pengetahuannya tentang persalinan yang diharapkan dapat berjalan normal dan tidak ada kendala.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, di BPM Yulianawati Amd.Keb Kabupaten Nganjuk didapatkan hasil bahwa 60 ibu
hamil, belum memeriksakan kehamilannya secara rutin. Hal ini memungkinkan ibu kurang mendapatkan pengetahuan tentang persalinan.
Dari data tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan pengetahuan dan sikap tentang persalinan dengan
kesiapan primigravida dalam menghadapi persalinan Di BPM Yulianawati Amd.Keb Kabupaten Nganjuk
”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada hubungan pengetahuan tentang persalianan dengan kesiapan
primigravida dalam menghadapi persalinan? 2.
Apakah ada hubungan sikap tentang persalinan dengan kesiapan primigravida dalam menghadapi persalinan?
3. Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap tentang persalinan dengan
kesiapan primigravida dalam menghadapi persalinan? perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan pengetahuan dan sikap tentang persalinan dengan kesiapan primigravida dalam menghadapi persalinan Di BPM
Yulianawati Amd.Keb Kabupaten Nganjuk 2.
Tujuan Khusus a.
Menganalisis hubungan pengetahuan tentang persalianan dengan kesiapan primigravida dalam menghadapi persalinan.
b. Menganalisis hubungan sikap tentang persalinan dengan kesiapan
primigravida dalam menghadapi persalinan. c.
Menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap tentang persalinan dengan kesiapan primigravida dalam menghadapi persalinan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan kebidanan, khususnya yang berkaitan dengan masalah
kesiapan menghadapai persalinan dan menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Memberikan informasi pada masyarakat tentang persalinan dan meningkatkan kesiapan ibu hamil dan keluarga dalam mengahadapi
persalinan serta memberikan motivasi pada tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberian asuhan kebidanan
commit to user
secara komprehensif khususnya pendampingan pada ibu dan keluarga dalam menghadapi persalinan sehingga secara tidak langsung dapat
menekan AKI dan AKB. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007
b. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
1 Tahu
know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2
Memahami
comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
8 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
3 Aplikasi
Aplication
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
sebenarnya. 4
Analisis
analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek di dalam komponen- komponen, tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5 Sintesis
synthetis
Sintesis menunjuk suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. 6
Evaluasi
evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek
Notoatmodjo, 2007 .
c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
1 Umur
Umur adalah lama hidup individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Menurut Harlock yang
dikutip oleh Nursalam 2001, semakin cukup umur maka perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja dalam segi kepercayaan masyarakat.
2 Pengalaman
Menurut Notoatmodjo 2007, pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah pengalaman merupakan sumber
pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
3 Pendidikan
Menurut Kuncoro Ningrat yang dikutip oleh Nursalam 2001, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki sebaliknya pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai- nilai lain baru yang dikenalkan.
4 Lingkungan
Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya dan dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku orang atau kelompok. 5
Sumber Informasi Informasi dapat diperoleh di rumah, di sekolah, lembaga
organisasi, media cetak, televisi dan tempat pelayanan kesehatan dimana semua itu mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
d. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetauan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan pengetahuan Notoatmojo, 2007. Kualitas pengetahuan pada masing-masing tingat pengetahuan dapat
dilakukan dengan kriteria, yaitu : 1
Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kuesioner yang benar 76
– 100 2
Tingkatan pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kuesioner yang benar 56
– 75 3
Tingkatan pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kuesioner yang benar 56
commit to user
e. Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi:
1 Cara tradisional atau nonilmiah
Cara tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelumnya diketemukannya metode
alamiah yang sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain, meliputi:
a Cara coba-salah
trial and error
Cara ini
dilakukan dengan
menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka
dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
b Cara kekuasaan atau otoritas
Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa
terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan
penalaran sendiri. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
c Berdasarkan pengalaman pribadi
Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman
yang diperoleh
dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat
memecahkan masalah yang di hadapi, maka untuk memecahkan masalah yang lain yang sama, orang dapat
pula menggunakan cara tersebut. Tetapi bila gagal maka cara itu tidak akan diulangi lagi dan berusaha untuk mencari
cara yang lain, sehingga dapat berhasil memecahkannya. d
Melalui jalan pikiran Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang diketemukan, kemudian dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan melalui pernyataan-
pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan deduksi, sehingga deduksi adalah pembuatan kesimpulan dan
pernyataan-pernyataan umum
kepada yang
khusus. Notoatmodjo, 2010.
commit to user
2 Cara modern atau ilmiah
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini
disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian
research methodology
Mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil
pengamatan dikumpulkan dan diklarifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum.Notoatmodjo, 2010.
