Assets Permodalan E – Kopwan SBW

banyaknya tamu Kopwan SBW untuk studi banding maupun mengikuti pelatihan tentu saja unit Griya Tamu ini tidak hanya untuk tamu Kopwan SBW tapi juga terbuka untuk umum baik anggota maupun non anggota

5. E – Kopwan SBW

Unit yang baru diresmikan pada saat peringatan Hari Kartini, 21 April 2009 ini dimaksudkan untuk membantu memasarkan produk anggota melalui internet. Disamping itu, juga mengajak anggota untuk memanfaatkan berbagai peluang usaha dengan memanfaatkan teknologi informasi.

4.1.5. Assets Permodalan

Berawal dari sebuah garasi salah satu anggota yang jadi pengurus kini gedung-gedung lantai diatas tanah seluas 1.400 m2 telah dimiliki. Memang semuanya tidak begitu saja terjadi melainkan melalui proses perjalanan panjang selama 25 tahun. Sebelum memiliki gedung sendiri, Kopwan Setia Bhakti Wanita menyewa kantor milik Puskowan Jati di Jl. Panglima Sudirman Surabaya. Sampai akhirnya sebidang tanah di Jl. Jemur Andayani 55 terbeli. Kemudian diatasnya dibangun gedung lantai 2 dan 1988 diresmikan Bapak Bustanil Arifin sebagai Menteri Koperasi waktu itu. Untuk memiliki gedung ini, atas kesepakatan anggota, SHU selama 5 lima tahun tidak dibagikan Kebutuhan terus bertambah, luas gedung serasa sesak ketika anggota telah mencapai 6000 orang. Kembali anggota urunan sebesar Rp 16 ribu yang diangsur selama 5 bulan. Hasilnya sebuah gedung lantai 2 diatas tanah seluas 400 m2. Dan 13 Januari 1996 diresmikan pemakaiannya oleh Bapak Subiyakto Tjakrawardaya Menteri Koperasi waktu itu. Waktu terus berjalan anggota terus bertambah hingga 10 ribu lebih dan kegiatan semakin meningkat. Tak ayal gedung yang ada serasa sesak. Kembali Kopwan Setia Bhakti Wanita membeli sebidang tanah untuk memperluas gedung lama tanpa harus minta sumbangan anggota seperti sebelumnya. Dengan adanya gedung baru ini unit toko bisa dikembangkan menjadi Swalayan dan peresmiannya oleh Bapak Ali Marwan Hanan sebagai Menteri Negara Koperasi Usaha Kegiatan Menengah UKM pada 22 April 2003. Hal tersebut juga merupakan rangkaian acara peringatan perempat abad usia Koperasi Wanita KOPWAN Setia Bhakti Wanita. Sementara asset juga terus berkembang sampai akhir tahun 2002 assetnya telah mencapai 42 milyar. Sedang volume usaha mencapai Rp 59 milyar yang berarti omzet rata-rata Rp 4,9 milyar per bulan Untuk komposisi permodalan saat ini 45 modal sendiri dan 55 modal pinjaman pada pihak luar. Adanya pinjaman pada pihak luar ini berkaitan dengan system plafon yang diterapkan untuk anggota yang pinjam. Artinya anggota mempunyai hak pinjam sebear 4 kali simpanan wajibnya. Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini merupakan perkembangan omzet usaha Kopwan Wanita “Setia Bakti Wanita” Surabaya, selama 31 tahun 1996 – 2008,.yang dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut : Tabel. 1 : Perkembangan Omzet Usaha Kopwan “Setia Bhakti Wanita “ Surabaya Tahun 1978 - 2008 Tahun Piutang Organisasi Piutang Khusus Piutang KPPK Penjualan Pinjaman Toko Piutang KPPK 1978 15,480 0,000 - 1979 62,640 0,000 - 1980 222,971 56,156 5,253 - 1981 479,497 39,143 38,121 - 1982 695,252 77,153 29,260 100,347 - 1983 819,527 43,030 38,400 97,990 - 1984 929,539 43,898 16,555 46,028 - 1985 609,100 22,965 43,425 58,378 - 1986 791,121 26,221 73,790 48,252 - 1987 978,475 29,745 70,375 64,275 - 1988 1,170,265 36,445 44,900 53,766 - 1989 1,644,470 35,285 58,850 69,649 - 1990 2,460,062 12,596 53,700 145,618 - 1991 2,786,105 25,017 56,300 173,418 - 1992 3,460,659 81,020 64,075 302,657 - 1993 4,938,262 144,683 40,800 584,557 - 1994 6,388,126 516,115 52,950 683,607 - 1995 7,157,214 406,185 40,100 826,090 - 1996 9,217,878 551,985 45,850 1,030,695 - 1997 11,106,557 599,273 81,700 1,023,759 - 1998 11,137,416 2,430,350 282,825 2,079,601 - 1999 16,478,381 4,541,099 436,200 4,215,038 - 2000 21,528,982 6,950,206 503,300 6,427,372 6,427,372 2001 29,688,577 15,509,415 23,900 8,087,296 2,249,500 2002 39,673,586 18,263,831 - 11,029,536 1,988,990 2003 47,236,619 16,604,395 - 17,097,782 1,117,000 2004 70,557,853 20,823,320 - 10,994,332 1,413,200 2005 81,376,341 3,158,100 - 15,756,233 1,058,000 2006 92,073,520 2,072,319 - 25,466,856 727,500 2007 105,993,097 4,635,850 - 3,515,700 403,500 2008 105,249,148 5,664,050 - 3,823,013 436,850 Sumber : Koperasi Wanita “Setia Bakti Wanita”, 2009 Bermula dari 35 perempuan yang tergabung dalam sebuah kelompok arisan. Kini setelah 25 tahun sejak 30 Mei 1978, anggota telah berkembang menjadi 10 ribu lebih. Bermula dari 2 kelompok dalam satu kecamatan. Kini setelah 25 tahun berkembang menjadi 358 kelompok. bukan lagi di satu kecamatan tapi tersebar di Surabaya dan sekitarnya. Perkembangan anggota yang ribuan kali lipat dari awalnya, tidak mengurangi rasa kebersamaan. Melalui pertemuan kelompok setiap bulan, melalui temu wicara setiap 6 bulan dan melalui rapat anggota setiap tahun membuat rasa kebersamaan selalu terasa dan animo masyarakat untuk bergabung menjadi anggota Kopwan Setia Bhakti Wanita terus meningkat. Masyarakat mendengar dan melihat sendiri bagaimana anggota diberdayakan berbagai fasilitas kredit untuk penunjang usaha dan kebutuhan lainnya, bisa diperoleh berbagai ketrampilan dan wawasan tentang usaha juga didapat dan anggota merasa tidak dijadikan obyek usaha untuk memperkaya lembaga. Anggota diberdayakan dan diajak musyawarah untuk ikut memikirkan koperasinya. Sedang untuk bisa bergabung menjadi anggota Kopwan Setia Bhakti Wanita haruslah melalui kelompok-kelompok yang sudah ada. Diterima atau tidaknya seseorang menjadi anggota, tergantung dari hasil kesepakatan anggota kelompok yang akan dimasuki. Namun masyarakat juga bisa bergabung menjadi anggota Kopwan Setia Bhakti Wanita dengan membentuk kelompok baru. Sedang persyaratannya minimal sudah tergabung 15 perempuan dan diantara mereka saling mengenal. Selain itu seluruh anggota harus bersepakat untuk menerima dan menjalankan system tanggung renteng beserta konsekuensinya. Tentunya beberapa persyaratan administrasi juga harus dipenuhi. Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini merupakan perkembangan jumlah anggota Kopwan Setia Bakti Wanita Surabaya, selama 30 tahun 1978 – 2008, yang dapat dilihat pada tabel 2, sebagai berikut Tabel. 2 : Perkembangan Jumlah Anggota Kopwan “ Setia Bhakti Wanita “ Surabaya Tahun 1978 - 2008 Tahun Organisasi KPPK Luar Biasa 1978 75 1979 778 - 1980 1,525 - 1981 2,347 - 1982 3,496 298 - 1983 3,618 327 - 1984 2,913 447 - 1985 2,933 365 - 1986 3,161 793 - 1987 3,147 493 1988 3,431 396 - 1989 4,029 497 - 1990 4,884 307 - 1991 4,942 223 - 1992 5,255 101 - 1993 6,029 85 - 1994 6,414 137 - 1995 6,232 93 - 1996 6,678 87 - 1997 7,055 123 - 1998 7,318 172 - 1999 7,639 313 - 2000 8,812 365 2001 9,631 - 201 2002 9,871 - 360 2003 10,479 - 180 2004 10,664 - 232 2005 10,858 - 176 2006 10,847 - 152 2007 10,405 - 91 2008 9,956 - 104 Sumber : Koperasi Wanita “Setia Bakti Wanita”, 2009

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh kualitas jasa auditor internal terhadap efektifitas sistem pengendalian intern : pada pt. pln penyaluran dan pusat pengaturan beban jawa bali di jakarta selatan

1 8 176

Independensi, Keahlian Profesional dan Pengalaman Kerja Pengawas pada Koperasi Simpan Pinjam.

0 3 8

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Pengaruh Pendidikan, Pengalaman Dan Pelatihan Kerja Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (Survei Pada Perusahaan Tekstil Di Kabupaten Sukoharj

0 2 14

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN PENGAWAS INTERN, SERTA FREKUENSI AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 10

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA PT. GATRA KANAKA HARUM SURABAYA.

0 5 99

(ABSTRAK) PENGARUH INDEPENDENSI PENGAWAS INTERN DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP EFEKTIFITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA BPR-BKK KABUPATEN PATI.

0 0 2

PENGARUH INDEPENDENSI PENGAWAS INTERN DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP EFEKTIFITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA BPR-BKK KABUPATEN PATI.

0 1 116

Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional, Pengalaman Kerja dan Kinerja Pengawas terhadap Kinerja Koperasi Simpan Pinjam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

0 0 8

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA KOPERASI WANITA SETIA BHAKTI WANITA

0 0 16

KATA PENGANTAR - PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA PENGAWAS INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PADA PT. GATRA KANAKA HARUM SURABAYA

0 0 16