75
4.4.1. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Switching Behavior Konsumen
Dari hasil pengujian ditemukan pengaruh negatif dan signifikan dari atribut produk terhadap switching behavior, hal ini dapat dikarenakan
saat ini pemasar melakukan strategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan persediaan barang. Sekali kehabisan stok, konsumen akan
beralih ke merek lain. Apalagi para pesaing sudah menawarkan barang dengan harga yang lebih rendah, kupon, sampel yang mengajak konsumen
untuk mencoba sesuatu yang baru. Ini jelas harus dicermati dengan baik oleh para pemasar agar perusahaan dapat mempertahankan dan
meningkatkan pasar guna mengungguli para pesaing dengan produk atau merek yang ditawarkan, karena dewasa ini, satu-satunya atribut yang sulit
ditiru adalah merek yang kuat. Produk yang memiliki merek yang kuat cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan
persepsi pelanggan. Alasan penting lainnya adalah merek lebih bermakna daripada sekedar produk. Produk hanya menjelaskan atribut fisik,
sedangkan merek dapat menjelaskan emosi serta hubungan secara spesifik dengan pelanggannya. Hal ini dapat terjadi karena merek mengandung
nilai-nilai yang bersifat intangible seperti emosional, keyakinan, harapan, serta sarat dengan persepsi pelanggan. Peralihan merek brand switching
ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antar merek, konsumen dalam hal ini tidak mengetahui banyak mengenai kategori produk yang
ada. Para pemasar dengan demikian perlu mendeferensiasikan keistimewaan mereknya untuk menjelaskan merek tersebut. Hal ini sesuai
76
dengan penelitian yang dilakukan oleh
4.4.2. Pengaruh Harga Terhadap Switching Behavior Konsumen
Ribhan 2007 bahwa atribut produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi switching
behaviour.
Dari hasil pengujian ditemukan pengaruh positif dan signifikan dari harga terhadap switching behavior, hal ini dikarenakan memang saat ini
harga adalah sesuatu yang dapat membuat pemikiran dari konsumen berubah, dengan ditemukannya pengaruh yang positif yang berarti bahwa
apabila harga meningkat maka switching behavior dari konsumen juga akan meningkat, selain itu perilaku konsumen dalam perpindahan merek
yang lebih memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian, mendorong perusahaan untuk melakukan serangkaian promosi guna
menjelaskan keistimewaan produknya dan menjaga persediaan di setiap rak penjualan pada setiap saluran distribusi yang ada untuk menghindari
terjadi celah distribusi yang nantinya dapat memberikan keuntungan pesaing dan tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal
atau tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Disebut konsumen Switcher atau price buyer Konsumen lebih memperhatikan
harga didalam melakukan pembelian. Berdasarkan definisi tersebut, ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah konsumen membeli
suatu produk karena harganya murah. Semakin tinggi frekuensi pelanggan
77
untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merek-merek yang lain mengindikasikan konsumen sebagai pembeli yang sama sekali tidak
loyal, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
4.4.3. Pengaruh Promosi Terhadap Switching Behavior Konsumen