66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut. 1. Instrumen non tes berbasis scientific approach untuk pemetaan hasil
belajar fisika siswa SMA pada kompetensi spiritual yang dikembangkan memiliki tingkat kelayakan dengan kualitas sangat baik A.
2. Hasil pemetaan kompetensi spiritual dengan menggunakan instrumen non tes berbasis scientific approach yang telah dikembangkan secara berturut-
turut, yaitu: adalah Sangat Baik 14, Baik 24, Cukup 53, dan Kurang 9.
B. Saran
Beberapa saran yang diajukan sebagai pertimbangan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Prototype instrumen non tes berbasis scientific approach untuk pemetaan hasil belajar fisika siswa SMA pada kompetensi spiritual yang telah
dikembangkan ini agar dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam membuat instrumen non tes.
67 2. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan uji coba produk lebih dari satu
kali dan subjek penelitian yang lebih banyak sehingga didapatkan hasil pemetaan yang optimal.
68
DAFTAR PUSTAKA
Aedi, Nur. 2010. Bahan Belajar Mandiri Metode Penelitian Pendidikan: Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian. Bandung: FIP UPI.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Azis, Rahmat. 2011. Pengalaman Spiritual dengan Kebahagiaan pada Guru Agama Sekolah Dasar. Proyeksi. Vol. 6 2 2011, Hlm. 1-11.
Azwar, Saifuddin. 2015a. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______________. 2015b. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cohen, Louis, Lawrence Manion, and Keith Morrison. 2007. Research Methods in Education. New York: Routledge.
Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian
Afektif di SMA. Diunduh dari http:regulasi.sman1jember.sch.id
pada 11 Oktober 2015.
Direktorat Pembinaan SMA. 2014. Pembelajaran Fisika melalui Pendekatan Saintifik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ekawati, Estina dan Sumaryanta. 2011. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika SDSMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Fios, Frederikus, dkk. 2010. Spritual Development. Jakarta: BINUS University. Istikhomah, Novita dan Juli Astono. 2015. Pengembangan Instrumen Evaluasi
Berbasis Scientific Approach dalam Pembelajaran Penjumlahan Vektor Kelas X di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Fisika.
Volume 4,
No. 2,
Februari. Diunduh
dari http:journal.student.uny.ac.id
, pada 17 Maret 2016. Istiyono, Edi. 2010. Science Skill Bulder pada Pembelajaran IPA Fisika SD.
Makalah disajikan dalam PPM Pelatihan Pengembangan Perangkat Science Skill Builder Bagi Guru-guru SD di Yogyakarta, pada 28, 29,
dan 30 Juni 2010.
69 Jatmiko, Anggi. 2014. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Kurikulum
2013 Aspek Afektif dalam Mata Pelajaran PAI Kelas VII di SMP N 3 Kalasan. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Jogiyanto. 2014. Pedoman Survei Kuesioner: Mengembangkan Kuesioner, Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA. Kemdikbud. 2015. Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Krisnawati, Yuhana Dwi. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Domain
Afektif yang Berkualitas pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 20122013. Skripsi.
Semarang: FIS Unnes.
Masruroh, Siti. 2014. Implementasi Pendekatan Scientific pada Kurikulum 2013 untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Bidang Kompetensi
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Makalah disajikan dalam Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
APTEKINDO ke 7, pada 12-15 November 2014 di FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Matondang, Zulkifli. 2009a. Evaluasi Pembelajaran. Medan: PPs Unimed. ________________. 2009b. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen. Jurnal
Tabularasa PPS Unimed. Vol. 6, No. 1, Juni. Hlm. 87-97. Qomari, Rohmad. 2008. Pengembangan Instrumen Evaluasi Domain Afektif.
Insania. Vol. 13, No. 1, Januari-April. Hlm. 87-109. Rustaman, Nuryani. 2003. Kemampuan Proses Ilmiah dalam Pembelajaran
Sains. Bandung: UPI. Setyawan, Dodiet Aditya. 2013. Statistik Deskriptif: Data Statistik. Surakarta:
Poltekkes Kemenkes Surakarta. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. Sukardi, H.M. 2011. Evaluasi Pendidikan; Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:
Bumi Aksara.
70 Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Mandiri.
Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. Sutrisno. 2006. Fisika dan Pembelajarannya. Bandung: FMIPA UPI.
Widhiarso, Wahyu. Tanpa Tahun. Mengestimasi Reliabilitas melalui SPSS.
Diunduh dari http:widhiarso.staff.ugm.ac.idfilesbab_2_estimasi_
reliabilitas_via_spss.pdf , pada 10 Mei 2017.
Yulianti, Tri. 2015. Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis scientific approach untuk meningkatkan penguasaan konsep, science
process skill, dan tanggungjawab siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika. Volume 4, No. 6, Juni. Diunduh dari
http:journal.student.uny.ac.id ,
pada 17 Maret 2016.
71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
72
LAMPIRAN 1
Perangkat Pembelajaran
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas Semester : XI Sebelas Semester I
Peminatan : IPA
Materi Pokok : Impuls dan Momentum
Alokasi Waktu : 12 JP
A. Kompetensi Inti KI