Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa whole arithmetic crossover selalu memberikan nilai fitness yang terbaik untuk 10 kali pengujian. Demikian juga halnya
simple arithmetic crossover juga memberikan hasil yang lebih baik daripada single arithmetic crossover. Namun, pada pengujian ke-2 dan ke-9 single arithmetic
crossover memberikan hasil yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover, secara keseluruhan simple arithmetic crossover masih memberikan hasil average best
fitness yang lebih baik daripada single arithmetic crossover
4.3. Hasil Pengujian untuk 300 Generasi
4.3.1. Pengujian dengan Probabilitas Crossover PC=0.25 Pengujian dilakukan sebanyak 300 generasi dengan nilai probabilitas crossover 0.25
dan nilai mutation rate sebesar 0.1 serta nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai best fitness dari masing-masing metode arithmetic crossover dengan mengambil nilai rata-
rata pada masing-masing metode arithmetic crossover. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.9, 4.10, dan 4.11.
Tabel 4.9. Probabilitas Crossover PC=0.25 untuk Whole Arithmetic Crossover untuk 300 Generasi
No. Best Fitness
Generasi Rute Optimal
1 0.00004861
190 20571.1279
2 0.00004695
12 21299.3290
3 0.00004548
273 21985.2763
4 0.00004420
139 22621.7135
5 0.00004544
284 22006.5320
6 0.00004365
194 22911.5749
7 0.00004695
268 21299.4648
8 0.00004932
299 20274.0864
9 0.00004761
242 21002.3694
10 0.00004423
21 22607.5841
Rata-rata Best Fitness = 0.00004624 Rata-rata Rute Optimal = 21657.9058
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.9. terlihat bahwa untuk 10 kali pengujian dengan menggunakan metode whole arithmetic crossover secara umum nilai best fitness dapat bervariasi
untuk tiap kali pengujian. Pada Pengujian pertama nilai best fitness yang diperoleh cukup kecil yaitu sebesar 0.00004861 yang diperoleh pada generasi ke-190, yang
merupakan nilai best fitness kedua terbaik pada pengujian dan pada pengujian kedua mengalami penurunan best fitness yang cukup signifikan menjadi sebesar 0.00004695
yang diperoleh pada generasi ke-12. Pada pengujian ketiga kembali terjadi penurunan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004548 yang diperoleh pada generasi
ke-273 dan pada pengujian keempat kembali lagi terjadi penurunan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 00.00004420 yang diperoleh pada generasi ke-139, dan nilai
best fitness yang terbaik adalah sebesar 0.00004932 yang diperoleh pada pengujian ke-8 yang diperoleh pada generasi ke-299. Nilai best fitness terkecil adalah sebesar
0.00004365 yang diperoleh pada pengujian ke-6. Dari Tabel 4.9 diperoleh bahwa pada pengujian untuk 300 generasi, dengan
menggunakan metode whole arithmetic crossover dan nilai PC sebesar 0.25 diperoleh bahwa Rata-rata Best Fitness = 0.00004624 dan Rata-rata Rute Optimal = 21657.9058
Tabel 4.10. Probabilitas Crossover PC=0.25 untuk Simple Arithmetic Crossover untuk 300 Generasi
No. Best Fitness
Generasi Rute Optimal
1 0.000047
296 21278.1413
2 0.00004679
61 21370.0935
3 0.00004479
280 22324.6452
4 0.00004624
139 21624.6576
5 0.00004515
184 22147.9774
6 0.00004382
292 22819.6369
7 0.00004598
193 21750.4717
8 0.00004623
56 21631.7484
9 0.00004515
64 22147.8770
10 0.00004488
239 22282.1650
Rata-rata Best Fitness = 0.0000456 Rata-rata Rute Optimal = 21937.7414
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.10. terlihat bahwa untuk 10 kali pengujian dengan menggunakan metode simple arithmetic crossover secara umum nilai best fitness dapat bervariasi
untuk tiap kali pengujian. Pada Pengujian pertama nilai best fitness yang diperoleh cukup besar yaitu sebesar 0.000047 yang diperoleh pada generasi ke-296, yang
merupakan nilai best fitness terbaik pada pengujian dan pada pengujian kedua mengalami penurunan best fitness yang cukup signifikan menjadi sebesar 0.00004679
yang diperoleh pada generasi ke-61. Pada pengujian ketiga kembali terjadi penurunan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004479 yang diperoleh pada generasi
ke-280 dan pada pengujian keempat kembali lagi terjadi peningkatan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004624yang diperoleh pada generasi ke-139, dan
Nilai best fitness terkecil adalah sebesar 0.00004382 yang diperoleh pada pengujian ke-6 pada generasi ke-292.
