Air dan Cairan Kebutuhan Asupan Gizi

29 persiapan umum dan fase persiapan khusus, tahap kompetisipertandingan fase pra kompetisipertandingan dan fase kompetisipertandingan utama dan tahap transisipemulihan. Setiap tahapan latihan memliki pengaturan gizi yang berbeda makan dibawah ini adalah penjelasan tentang pengaturan gizi pada tahapan-tahapan periodesasi latihan yaitu:

a. Tahan Persiapan Umum

Fase persiapan umum dilakukan persiapan pemenuhan zat-zat gizi sesuai status kesehatan awal, status kebugaran kapasitas jantung dan paru, kekuatan otot, kondisi fisik, antropometri atlet bentuk tubuh somatotype dan psikologi atlet. Tujuan pengaturan gizi atlet pada fase ini: 1. Menjaga kesehatan 2. Memelihara dan meningkatkan status gizi dan kebugaran 3. Membantu mencapai adaptasi optimal meliputi adaptasi latihan dan konsumsi makanan atlet 4. Mencapai bentuk bentuk tubuhsomatotype sesuai cabang olahraga 5. Melatih atlet membiasakan diri terhadap makanan yang disajikan di lokasi pertandingan baik di dalam maupun di luar negeri. Pada fase ini volume latihan sudah meningkat, tetapi intesitas masih rendah. Persiapan umum sangat tergantung pada kondisi atlet meliputi status gizi dan kebugaran saat masuk pemusatan pelatihan. Jika status gizi dan kebugaran atlet baik lamanya di fase persiapan ini umumnya 2-3 hari. Namun atlet dengan status gizi dan kebugaran yang kurang baik akan lebih lama sekitar 4-5 hari sampai kesehatannya optimal dan berikutnya akan masuk ke fase persiapan khusus. 30

b. Tahap persiapan khusus

Fase persiapan khusus, volume latihan sudah tinggi dan intensitas latihan mulai meningkat, dan sudah mulai melakukan latihan spesifik cabang olahraga. Upaya pemenuhan zat-zat gizi harus disesuaikan dengan volume dan intensitas latihan. Secara umum program latihan berbentuk latihan daya tahan endurance, disamping latihan beban dan latihan spesifik cabang olahraga. Risiko terjadinya cidera meningkat pada fase ini, sehingga diperlukan asupan gizi yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Durasi waktu lebih lama daripada fase persiapan umum karena atlet keadaan kesehatan dan kebugarannya dipastikan baik dan siap dengan latihan khusus dan spesifik cabang olahraga. Contoh : apabila atlet masuk di pemusatan pelatihan sekitar 1 bulan maka 2-3 minggu merupakan fase persiapan khusus. Pengaturan gizi dalam tahap persiapan : 1. Karbohidrat Kebutuhan karbohidrat selama tahap persiapan umum dan khusus asupan karbohidrat berkisar 3-7 grkgBBhari. Rentang asupan karbohidrat ini disesuaikan dengan besar kecilnya volume dan intensitas latihan. Penentuan kebutuhan karbohidrat 3-7 grkgBBhari sangat tergantung intensitas latihan dan jenis cabang olahraga power, kombinasi power dan atau endurance dan atau sprint, endurance. Pada awal program dengan volume dan intensitas latihan belum terlalu tinggi pada umumnya atlet diberi asupan karbohidrat mulai dari 5grkgBBhari dan semakin ditingkatkan sesuai dengan peningkatan volume dan intensitas latihannya. 31 2. Protein Kebutuhan protein berkisar 1,2-2,5 grkgBBhari. Pada atlet dengan status gizi lebih akan diberikan asupan energi lebih rendah untuk mencapai status gizi normal dan untuk meningkatkan rasa kenyang dan memanfaatkan efek thermal dari makanan maka asupan protein dianjurkan sebesar 2,0-2,2 grkgBBhari. Penambahan lebih banyak protein dalam makanan atlet juga akan menstabilkan kadar glukosa dalam darah, sehingga dapat mengendalikan rasa lapar yang seringkali di alami atlet. Sedangkan atlet yang ingin mempertahankan berat badan direkomendasikan asupan protein berkisar 1,2-1,7 grkgBBhari menurut Kemenkes RI dalam Pedoman Gizi Olahraga Prestasi 2014: 32. 3. Lemak Lemak merupakan komponen penting, berguna untuk membangun dan memelihara membran sel dan tidak boleh diabaikan dalam perencanaan gizi, diutamakan asupan lemak tidak jenuh tunggal maupun ganda omega 3, untuk mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans menurut Kemenkes RI dalam Pedoman Gizi Olahraga Prestasi 2014: 32.

c. Tahap Kompetisi

Untuk memperoleh hasil kinerja olahraga yang optimal, perlu disusun pengaturan makanan pertandingan, meliputi pengaturan makan sebelum bertanding, saat bertanding dan setelah bertanding. 1. Makanan sebelum bertanding Menurut Djoko Pekik 2007:96 pengaturan makanan juga perlu dilakukan sebelum atlet bertanding, tujuan pengaturan gizi adalah: