Pengertian Problem Based Learning

28

a. Pengertian Problem Based Learning

Menurut Rusman 2014: 229 guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang bisa memacu semangat siswa agar dapat secara aktif terlibat dalam pengalaman pembelajarannya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa penalaran, komunikasi, dan koneksi dalam memecahkan masalah yaitu pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning. Esensi dari Problem Based Learning yaitu menyuguhkan berbagai situasi pembelajaran bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan Arends, Richard I, 2008: 41. Problem Based Learning dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, dan keterampilan intelektualnya; mempelajarai peran-peran orang dewasa dengan mengalaminya melalui berbagai situasi riil atau situasi yang disimulasikan; dan menjadikan peserta didik yang mandiri dan otonom Arend, 2008: 43. Penjelasan di atas dapat diilustrasikan pada Gambar 1. 29 Gambar 1. Problem Based Learning Arend, 2008: 43 Menurut Gijselears Wilkerson 1996 dalam the Center for Teaching and Learning 2001: 1 mengemukakan bahwa PBL is characterized by a student-centered approach, teachers as “facilitators rather than disseminators,” and open- ended problems in PBL, these are called “ill- structured” that “serve as the initial stimulus and framework for learn ing”. Instructors also hope to develop students’ intrinsic interest in the subject matter, emphasize learning as opposed to recall, promote groupwork, and help students become self-directed learners. Problem based learning PBL ditandai dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator. Guru tidak menyebarkan informasi dan menggunakan masalah terbuka sebagai awal dari pembelajaran. Pembelajaran berfungsi sebagai stimulus awal dan kerangka awal untuk belajar. Stimulus tersebut diharapkan bisa mengembangkan minat intrinsik peserta didik dalam materi pelajaran, menekankan belajar bukan hanya untuk mengingat, melakukan tugas kelompok dan menyajikan hasil, serta membantu peserta didik menjadi pembelajara yang mandiri. Menurut Rahmi Susanti 2010: 5 Problem Based Learning Keterampilan penyelidikan dan keterampilan mengatasi masalah Perilaku dan keterampilan sosial sesuai peran orang dewasa Keterampilan untuk belajar secara mandiri 30 pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu pembelajaran yang berpusat pada siswa diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, kemampuan dan perilaku. PBL merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan penelitian, mengintegrasikan teori dan praktek, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan solusi yang layak untuk masalah didefinisikan. Pemilihan masalah dalam model pembelajaran ini berupa masalah yang berpusat pada sebuah kompleks dan guru yang membimbing pembelajaran melakukan pengarahan menyeluruh pada akhir pengalaman belajar Savery, John R, 2006: 12. Model pembelajaran Problem Based Learning menekankan keaktifan peserta didik. Model ini, peserta didik dituntut aktif dalam memecahkan suatu masalah. Inti dari model problem based learning adalah masalah problem. Model tersebut bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis sekaligus pemecahan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting Sitiatava R. P, 2013: 67. Peserta didik membangun konsep atau prinsip dengan kemampuannya sendiri dengan mengintegrasikan keterampilan dan 31 pengetahuan yang sudah dipahami sebelumnya Rusman, 2014: 242. Adapun ciri-ciri pembelajaran model problem based learning yang dikemukakan oleh Arends 2008, 42-43 mengutip hasil ahli antara lain Vanderbilt, Krajcik Czerniak, Slavin dan lain-lain, adalah sebagai berikut. 1 Pertanyaan atau masalah perangsang. Problem based learning mengorganisasikan pengajaran di seputar pertanyaan dan masalah yang penting secara sosial dan bermakna secara personal bagi siswa. 2 Fokus interdisipliner. Artinya bahwa problem based learning berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu, dimana masalah dan solusi pemecahan masalah yang diusulkan tidak hanya ditinjau dari satu dispilin ilmu, namun dapat ditinau dari berbagai dsiplin ilmu. 3 Investigasi autentik, yakni penyelidikan autentik. Peserta didik diharuskan untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah nyata melalui analisis masalah, observasi, maupun eksperimen sehingga menemukan solusi riil untuk masalah riil. 4 Produk artefak dan exhibit. Problem based learning menuntut peserta didik untuk mengonstruksikan produk dalam bentuk artefak dan exhibit yang menjelaskan atau mempresentasikan solusi mereka. 32 5 Kolaborasi atau kerjasama, problem based learning ditandai dengan peserta didik yang melakukan kerjasama secara berpasangan atau membentuk kelompok-kelompok kecil guna memberikan motivasi sekaligus mengembangkan keterampilan berpikir mealui tukar pendapat serta berbagai penemuan. Model pembelajaran problem based learning tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi dalam jumlah yang banyak kepada peserta didik. Model ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah dengan belajar secara mandiri maupun kerjasama tim sehingga memperoleh pengetahuan yang luas. Sitiatava R. P, 2013: 67-68. Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning meupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Pembelajaran ini menggunakan masalah nyata di sekitar sebagai sesuatu yang harus dipelajari oleh peserta didik. Penyelidikan digunakan dalam memecahkan permasalahan yang sedang dipelajari sehingga menuntut peserta didik untuk belajar secara aktif, menghubungkan permasalahan dengan teori dan konsep serta menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan 33 solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi pada lingkungan sekitar.

b. Tahapan Pembelajaran Problem Based Learning

Dokumen yang terkait

Perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) pada konsep bakteri

13 145 275

Pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi laju reaksi : kuasi eksperimen di MAN Mauk Kabupaten Tangerang

1 12 0

HUBUNGAN SIKAP ILMIAH DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

8 40 64

Identifikasi Keterampilan Generik Sains Siswa melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Konsep Laju Reaksi

0 2 2

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) DITINJAU DARI Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Berbasis Assessment For Learning (Afl) Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Matematis

0 2 15

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING (AfL) DITINJAU DARI Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Berbasis Assessment For Learning (Afl) Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Matematis

0 2 16

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH, DAN SIKAP KERJASAMA PESERTA DIDIK SMA.

0 8 247

KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 4 WATES.

0 3 157

PENGARUH MODEL PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

0 0 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS

1 1 5