Deskripsi Hasil Penelitian 1. Pengendalian Biaya X

Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha-usaha bank umum dalam arti kata seluas- luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. KEP-205DDKII81971 tanggal 18 Agustus 1971. sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 52-Kep.Dir. tanggal 21 April

1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Pengendalian Biaya X 1 Pengendalian biaya X 1 adalah biaya-biaya yang pengeluarannya bisa diawasi dan diatur dikendalikan oleh pimpinan pusat pertanggung jawaban serta kebijakan pimpinan pusat pertanggungjawaban mempengaruhi biaya tersebut. Pada penelitian ini, pengendalian biaya diukur dengan BOPO, dimana data pengendalian biaya BOPO pada perusahaan yang go public di BEI tahun 2004 sampai dengan 2008 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1: Data Pengendalian Biaya BOPO X 1 Pada Perusahaan Yang Go Public Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2008 Tahun No Nama Perbankan 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata 1. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 68,86 70,83 74,38 69,85 72,75 71,33 2. PT. Bank Central Asia Tbk 66,16 67,50 68,99 66,98 66,92 67,31 3. PT. Bank Victoria International Tbk 88,75 87,91 86,47 85,34 91,85 88,06 4. PT. Bank Kesawan Tbk 97,99 98,15 98,29 101,14 108,22 100,76 5. PT. Bank Mayapada International Tbk 81,27 92,65 88,99 88,46 90,63 88,40 6. PT. Bank Mandiri Persero Tbk 67,67 94,94 90,65 77,25 75,23 81,15 7. PT. Bank Swadesi Tbk 78,32 82,23 90,22 89,52 77,32 83,52 8. PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk 79,07 85,10 85,08 93,33 90,71 86,16 9. PT. Bank Niaga Tbk 79,30 82,38 78,55 77,66 88,47 81,27 10. PT. Bank NISP Tbk 76,52 86,10 87,99 88,19 86,12 84,99 11 PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 79,70 83,16 68,17 65,55 65,97 72,51 12 PT. Bank Pan Indonesia Tbk 57,22 77,65 77,16 72,56 84,36 73,79 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa tahun 2004 PT. Bank Kesawan, Tbk memiliki pengendalian biaya tertinggi yaitu sebesar 97,99 sedangkan PT. Bank Pan Indonesia, Tbk memiliki pengendalian biaya terendah yaitu sebesar 57,22. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Kesawan, Tbk dikategorikan sebagai bank yang tidak sehat dan tidak efisiensi, karena nilai BOPO yang dihasilkan melebihi dari ketentuan BI yaitu 94-96. Pada Tahun 2005 PT. Bank Kesawan, Tbk memiliki pengendalian biaya tertinggi yaitu sebesar 98,15 sedangkan PT. Bank Central Asia, Tbk memiliki pengendalian biaya terendah yaitu sebesar 67,5. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Kesawan, Tbk dikategorikan sebagai bank yang tidak sehat dan tidak efisiensi, karena nilai BOPO yang dihasilkan melebihi dari ketentuan BI yaitu 94-96. Tahun 2006 PT. Bank Kesawan, Tbk memiliki pengendalian biaya tertinggi yaitu sebesar 98,29 sedangkan PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk memiliki pengendalian biaya terendah yaitu sebesar 68,17. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Kesawan, Tbk dikategorikan sebagai bank yang tidak sehat dan tidak efisiensi, karena nilai BOPO yang dihasilkan melebihi dari ketentuan BI yaitu 94-96. Pengendalian biaya tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Bank Kesawan, Tbk yaitu sebesar 101,14 sedangkan pengendalian biaya terendah dimiliki oleh PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk yaitu sebesar 65,55. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Kesawan, Tbk dikategorikan sebagai bank yang tidak sehat dan tidak efisiensi, karena nilai BOPO yang dihasilkan melebihi dari ketentuan BI yaitu 94-96. Pengendalian biaya tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Bank Kesawan, Tbk yaitu sebesar 108,22 sedangkan pengendalian biaya terendah dimiliki oleh PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk yaitu sebesar 65,97. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Bank Kesawan, Tbk dikategorikan sebagai bank yang tidak sehat dan tidak efisiensi, karena nilai BOPO yang dihasilkan melebihi dari ketentuan BI yaitu 94-96. Dari penjelasan tersebut menjelaskan bahwa PT. Bank Kesawan, Tbk selama lima tahun yaitu mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dikategorikan sebagai bank yang tidak sehat dan tidak efisien, karena bank tersebut memiliki nilai BOPO lebih dari 96. Berdasarkan rata-rata variabel pengendalian biaya BOPO ternyata nilai tertinggi adalah PT. Bank Kesawan Tbk dengan nilai sebesar 100,76 sedangkan nilai terendah adalah PT. Bank Central Asia Tbk dengan nilai sebesar 67,31.