Dari Tabel 4.10 diperoleh bahwa pada pengujian untuk 300 generasi, dengan menggunakan metode simple arithmetic crossover dan nilai PC sebesar 0.25 diperoleh
bahwa Rata-rata Best Fitness = 0.0000456 dan Rata-rata Rute Optimal = 21937.7414 Tabel 4.11. Probabilitas Crossover PC=0.25 untuk Single Arithmetic Crossover
untuk 300 Generasi No.
Best Fitness Generasi
Rute Optimal 1
0.00004869 72
20535.5802 2
0.00004486 41
22289.4086 3
0.00004603 291
21723.5903 4
0.00004706 285
21248.4994 5
0.00004086 46
24474.1395 6
0.00004319 120
23151.864 7
0.00004509 180
22176.1895 8
0.00004633 271
21582.2283 9
0.00004437 225
22536.8112 10
0.00004226 174
23661.1845 Rata-rata Best Fitness = 0.00004487
Rata-rata Rute Optimal = 22337.9496
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.11. terlihat bahwa untuk 10 kali pengujian dengan menggunakan metode single arithmetic crossover secara umum nilai best fitness dapat bervariasi
untuk tiap kali pengujian. Pada Pengujian pertama langsung diperoleh nilai best fitness yang terbaik yaitu sebesar 0.00004869 yang diperoleh pada generasi ke-72, dan pada
pengujian kedua mengalami penurunan best fitness yang cukup signifikan menjadi sebesar 0.00004486 yang diperoleh pada generasi ke-41. Pada pengujian ketiga
kembali terjadi peningkatan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004603 yang diperoleh pada generasi ke-291 dan pada pengujian keempat kembali lagi terjadi
peningkatan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004706 yang diperoleh pada generasi ke-285, dan Nilai best fitness terkecil adalah sebesar 0.00004086 yang
diperoleh pada pengujian ke-5 pada generasi ke-46. Dari Tabel 4.11 diperoleh bahwa pada pengujian untuk 300 generasi, dengan
menggunakan metode single arithmetic crossover dan nilai PC sebesar 0.25 diperoleh bahwa Rata-rata Best Fitness = 0.00004487 dan Rata-rata Rute Optimal =
22337.9496. Berdasarkan Tabel 4.9, 4.10, dan 4.11 diperoleh hasil bahwa hasil fitness dari
metode whole arithmetic crossover pada nilai PC sebesar 0.25 untuk 300 generasi adalah lebih baik dari metode simple arithmetic crossover dan simple arithmetic
crossover memiliki nilai fitness yang lebih baik daripada single arithmetic crossover. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Hasil Pengujian PC=0.25 untuk 300 Generasi Metode Crossover
Average Best Fitness Best Distance
Whole Arithmetic 0.00004624
21657.9058 Simple Arithmetic
0.0000456 21937.7414
Single Arithmetic 0.00004487
22337.9496
Adapun hasil pengujian secara umum dengan menggunakan PC=0.25 untuk 300 generasi dengan menggunakan metode whole arithmetic, simple arithmetic, dan
whole arithmetic dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Hasil Pengujian dengan PC Sebesar 0.25 untuk 300 Generasi Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa whole arithmetic crossover memberikan nilai
fitness yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover dan single arithmetic crossover. Terkecuali pada pengujian ke-3, ke-4, ke-6, dan ke-10 dimana simple
arithmetic crossover ataupun single arithmetic crossover dapat memberikan hasil best fitness yang lebih baik daripada whole arithmetic crossover. Demikian juga halnya
simple arithmetic crossover juga memberikan hasil yang lebih baik daripada single arithmetic crossover. Namun, pada pengujian ke-1, ke-3, dan ke-4 single arithmetic
crossover memberikan hasil yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover, secara keseluruhan whole arithmetic crossover masih memberikan hasil average best
fitness yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover, dan simple arithmetic crossover masih memberikan hasil average best fitness yang lebih baik daripada
single arithmetic crossover 4.3.2. Pengujian dengan Probabilitas Crossover PC=0.5
Pengujian dilakukan sebanyak 300 generasi dengan nilai probabilitas crossover 0.5 dan nilai mutation rate sebesar 0.1 serta nilai α sebesar 0.5 untuk melihat nilai best
fitness dari masing-masing metode arithmetic crossover dengan mengambil nilai rata- rata pada masing-masing metode arithmetic crossover. Pengujian dilakukan sebanyak
5 kali dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.13, 4.14, dan 4.15.
