21
4. Pembinaan Prestasi Ekstrakurikuler
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan
berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Ekstrakurikuler menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan prestasi ekstrakurikuler adalah usaha atau tindakan yang dilaksanakan untuk
memberdayakan peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan atau ketrampilan di luar program yang ada dalam kurikulum.
Menurut Djoko Pekik Irianto Rahmat Tri Kuncoro, 2011: 7 menyatakan bahwa perlunya tahap-tahap pembinaan untuk menghasilkan prestasi, yaitu
melalui tahap pemassalan, pembibitan dan pe ncapaian prestasi. “Pemasalan
adalah program menggerakan peserta didik untuk melakukan aktivitas secara menyeluruh. Pembibitan adalah menjaring peserta didik berbakat dan diarahkan
secara intensif. Pembinaan prestasi adalah latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
”. a. Pemassalan
Peserta didik yang mempunyai bakat tertentu perlu disiapkan sejak awal dengan menggerakan peserta didik untuk melakukan aktivitas atau kegiatan yang
menujang pengembangan bakatnya.
22 b. Pembibitan
Pembibitan adalah upaya menjaring peserta didik berbakat dan diarahkan secara intensif. Proses pengarahan bakat peserta didik harus didukung dengan
bantuan orang tua, guru, maupun pembimbing pada kegiatan yang diikutinya. c. Pembinaan prestasi
Pembinaan prestasi adalah latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik dilatihkan sesuai
dengan kebutuhan. Peserta didik SMK pada umumnya berusia 15-19 tahun, sebaiknya materi yang dilatihkan sesuai dengan kebutuhan. Menurut Djoko Pekik
Irianto Rahmat Tri Kuncoro, 2011: 8, kebutuhan yang dilatihkan mencakup biomotor, klasifikasi kemampuan baik
open skill dan close skill atau kombinasi. Tahap ini adalah yang mengarah ke spesialisasi, harapannya adalah ada
pembinaan spesialisasi sehingga terjadi prestasi pada usia ini. Berdasarkan metode pembinaan prestasi diatas perlu didukung dengan
faktor pendekatan belajar. Faktor belajar ini akan menjadi acuan dalam memotivasi peserta didik dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
dalam pembelajaran disekolah. Menurut hasil penelitian Biggs dalam buku Psikologi Pendidikan oleh Sugihartono, dkk 2007:77, faktor pendekatan belajar
terdiri dari 3 tiga pendekatan belajar siswa, yaitu: “1 pendekatan surface yaitu belajar siswa karena adanya dorongan dari
luar, 2 pendekatan deep, yaitu belajar karena adanya dorongan dari
dalam diri seseorang, 3 pendekatan achieving, yaitu belajar siswa karena
ada dorongan untuk mewujudkan ego enhancement
”. Untuk mendapat peserta didik yang berbakat untuk ditingkatkan
prestasinya melalui pembinaan prestasi. Pembinaan ini sangat membantu peserta
23 didik dalam mencapai prestasi sesuai dengan ekstrakurikuler yang dipilihnya,
sehingga tidak hanya prestasi akademik saja namun didukung dengan prestasi non akademik. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan juga harus sesuai dan
dikembangkan secara optimal, sehingga dapat merangsang proses pembelajaran yang efektif.
Kegiatan Ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta adalah kegiatan ekstrakurikuler baru. Bermula dari lomba dan seminar yang ada di Taman Pintar
Yogyakarta, namun SMKN 3 Yogyakarta belum mengikuti lomba. SMKN 3 Yogyakarta hadir diundang oleh panitia untuk mengikuti seminar tentang robotika.
Mulai dari situ SMKN 3 Yogyakarta menjadikan robotika sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Prestasi yang telah didapatkan pada kegiatan
ekstrakurikuler robotika membuat kegiatan ini banyak diminati. Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta, dibimbing oleh
pengajar dari luar sekolah yang telah berpengalaman dalam bidang robotika dan mikrokontroler. Kegiatan ekstrakurikuler robotika dilakukan pada hari Rabu dan
Sabtu atau 2 dua kali dalam 1 minggu. Kegiatan ekstrakurikuler robotika dilaksanakan di kelas, laboratorium, bengkel dan balairung yang ada di SMKN 3
Yogyakarta. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta
memiliki pedoman kegiatan yang mengacu pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN
3 Yogyakarta termasuk dalam jenis kegiatan teknologi. Kegiatan ekstrakurikuler robotika bertujuan sebagai wadah penyalur bakat, hobi dan ketrampilan dalam
bidang robotik serta melatih mentalitas dan kedisiplinan diri dari peserta didik.
24 Pokok dari tujuan kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta adalah
menciptakan peserta didik yang mempunyai sikap teladan, disiplin dan bijaksana; mempunyai rasa kebersamaan; membentuk peserta didik berprestasi dibidang
robotika; tanggap terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta merupakan salah
satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan salah satu ajang pembinaan peserta didik untuk meraih prestasi diluar proses pembelajaran efektif. Dari data
yang diperoleh dari pembimbing kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta prestasi yang dihasilkan dari kegiatan ini sangat membanggakan.
Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta menargetkan agar peserta didik dapat memahami tentang mikrokontroler dan robotika dalam
satu tahun pelajaran. Pendanaan kegiatan ini menggunakan sumber dana yang berasal dari sekolah. Tahun pelajaran 20142015 jadwal kegiatan ekstrakurikuler
robotika dilaksanakan pada hari Rabu dan Sabtu pukul 15.00 WIB. Program kerja dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3
Yogyakarta di antaranya: 1 pengenalan dasar robotika dan mikrokontroler; 2 praktik perancangan dan pembuatan robot
line follower; 3 workshop dan pameran robotika; 4 ikut serta dalam kompetisi robot
line follower. Rencana program kerja jangka pendek dalam kegiatan ini adalah: 1 memperkenalkan dan menunjukkan
kegiatan ekstrakurikuler robotika kepada peserta didik; 2 mengajak dan merekrut peserta didik baru; 3 menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler robotika sebagai
kegiatan ekstrakurikuler bidang teknologi yang diminati; 4 sebagai wadah penyalur minat, bakat dan hobi bagi peserta didik; 5 melaksanakan latihan rutin
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Rencana program kerja jangka
25 panjang dalam kegiatan ini yaitu: 1 melanjutkan program tahun sebelumnya; 2
melanjutkan program-program yang berkesinambungan; 3 melaksanakan kegiatan tambahan guna mempererat tali persaudaraan antar anggota dan antar
kegiatan lain yang berkenaan dengan kegiatan pengembangan diri; 4 mengikuti kompetisi robotika.
B. Kajian Program yang Dievaluasi 1. Kegiatan Ekstrakurikuler SMKN 3 Yogyakarta