Latar Belakang Masalah TESIS VISI PRIMA TWIN PUTRANTI NIM S541208104

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami ibu ketika kehamilannya sudah cukup bulan, tetapi tidak menutup kemungkinan akan timbul berbagai masalah yang menyebabkan proses persalinan tersebut menjadi keadaan yang patologis. Dibutuhkan pelayanan antenatal yang terpadu untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang komprehensif dan berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi dengan sehat. Depkes RI, 2010 Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB. Terjadinya kematian ibu terkait dengan faktor penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat yaitu terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan 4 Terlalu yaitu terlalu tua 1 perpustakaan.uns.ac.id commit to user hamil 35 tahun, terlalu muda untuk hamil 20 tahun, terlalu banyak 4 anak, terlalu dekat jarak antar kelahiran 2 tahun. Depkes RI, 2011 World Health Organization WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan. Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari 500.000 meninggal pada tahun 1995. Sebanyak 240.000 dari jumlah ini hampir 50 terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia. Prawirohardjo, 2005. Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya tingkat angka kematian ibu dan kematian perinatal. Menurut WHO tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Menurut Data Demografi Kesehatan Indonesia SDKI pada 2007, AKI di Indonesia sebesar 228100.000 kelahiran hidup dan masih jauh dari harapan MDGs sebesar 102100.000 kelahiran hidup. Sekitar satu orang ibu meninggal setiap jam akibat kehamilan, bersalin dan nifas serta setiap hari 401 bayi meninggal. Pada tahun 2012 AKI di Provinsi jawa Timur sebesar 97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu AKI di Kabupaten Nganjuk menempati urutan ke-4 tertinggi di seluruh Jawa Timur dengan angka pada tahun 2012 sebesar 151,92 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan, angka kematian bayi AKB menempati urutan pertama dengan angka sebesar perpustakaan.uns.ac.id commit to user 17,62 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini masih tinggi mengingat kematian ibu merupakan indikator penting untuk melihat derajat kesehatan masyarakat. Latar belakang dan penyebab kematian ibu dan bayi yang kompleks menyangkut aspek medis yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan. Sedangkan penyebab non medis merupakan penyebab mendasar seperti status perempuan, keberadaan anak, sosial budaya, pendidikan, ekonomi, geografis, tranportasi dan sebagainya yang memerlukan keterlibatan lintas sektor dalam penanganannya. Penyebab kematian ibu terbesar secara berurutan disebabkan terjadinya perdarahan, eklamsi, infeksi, persalinan lama dan keguguran. Kematian bayi sebagian besar disebabkan karena bayi berat lahir rendah BBLR, kesulitan benafas saat lahir dan infeksi. Lebih dari separuh 56 kematian bayi terjadi pada masa bayi baru lahir 0-28 hari. DepKes, 2009 Salah satu percepatan penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan difasilitas dan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai standard dan tepat waktu yang dapat dikaji melalui Audit Maternal Perintal AMP. Terlambat dirujuk dan terlambat memperoleh penanganan fasilitas kesehatan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya kematian ibu dan bayi baru lahir. Telchief, 2013 Upaya penurunan kematian ibu dan bayi, dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah perpustakaan.uns.ac.id commit to user satu upaya yang dilakukan adalah memberdayakan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan pengatahuan dan kemandirian dengan membuat perencanaan persalianan. Diperlukan peran tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil untuk dapat menjaga kehamilannya serta mempersiapkan persalinan sehingga dapat mengantisipadi secara dini kegawatdaruratan maternal neonatal yang mungkin terjadi. Depkes,2009. Ibu hamil penting sekali mempunyai pengetahuan tentang persalinan, terutama primigravida. Primigravida adalah ibu yang hamil untuk pertama kali. Pada umumnya ibu primigravida memiliki pengetahuan yang kurang tentang persalinan, karena mereka tidak memiliki pengalaman yang cukup. Kurangnya pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan dan tanda-tanda persalinan dapat menyebabkan bahaya pada ibu apabila ketuban sudah pecah dan ibu tidak mengetahui bahwa pecahnya ketuban adalah sebagian dari tanda-tanda persalinan Kasdu, 2005. Dalam hal ini para bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat diharapkan untuk berupaya memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada ibu hamil, khususnya primigravida. Dalam menghadapi persalinan tidak lepas dari sikap ibu hamil tentang persalinan. Ibu yang mempunyai sikap yang baik tentang persalinan akan menjaga kehamilannya dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk menghadapi persalinan.Tentunya hal ini terkait dengan sejauh mana perpustakaan.uns.ac.id commit to user pengetahuannya tentang persalinan yang diharapkan dapat berjalan normal dan tidak ada kendala. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, di BPM Yulianawati Amd.Keb Kabupaten Nganjuk didapatkan hasil bahwa 60 ibu hamil, belum memeriksakan kehamilannya secara rutin. Hal ini memungkinkan ibu kurang mendapatkan pengetahuan tentang persalinan. Dari data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan pengetahuan dan sikap tentang persalinan dengan kesiapan primigravida dalam menghadapi persalinan Di BPM Yulianawati Amd.Keb Kabupaten Nganjuk ”.

B. Rumusan Masalah