0.00001 0.00002
0.00003 0.00004
0.00005 0.00006
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Hasil Pengujian dengan PC Sebesar 0.25 untuk 300 Generasi
Whole Arithmetic Simple Arithmetic
Single Arithmetic
Fitness Percobaan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Probabilitas Crossover PC=0.5 untuk Whole Arithmetic Crossover untuk 300 Generasi
No. Best Fitness
Generasi Rute Optimal
1 0.00004609
84 21695.2777
2 0.00004596
44 21758.9993
3 0.00004603
184 21723.6582
4 0.00004666
74 21432.1774
5 0.00004738
89 21107.0299
6 0.00004643
254 21539.7906
7 0.00004577
266 21849.5430
8 0.00004646
271 21524.2003
9 0.00004578
260 21843.9031
10 0.00004647
170 21518.6057
Rata-rata Best Fitness = 0.000046303 Rata-rata Rute Optimal = 21599.31852
Dari Tabel 4.13. terlihat bahwa untuk 10 kali pengujian dengan menggunakan metode whole arithmetic crossover secara umum nilai best fitness dapat bervariasi
untuk tiap kali pengujian. Pada Pengujian pertama diperoleh nilai best fitness sebesar 0.00004609 yang diperoleh pada generasi ke-84, dan pada pengujian kedua
mengalami penurunan best fitness menjadi sebesar 0.00004596 yang diperoleh pada generasi ke-44. Pada pengujian ketiga kembali terjadi peningkatan sehingga nilai best
fitness menjadi sebesar 0.00004603 yang diperoleh pada generasi ke-184 dan pada pengujian keempat kembali lagi terjadi peningkatan sehingga nilai best fitness menjadi
sebesar 0.00004666 yang diperoleh pada generasi ke-74, dan puncaknya Nilai best fitness terbaik dihasilkan pada pengujian ke-5 sebesar 0.00004738 yang diperoleh
pada generasi ke-89. Nilai best fitness terendah adalah sebesar 0.00004577 yang diperoleh pada pengujian ke-7.
Dari Tabel 4.13 diperoleh bahwa pada pengujian untuk 300 generasi, dengan menggunakan metode whole arithmetic crossover dan nilai PC sebesar 0.5 diperoleh
bahwa Rata-rata Best Fitness = 0.000046303 dan Rata-rata Rute Optimal = 21599.31852
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Probabilitas Crossover PC=0.5 untuk Simple Arithmetic Crossover untuk 300 Generasi
No. Best Fitness
Generasi Rute Optimal
1 0.00004301
296 23251.0399
2 0.00004747
161 21066.1337
3 0.00004440
92 22522.6380
4. 0.00004491
33 22268.2464
5 0.00004439
176 22529.7429
6 0.00004813
283 20776.1747
7 0.00004866
259 20549.7619
8 0.00004643
165 21539.8019
9 0.00004525
100 22098.4926
10 0.00004494
286 22253.9430
Rata-rata Best Fitness = 0.00004576 Rata-rata Rute Optimal = 21885.5975
Dari Tabel 4.14. terlihat bahwa untuk 10 kali pengujian dengan menggunakan metode simple arithmetic crossover secara umum nilai best fitness dapat bervariasi
untuk tiap kali pengujian. Pada Pengujian pertama diperoleh nilai best fitness sebesar 0.00004301 yang diperoleh pada generasi ke-296 yang merupakan nilai best fitness
terendah pada pengujian, dan pada pengujian kedua mengalami peningkatan best fitness menjadi sebesar 0.00004747 yang diperoleh pada generasi ke-161. Pada
pengujian ketiga kembali terjadi penurunan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004440 yang diperoleh pada generasi ke-92 dan pada pengujian keempat kembali
lagi terjadi peningkatan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004491 yang diperoleh pada generasi ke-33. Nilai best fitness terbaik dihasilkan pada pengujian ke-
6 dengan nilai best fitness sebesar 0.00004866 untuk generasi ke-283. Dari Tabel 4.14 diperoleh bahwa pada pengujian untuk 300 generasi, dengan
menggunakan metode simple arithmetic crossover dan nilai PC sebesar 0.5 diperoleh bahwa Rata-rata Best Fitness = 0.00004576 dan Rata-rata Rute Optimal =
21885.5975.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Probabilitas Crossover PC=0.5 untuk Single Arithmetic Crossover No.
