiprah LP3I semakin diakui oleh masyarakat luas. Pengakuan dari dunia industri tercemin dari semakin banyaknya perusahaan yang merekrut dari dunia pendidikan dalam dan luar negeri melalui kerjasama transfer kredit dan konversi mata kuliah.

3.2 Visi dan Misi Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara 1. Visi

Menjadi Lembaga Pendidikan yang terus menerus menyelaraskan kualitas pendidikannya dengan kebutuhan dunia kerja dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang Profesional, beriman & bertaqwa.

2. Misi

Membentuk kepribadian Sumber Daya Manusia yang memiliki jiwa dan kemampuan berwirausaha.

a. Membentuk Sumber Daya Manusia yang berbudi luhur.

b. Membangun jaringan kemitraan dengan dunia usaha dan industry serta asosiasi profesi,di dalam dan diluar negeri.

c. Memiliki Networking melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

d. Menjadi lembaga pendidikan terbaik dengan kualitas berstandar internasional.


(32)

3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara

Dalam menjalankan segala jenis kegiatan dalam sebuah organisasi atau lembaga sangat diperlukan adanya suatau struktur organisasi yang jelas, termasuk di dalam hal ini struktur organisasi Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka akan diketahui jenjang dan tanggung jawab serta jenis kegiatan serta hubungan kerja dari masing-masing bagian atau unit kerja yang ada.

Tugas perpustakaan tertuang dalam struktur organisasi yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

1. Kepala Perpustakaan

2. Sekretaris/ sub.bagian tata usaha 3. Pengatalogan

4. Perawatan dan layanan pengguna.

Adapun tugas masing-masing sub bagian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala Perpustakaan : Seorang pimpinan yang mengontrol pada sebuah perpustakaan, serta melihat dan mengetahui kondisi perpustakaan.

2. Bagian Tata Usaha : memilih bahan pustaka yang hendak dimasukkan ke dalam daftar koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kurikulum pendidikan, penelitian dengan memperhatikan keseimbangan koleksi dan menentukan jenis koleksi.


(33)

3. Bagian pengatalogan : mengatalog dan mengklasifikasi bahan pustaka serta membuat kelengkapan dari bahan pustaka tersebut hingga bahan pustaka tersebut siap untuk dimanfaatkan pengguna. 4. Perawatan dan layanan pengguna : untuk melestarikan dan merawat

bahan pustaka sedangkan layanan pengguna melaksanakan layanan sirkulasi dan referensi.

3.4 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Dari hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan petugas perpustakaan, kerusakan bahan pustaka pada umumnya disebabkan oleh faktor manusia dalam menggunakan bahan pustaka.

Bahan pustakaakan mudah rusak apabila pengguna kurang memiliki pengetahuan dalam menggunakan bahan pustaka dengan baik.

Pemakai sering melakukan kecerobohan dalam pengguna bahan pustaka,seperti : 1. Meletakkan buku yang sudah selesai dibaca dengan seenaknya.

2. Melipat bagian halaman sebagai pembatas dalam membaca bahan pustaka.

3. Menimpakan buku yang satu dengan yang lain setelah selesai dibaca. 4. Merobek bagian halaman buku yang dianggapnya penting dengan rasa

tidak bersalah.

Penenganan bahan yang kurang tepat juga menyebabkan kerusakan bahan pustaka.Pada perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, terutama dalam hal penataan dan perawatan telah banyak mendapat perhatian.


(34)

3.5 Kegiatan Perawatan Bahan Pustaka 3.5.1 Pencegahan Kerusakan

Menurut informasi yang penulis terima dari Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara, bahawa perawatan bahan pustaka yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Mencegah Kerusakan Pengaruh Suhu dan Kelembapan Udara

Untuk mencegah kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan oleh pengaruh temparatur dan kelembapan udara.Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara mengupayakan membuat ventilasi ruangan yang baik.Berdasarkan pengamatan penulis, Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara sudah menggunakan Air Condisioner (AC) yang dipergunakan untuk mengatur suhu dan kelembapan udara yang dibutuhkan pada bahan pustaka.

2. Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Cahaya

Dalam mengatasi kerusakan karena pengaruh cahaya, Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara melakukan pengaturan rak-rak buku agar terhindar sinar secara langsung dari cahaya matahari.

Sejak pengamatan penulis, tindakan ini sudah cukup baik ditambah lagi letak jendela yang tidak menghadap matahari terbit selain itu didepan jendela gedung Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara terdapat kebun.Dengan adanya kebun tersebut


(35)

maka koleksi dapat sedikit terhalangi cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan koleksi.

3. Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Biotis

Untuk mencegah timbulnya jamur dan berkembang biaknya rayap atau serangga, Perpustakaan Kampus Poiteknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara melakukan tindakan dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi kertas secara berkala. Untuk buku yang baru selesai diolah diberi sampul plastik demi mencegah dari kotoran debu, minyak dan sebagainya, serta adanya sirkulasi didalam ruangan yang dibantu dengan adanya Air Condisioner (AC).

4. Mencegah Kebakaran

Dalam mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh kebakaran maka Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utaran melakukan tindakan melarang pengunjung merokok didalam ruangan perpustakaan, yang ditulis dalam bentuk perarturan dan penulis juga melihat adanya tulisan yang menandakan dilarang merokok diruangan perpustakaan.

5. Mencegah Kerusakan Karena Faktor Manusia

Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajaha Mada Sumatera Utara dalam mengatasi kerusakan bahan pustaka yang disebabkan pengguna adalah dengan cara memberi sanksi (denda dengan uang atau mengganti koleksi yang hilang ) apabila bahan pustaka yang dipinjam telah hilang.


(36)

3.5.2 Perawatan

Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara merawat bahan pustaka dengan cara :

1. Pembersihan Noda

Perpustakaan Kampus Politekni LP3I Gajah Mada Sumtera Utara dalam hal memberikan noda menggunakan cara yang sangat mudah, yaitu dengan cara membersihkan noda menggunaka cara yang sangat mudah, yaitu dengan cara menyapu lantai dan mengelap setiap rak-rak koleksi pada setiap perpustakaan sudah dibuka.

2. Laminasi

Dalam perawatan bahan pustaka Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara menggunakan cara melaminasi bahan pustaka yang sudah mulai memudar warnanya seperti :

a. Menjadi berwarna kuning. b. Menjadi berwarna cokelat c. dan berbau apek.

3.5.3 Perbaikan

Perbaikan adalah perbaikan yang memerlukan alat dan bahan yang khusus.Kerusakan halaman lepas dan tidak berurut lagi maka perlu dibongkar dan dijilid kembali, ada juga bahan pustaka yang berlobang-lobang akibat gigitan serangga. Untuk memperbaiki kerusakan seperti ini perlu dilakukan penjilidan ulang yaitu dengan cara melaminasi dan menambal.

Menurut wawancara penulis dengan petugas Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara perbaikan seperti ini tidak pernah


(37)

dilakukan di perpustakaan, sebabab jika melakukan hal itu memakan biaya banyak untuk membeli alat-alat dan bahan-bahannya, sementara bahan pustaka yang rusak berat tidak terlalu banyak. Jadi dirasa lebih menguntungkan jika diupahkan pada bagian penjilid diluar perpustakaan.

3.5 Penyiangan Bahan Pustaka

Kemampuan ruang atau gedung utnuk menampung koleksi selalu terbatas, sedangkan bahan pustaka selalu bertambah akibat kemajuan ilmu pengetahuan.Untuk mengurangi bahan pustaka diadakan penyiangan.

Adapun kriteria penyiangan pada Perpustakaan Kampus Politeknik LP3I Gajah Mada Sumatera Utara adalah :

1. Bahan pustaka yang isinya sudah usang, tidak pernah dibaca lagi oleh pengguna.

2. Bahan pustaka yang lama dimana jumlah eksemplar terlalu banyak. 3. Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap lagi dan telah dapat

diusahakan gantinya.

           


(38)

 

 

 

   

           


(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Untuk menjaga kelestarian bahan pustaka agar informasi yang terkandung di dalamnya tidak hilang, maka perpustakaan berusaha mencegah kerusakan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, manusia, dan binatang.

2. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perpustakaan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka antara lain menempatkan rak bahan pustaka pada posisi yang terhindar dari sinar matahari secara langsung, membersihkan debu dan kotoran secara teratur dan dilarang merokok di dalam ruangan.

3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perpustakaan dalam merawat bahan pustaka agar tidak cepat rusak adalah membersihkan noda, dan laminasi.

4. Banyaknya faktor kerusakan bahan pustaka akibat dari faktor alam, manusia, dan binatang, faktor alam juga bisa merusak bahan pustaka, tetapi yang lebih dominan yang merusak bahan pustaka adalah faktor manusia.


(40)

4.2 SARAN

1. Untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka sebaiknya perpustakaan membuat perarturan-peraturan tertulis kepada pengguna perpustakaan dalam menggunakan bahan pustaka.

2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam kegiatan perawatan, sebaiknya petugas pada seksi perawatan bahan pustaka diberi kesempatan untuk mengikuti kursus atau pelatihan dalam bidang perawatan bahan pustaka.

3. Dalam menjadikan ruangan tetap bersih sebagai salah satu pencegahan kerusakan, hendaknya perpustakan melaksanakan kebersihan menyeluruh setiap hari.

4. Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka hendaknya pengguna bahan pustaka lebih memperhatikan lagi.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Darmo, 2001.Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah.Jakarta : Andi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1982. Pedoman pembinaan Koleksi

Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Depdikbud.

Dureau, J.M & Clements, D.W.G. 1990.Dasar-Dasar Pelestarian dan Pengawetan BahanPustaka. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Nurhadi, Muljani A. 1983. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di IndonesiaYogyakarta : Andi Offset.

Rajak, Muhammadin. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, Jakarta : Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip.

Soebradjan S. 1983 “ Pemeliharaan Bahan Pustaka” Berita Perpustakaan Sekolah. (Thn.XI). No. 451, Augustus : Hal: 25-28.

Soeatminah. 1992. Perpustakaan, kepustakwanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius.

Sulistiyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Yunus, T.R. 1991. “ Pemeliharaan Pustaka” Buletin Bina Pustaka. (Thn. XIV). No.891: Hal 1-3.

     


(42)

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara

Sumber : Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatra Utara Kepala Kampus

Sekretaris Sub.Bag 

Pengatalokan Keanggotaan

Sirkulasi

Layanan Pengguna

Layanan Serial Perawatan


(43)

Sumb Suma

ber : Hasil atera Utara

Lampi

Wawancara

iran 2 : Stru Kam

a dengan K

uktur Organ mpus LP3I G

Kepala Perp

nization Cha Gajah Mada

pustakaan K

art Of Repre a Sumatera U

Kampus LP

esentative O Utara

P3I Gajah M Office


(44)

Lampirann 3


(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Untuk menjaga kelestarian bahan pustaka agar informasi yang terkandung di dalamnya tidak hilang, maka perpustakaan berusaha mencegah kerusakan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, manusia, dan binatang.

2. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perpustakaan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka antara lain menempatkan rak bahan pustaka pada posisi yang terhindar dari sinar matahari secara langsung, membersihkan debu dan kotoran secara teratur dan dilarang merokok di dalam ruangan.

3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perpustakaan dalam merawat bahan pustaka agar tidak cepat rusak adalah membersihkan noda, dan laminasi.

4. Banyaknya faktor kerusakan bahan pustaka akibat dari faktor alam, manusia, dan binatang, faktor alam juga bisa merusak bahan pustaka, tetapi yang lebih dominan yang merusak bahan pustaka adalah faktor manusia.


(2)

4.2 SARAN

1. Untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka sebaiknya perpustakaan membuat perarturan-peraturan tertulis kepada pengguna perpustakaan dalam menggunakan bahan pustaka.

2. Untuk memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam kegiatan perawatan, sebaiknya petugas pada seksi perawatan bahan pustaka diberi kesempatan untuk mengikuti kursus atau pelatihan dalam bidang perawatan bahan pustaka.

3. Dalam menjadikan ruangan tetap bersih sebagai salah satu pencegahan kerusakan, hendaknya perpustakan melaksanakan kebersihan menyeluruh setiap hari.

4. Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka hendaknya pengguna bahan pustaka lebih memperhatikan lagi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Darmo, 2001.Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah.Jakarta : Andi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1982. Pedoman pembinaan Koleksi

Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Depdikbud.

Dureau, J.M & Clements, D.W.G. 1990.Dasar-Dasar Pelestarian dan Pengawetan BahanPustaka. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Nurhadi, Muljani A. 1983. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di IndonesiaYogyakarta : Andi Offset.

Rajak, Muhammadin. 1992. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, Jakarta : Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip.

Soebradjan S. 1983 “ Pemeliharaan Bahan Pustaka” Berita Perpustakaan Sekolah. (Thn.XI). No. 451, Augustus : Hal: 25-28.

Soeatminah. 1992. Perpustakaan, kepustakwanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius.

Sulistiyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Yunus, T.R. 1991. “ Pemeliharaan Pustaka” Buletin Bina Pustaka. (Thn. XIV). No.891: Hal 1-3.


(4)

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatera Utara

Sumber : Perpustakaan Kampus LP3I Gajah Mada Sumatra Utara Kepala Kampus

Sekretaris Sub.Bag 

Pengatalokan Keanggotaan

Sirkulasi

Layanan Pengguna

Layanan Serial Perawatan


(5)

Sumb Suma

ber : Hasil atera Utara

Lampi

Wawancara

iran 2 : Stru Kam

a dengan K

uktur Organ mpus LP3I G

Kepala Perp

nization Cha Gajah Mada

pustakaan K

art Of Repre a Sumatera U

Kampus LP

esentative O Utara

P3I Gajah M Office


(6)