4.2.2. Modal Kerja X

2 Modal kerja X 2 adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Berikut ini data modal kerja pada perusahaan yang go public di BEI tahun 2004 sampai dengan 2008: Tabel 4.2: Data Modal Kerja X 2 Pada Perusahaan Yang Go Public Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2008 Tahun Rp No Nama Perbankan 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata 1. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 81.422.041 101.035.813 131.042.224 178.394.734 222.084.798 142.795.922 2. PT. Bank Central Asia Tbk 98.432.255 101.444.613 123.079.540 166.368.739 200.156.969 137.896.423 3. PT. Bank Victoria International Tbk 1.877.778.494 1.968.542.934 2.811.582.097 4.984.737.525 4.935.033.555 3.315.534.921 4. PT. Bank Kesawan Tbk 1.140.339.111.069 1.419.779.991.487 1.844.632.465.095 2.024.775.316.034 2.081.940.247.973 1.762.293.426.332 5. PT. Bank Mayapada International Tbk 1.959.474.112 2.553.776.404 3.116.072.831 4.002.229.962 5.012.859.072 3.328.882.476 6. PT. Bank Mandiri Persero Tbk 140.372.582 160.892.442 165.556.947 215.400.956 254.274.488 187.299.483 7. PT. Bank Swadesi Tbk 817.669.538.508 903.060.588.130 965.098.091.645 1.164.354.040.094 1.359.613.623.101 1.041.959.176.296 8. PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk 91.458.181 102.225.869 117.283.598 136.118.333 156.166.013 120.650.399 9. PT. Bank Niaga Tbk 28.583.843 39.450.163 68.245.398 82.170.917 89.257.289 61.541.522 10. PT. Bank NISP Tbk 17.113.776 19.356.661 23.192.530 27.538.695 32.713.249 23.982.982 11 PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2.284.019.833.334 2.791.473.593.894 3.196.194.598 3.624.034.800 3.549.528.148 1.017.172.636.955 12 PT. Bank Pan Indonesia Tbk 20.919.256 33.071.726 35.769.599 47.181.275 59.480.588 39.284.489 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tahun 2004 PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk memiliki modal kerja tertinggi yaitu sebesar Rp 2.284.019.833.334,- sedangkan PT. Bank NISP, Tbk memiliki modal kerja terendah yaitu sebesar Rp 17.113.776,-. Tahun 2005 PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk memiliki modal kerja tertinggi yaitu sebesar Rp 2.791.473.593.894,- sedangkan PT. Bank NISP, Tbk memiliki modal kerja terendah yaitu sebesar Rp 19.356.661,-. Modal kerja tertinggi tahun 2006 sampai dengan 2008 dimiliki oleh PT. Bank Kesawan, Tbk dan model kerja tersebut cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, diman modal kerja tahun 2006 sebesar Rp. 1.844.632.465.095 meningkat menjadi Rp.2.081.940.247.973,- di tahun 2008. Modal kerja terendah tahun 2006 sampai dengan 2008 dimiliki oleh PT. Bank NISP, Tbk dan model kerja tersebut cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, diman modal kerja tahun 2006 sebesar Rp. 23.192.530 meningkat menjadi Rp.32.713.249 di tahun 2008. Berdasarkan rata-rata variabel modal kerja ternyata nilai tertinggi adalah PT. Bank Kesawan Tbk dengan nilai sebesar Rp 1.762.293.426.332,- sedangkan nilai terendah adalah PT. NISP Tbk dengan nilai sebesar Rp 23.982.982,-.

4.2.3. Profitabilitas Y

Profitabilitas yaitu merupakan keuntungan atau profit yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. Pada penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA, dimana data profitabilitas pada perusahaan yang go public di BEI tahun 2004 sampai dengan 2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3: Data Profitabilitas Y Pada Perusahaan Yang Go Public Di BEI Tahun 2004 Sampai Tahun 2008 Tahun No. Nama Perbankan 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata 1. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 5,68 4,88 4,26 4,34 3,92 4,62 2. PT. Bank Central Asia Tbk 3,21 3,42 3,71 3,24 3,33 3,38 3. PT. Bank Victoria International Tbk 1,54 1,34 1,54 1,42 0,82 1,33 4. PT. Bank Kesawan Tbk 0,37 0,31 0,34 0,34 0,22 0,32 5. PT. Bank Mayapada International Tbk 2,05 0,83 1,54 1,44 1,20 1,42 6. PT. Bank Mandiri Persero Tbk 3,02 0,48 1,07 2,16 2,38 1,82 7. PT. Bank Swadesi Tbk 2,22 1,96 1,24 1,16 2,39 1,79 8. PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk 2,29 1,59 1,79 0,84 1,00 1,50 9. PT. Bank Niaga Tbk 2,76 2,06 2,49 2,40 1,10 2,16 10. PT. Bank NISP Tbk 2,37 1,53 1,50 1,32 1,44 1,63 11 PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1,91 1,57 1,28 1,09 1,17 12 PT. Bank Pan Indonesia Tbk 5,79 2,47 2,69 2,79 1,96 3,14 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tahun 2004 PT. Bank Pan Indonesia, Tbk memiliki profitabilitas tertinggi yaitu sebesar 5,79 sedangkan PT. Bank Kesawan Tbk memiliki profitabilitas terendah yaitu sebesar 0,37. Tahun 2005 PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk memiliki profitabilitas tertinggi yaitu sebesar 4,88 sedangkan PT. Bank Kesawan, Tbk memiliki profitabilitas terendah yaitu sebesar 0,31. Tahun 2006 PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk memiliki profitabilitas tertinggi yaitu sebesar 4,26 sedangkan PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk memiliki profitabilitas terendah yaitu sebesar 0. Profitabilitas tertinggi tahun 2007 dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk yaitu sebesar 4,34 sedangkan profitabilitas terendah dimiliki oleh PT. Bank Kesawan, Tbk yaitu sebesar 0,34. Profitabilitas tertinggi tahun 2008 dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk yaitu sebesar 3,92 sedangkan profitabilitas terendah dimiliki oleh PT. Bank Kesawan, Tbk yaitu sebesar 0,22. Berdasarkan rata-rata variabel profitabilitas ternyata nilai tertinggi adalah PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dengan nilai sebesar 4,62 sedangkan nilai terendah adalah PT. Bank Kesawan Tbk dengan nilai sebesar 0,32. 4.3. Analisis Regresi Linier Berganda 4.3.1. Uji Normalitas