Kajian Penelitian yang Relevan

30 Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa model evaluasi CIPP merupakan model evaluasi untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan suatu program dengan menggunakan empat aspek yaitu kontek, masukan, proses dan produk.

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Bryan Sumartono 2012 dalam skripsinya yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Ekstrakurikuler di SMKN 2 Wonosari”. Jumlah responden kepala sekolah dan wakil kepala bidang kesiswaan sebanyak 2 orang, pembimbing 13 orang dan peserta didik 201 orang. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi CIPP dengan teknik analisis deskriptif. Hasilnya adalah secara umum keempat aspek termasuk dalam kategori baik. Penelitian yang dilakukan Vindy Nilayanti Iriani dalam skripsinya pada tahun 2012 yang berjudul Evaluasi Pelaksanaan Teacing Factory di Sekolah Menengah Kejuruan Kota Yogyakarta dengan jumlah responden siswa sebanyak 70 orang dan guru mata pelajaran produktif sebanyak 25 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian evaluasi dengan model CIPP. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa evaluasi implementasi teacing factory secara keseluruhan di Sekolah Menengah Kejuruan kota Yogyakarta termasuk dalam kategori sesuai. Penelitian yang dilakukan Thaufik Mohammad Probowasito 2012 dalam skripsinya yang bejudul “Evaluasi KTSP Menggunakan Metode CIPP di SMKN 2 Yogyakarta Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik”. Jumlah responden sebanyak 116 orang, 99 peserta didik dan 17 guru mata pelajaran produktif program keahlian. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi CIPP dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Evaluasi KTSP 31 secara keseluruhan pada Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 2 Yogyakarta termasuk dalam kategori sangat sesuai. Penelitian yang dilakukan Nasir Nasrulloh dalam skripsinya pada tahun 2012 yang berjudul Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Program Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMKNegeri 2 Wonosari, dengan jumlah siswa sebanyak 127 siswa. Penelitian yang dilakukan ini dengan menggunakan metode ex-post facto. Hasilnya menunjukan bahwa antara kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi belajar tidak terdapat pengaruh yang siginifikan, antara motovasi belajar dan prestasi belajar terdapat pengaruh yang signifikan dan antara kegiatan ekstrakurikuler dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar terdapat pengaruh yang signifikan. Penelitian yang dilakukan Juniar Felissa M 2012 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Motivasi Mengikuti Ekstrakurikuler Robotika Terhadap Kemampuan Penalaran dan Kreativitas Siswa di SMKN 3 Yogyakarta”. Jumlah responden sebanyak 36 peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode expo- facto dengan teknik analisis statistic deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa antara motivasi terhadap kemampuan penalaran terdapat pengaruh yang sangat kecil atau hampir tidak ada yang signifikan dan antara motivasi terhadap kreatifitas terdapat pengaruh yang signifikan.

E. Kerangka Berpikir