2.2.3.2. Pengertian Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya adalah produk ikutan manajemen yang efektif, karena jika manajemen suatu perusahaan diselenggarakan
dengan efektif, biasanya terjadi efisiensi tinggi sebagai gejala nyata dari pengendalian biaya Sutrisno dan Kusriyanto, 1994: 2.
Maksud dari pengertian pengendalian biaya tentunya tidak melenceng jauh dari prinsip pengendalian biaya, sedangkan prinsip dari
pengendalian biaya antara lain: a. Berusaha agar biaya sesuai dengan standar
b. Standar merupakan target c. Tekanan masa lampau dan kini
d. Terbatas pada item-item yang sudah memenuhi standar e. Dalam kondisi yang ada berusaha mewujudkan biaya yang rendah
f. Merupakan sikap nyata g. Tidak pernah selesai
Pengendalian yang baik perlu melewati proses tiga tahap:1. perencanaan, 2. pelaksanaan, 3. pengukuran. Setiap program agar
efektif harus direncanakan terlebih dahulu secara seksama sebelum tindakan di mula. setelah tindakan di jalankan, kemajuan dapat di
umpanbalikkan kepada rencana. dengan demikian, perencanaan di sempurnakan terus-menerus atau di sesuaikan dengan membandingkan
hasil karya aktual dengan standar atau sasaran yang telah di tetapkan.
2.2.3.3. Tolak Ukur Efisiensi Pengendalian Biaya
Adapun tolak ukur efisiensi dari pengendalian biaya adalah dengan rasio BOPO yaitu membandingkan total biaya operasional
dengan pendapatan operasional Beban operasional
BOPO =
X 100
Pendapatan Operasional Efisiensi BOPO yang cukup baik di tetapkan oleh BI sebesar 94 - 96
2.2.4. Modal Kerja 2.2.4.1. Pengertian Modal Kerja
Menurut Gitosudarmo 2000: 35 Modal kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahan untuk menyelenggarakan
kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Menurut Riyanto 2001:57 modal kerja di bagi menjadi tiga konsep :
a. Konsep Kuantitatif
Mengartikan modal kerja sebagai keseluruhan dari pada aktiva lancar atau di sebut Gross working capital. Konsep ini tidak
menitikberatkan pada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam hal ini bank di dalam membiayai
operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana yang tersedian untuk tujuan operasi jangka pendek.
b. Konsep Kualitatif
. Modal kerja dalam pengertian ini sering di sebut modal kerja netto net working capital yaitu kelebihan aktiva lancar di atas
hutang lancar. Konsep ini menekankan pada kualitas modal kerja yang menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar
daripada utang lancar, dan dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang yang harus segera dilunasi. Juga menunjukkan margin of protection
atau tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek untuk menjamin kelangsungan operasi di masa datang. serta kemampuan untuk
memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancarnya.
c. Konsep Fungsional
Menunjukkan besarnya kas, piutang, dan persediaan di kurangi besarnya keuntungan dan besarnya sebagian dana yang di tanamkan
dalam aktiva tetap. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahan akan di gunakan untuk menghasilkan laba sesuai usaha pokok
perusahaan. Ada sebagian dana yang di gunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan
pendapatan bagi periode tersebut, dan ada sebagian dana yang tidak seluruhnya di gunakan untuk menghasilkan pendapatan untuk
periode tersebut. Dilihat dari teori-teori diatas dapat diambil kesimpulan secara
umum bahwa modal kerja dapat berarti :
a. Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor Gross Working
Capital b.
Aktiva lancar di kurangi uatang lancer c.
Keseluruhan dana yang diperlukan untuk menghasilkan laba tahun berjalan.
2.2.4.2. Macam-macam modal kerja
Riyanto 2001: 61 menggolongkan macam-macam modal kerja sebagai berikut :
a. Modal kerja permanen Permanent working capital yaitu modal
kerja yang selalu ada pada perusahaan agar dapat berfungsi dengan baik dalam satu periode akuntansi.
Modal kerja permanen terbagi menjadi dua yaitu : 1.
Modal kerja Primer Primary working capital Merupakan modal kerja minimal yang harus ada pada perusahaan
untuk menjamin kelangsungan kegiatan usahanya. 2.
Modal kerja normal Modal kerja yang digunakan untuk dapat menyelenggarakan
kegiatan produksi pada kapasitas normal. b.
Modal kerja variabel variable working capital adalah modal kerja yang di butuhkan saat-saat tertentu dengan jumlah ynag berubah-
ubah sesuai dengan perubahan keadaan dalam datu periode. Modal kerja variabel dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Modal kerja musiman siklis seasonal working capital
Yaitu sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan oleh perubahan musim.
2. Modal kerja siklis cyclical working capital
Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena perubahan permintaan produk.
3. Modal kerja darurat emergency working capital Yaitu modal
kerja yang besarnya berubah-ubah yang penyebabnya tidak di ketahui sebelumnya.
2.2.4.3. Komponen Modal kerja