Best Fitness Generasi
Rute Optimal 1
0.00004346 108
23010.5303 2
0.00004361 143
22932.7881 3
0.00004107 77
24347.0696 4
0.00004818 271
20754.9021 5
0.00004553 30
21963.9698 6
0.00004323 4
23130.7893 7
0.00004511 108
22167.6589 8
0.00004415 96
22649.7644 9
0.00004180 18
23921.3290 10
0.00004459 1
22422.2655 Rata-rata Best Fitness = 0.00004407
Rata-rata Rute Optimal = 22730.1067
Dari Tabel 4.15. terlihat bahwa untuk 10 kali pengujian dengan menggunakan metode single arithmetic crossover secara umum nilai best fitness dapat bervariasi
untuk tiap kali pengujian. Pada Pengujian pertama diperoleh nilai best fitness sebesar 0.00004346 yang diperoleh pada generasi ke-108, dan pada pengujian kedua
mengalami peningkatan kecil sehingga best fitness menjadi sebesar 0.00004361 yang diperoleh pada generasi ke-143. Pada pengujian ketiga kembali terjadi penurunan
signifikan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004107 yang diperoleh pada generasi ke-77 dan merupakan nilai best fitness terendah pada pengujian dan pada
pengujian keempat kembali lagi terjadi peningkatan signifikan sehingga nilai best fitness menjadi sebesar 0.00004818 yang diperoleh pada generasi ke-271.
Dari Tabel 4.15 diperoleh bahwa pada pengujian untuk 300 generasi, dengan menggunakan metode simple arithmetic crossover dan nilai PC sebesar 0.5 diperoleh
bahwa Rata-rata Best Fitness = 0.00004407 dan Rata-rata Rute Optimal = 22730.1067
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.13, 4.14, dan 4.15 diperoleh hasil bahwa hasil fitness dari metode whole arithmetic crossover pada nilai PC sebesar 0.5 untuk 300 generasi
adalah lebih baik dari metode simple arithmetic crossover dan simple arithmetic crossover memiliki nilai fitness yang lebih baik daripada single arithmetic crossover.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. Hasil Pengujian PC=0.5 untuk 300 Generasi
Metode Crossover Average Best Fitness
Average Best Distance Whole Arithmetic
0.000046303 21599.3185
Simple Arithmetic 0.00004576
21885.5975 Single Arithmetic
0.00004407 22730.1067
Adapun hasil pengujian secara umum dengan menggunakan PC=0.5 untuk 300 generasi dengan menggunakan metode whole arithmetic, simple arithmetic, dan whole
arithmetic dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Hasil Pengujian dengan PC Sebesar 0.5 untuk 300 Generasi Pada Gambar 4.4 terlihat bahwa whole arithmetic crossover memberikan nilai
fitness yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover dan single arithmetic crossover. Terkecuali pada pengujian ke-2, ke-4, ke-6, dan ke-7 dimana simple
arithmetic crossover ataupun single arithmetic crossover dapat memberikan hasil best fitness yang lebih baik daripada whole arithmetic crossover. Demikian juga halnya
0.000036 0.000038
0.00004 0.000042
0.000044 0.000046
0.000048 0.00005
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Hasil Pengujian dengan PC Sebesar 0.5 untuk 300 Generasi
Whole Arithmetic Simple Arithmetic
Single Arithmetic
Fitness Percobaan
Universitas Sumatera Utara
simple arithmetic crossover juga memberikan hasil yang lebih baik daripada single arithmetic crossover. Namun, pada pengujian ke-1, ke-4, dan ke-5 single arithmetic
crossover memberikan hasil yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover, secara keseluruhan whole arithmetic crossover masih memberikan hasil average best
fitness yang lebih baik daripada simple arithmetic crossover, dan simple arithmetic crossover masih memberikan hasil average best fitness yang lebih baik daripada
single arithmetic crossover
4.4. Hasil Pengujian untuk 500 Generasi