Perhitungan N-Gain Uji Normalitas

108 Gambar 5. Diagram Alur Proses Penelitian

H. Teknik Analisis Data

1. Perhitungan N-Gain

Skor gain merupakan angka yang menunjukkan peningkatan kemampuan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan, sehingga fungsi dari gain sendiri yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Adapun peningkatan kemampuan yang diuji dengan gain yakni berupa pretest dan posttest. Skor gain dapat dihitung melalui persamaan 1: Penentuan sampel Kelas eksperimen Kelas kontrol Pemberian pretest Pemberian pretest Observasi keterlaksanaan pembelajaran Pemberian perlakuan dengan model pembelajaran berbasis problem based learning Model pembelajaran cooperative learning tipe STAD Pemberian posttest Pemberian posttest Observasi keterampilan generik sains dan sikap ilmiah Analisis 109 g = ��−�� −�� ....................................................................1 Keterangan: Sf = the final post skor posttest Si = the initial pre skor pretest Hake, 1999: 1. Nilai gain yang telah diperoleh dapat diinterpretasikan dengan kriteria gain. Adapun kriteria gain skor dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17. Kriteria Gain Skor Nilai g Kriteria g ≥ 0,7 Tinggi 0,7 g ≥ 0,3 Sedang g 0,3 Rendah

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data setiap variabel yang akan dianalisis terdistribusi normal. Tujuan dari uji ini yaitu untuk mengetahui kenormalan sebaran data untuk memenuhi persyaratan pengujian statistik pada hipotesis dan dilakukan pada skor data pretest dan posttest. Data dikatakan berdistribusi normal jika memusat pada nilai rata- rata dan median. Data yang membentuk distribusi normal yakni jika memiliki jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian pula simpangan bakunya. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS 18.0. Adapun konsep dasar dari uji normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov yakni dengan membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya 110 dengan distribusi normal baku. Data disebut normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada uji normalitas Kolmogorof-Smirnov Imam ghozali, 2009: 32.

3. Uji Homogenitas

Dokumen yang terkait

Perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) pada konsep bakteri

13 145 275

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

HUBUNGAN SIKAP ILMIAH DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

8 40 64

Identifikasi Keterampilan Generik Sains Siswa melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Konsep Laju Reaksi

0 2 2

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) DITINJAU DARI Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Berbasis Assessment For Learning (Afl) Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Matematis

0 2 15

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) DITINJAU DARI Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Berbasis Assessment For Learning (Afl) Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Matematis

0 2 16

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH, DAN SIKAP KERJASAMA PESERTA DIDIK SMA.

0 8 247

KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 4 WATES.

0 3 157

PENGARUH MODEL PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

0 0 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS

1 1 5