2. Konsep Sikap
a. Pengertian Sikap
Sikap
attitude
adalah merupakan reaksi ataurespon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek, baik
yang bersifat intern atau ekstern sehingga menifestasinya tidak dapat langsung dilihat,tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup tersebut Notoadmodjo,2007 Attitude diartikan dengan sikap terhadap obyek tertentu, yang
dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek tadi
Sunaryo,2004 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
b. Komponen Sikap
1 Komponen kognitif
cognitive
Komponen kognitif merupakan komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa
yang benar bagi objek sikap. 2
Komponen afektif
affective
Komponen afektif merupakan komponen yang menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek
sikap.Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.
3 Komponen perilaku
connative
Komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada
dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.Azwar 2007
c. Karakteristik sikap
Menurut Brigham dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2003 ada beberapa ciri atau karakteristik dasar dari sikap, yaitu :
1 Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku.
Sikap ditujukan mengarah kepada objek psikologis atau kategori, dalam hal ini skema yang dimiliki individu
menentukan bagaimana individu mengkategorisasikan objek target dimana sikap diarahkan.
commit to user
2 Sikap dipelajari.
3 Sikap mempengaruhi perilaku. Memegang teguh suatu sikap
yang mengarah pada suatu objek memberikansatu alasan untuk berperilaku mengarah pada objek itu dengan suatu cara tertentu.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
1 Pengalaman pribadi
Sikap akan lebih mudah terbentuk jika yang dialami seseorang terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Situasi
yang melibatkan emosi akan menghasilkan pengalaman yang lebih mendalam dan lebih lama membekas.
2 Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya
penting. 3
Pengaruh Kebudayaan Pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk
pribadi seseorang. Kepribadian merupakan pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah penguat
reinforcement
yang kita alami.Kebudayaan memberikan corak pengalaman bagi individu dalam suatu masyarakat. Kebudayaan telah
menanamkan garis pengarah sikap individu terhadap berbagai masalah.
commit to user
4 Media Massa
Media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain memberikan pesan-pesan
yang sugestif yang
mengarahkan opini seseorang. Jika cukup kuat, pesan-pesan sugestif akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal
sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. 5
Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu
yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Konsep moral
dan ajaran agama sangat menetukan sistem kepercayaan sehingga tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya
kemudian konsep tersebut ikut berperanan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal.
6 Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu
frustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama. Azwar 2007
commit to user
e. Tingkatan Sikap
1 Menerima
receiving
Menerima diartikan bahwa orang subyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek.
2 Merespon
responding
Memberikan jawaban apabila memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi
sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Terlepas dari pekerjaan
itu benar atau salah adalah berarti orang tersebut menerima ide itu.
3 Menghargai
valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi
sikap tingkat tiga. 4
Bertanggung jawab
responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling
tinggi Notoadmodjo,2003.
f. Pengukuran Sikap
Metode penskalaan sikap yang menggunakan respon sebagai dasar penentuan alat skalanya. Prosedur penskalaan menurut likert :
commit to user
1 Setiap pernyataan yang telah ditulis dapat disepakati sebagai
pernyataan yang
favorabel
atau pernyataan
unfavorabel.
2 Jawaban yang diberikan individu yang mempunyai sikap positif
harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi dati pada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif.
Responden akan diminta untuk menyatakan menerima atau menolak terhadap pernyataan dalam lima macam kategori jawaban :
Sangat tidak setuju STS
Tidak setuju TS
Setuju S
Sangat Setuju SS
3. Konsep Persalinan
a. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses yang alamiah yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalian pada manusia setiap saat
terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan
dengan fasilitas yang memadai Manuaba.2009. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalian dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan setelah 37
minggu tanpa disertai adanya penyulit JNPK-KR.2008 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Persalinan adalah rangakaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini mulai dengan
kontrasi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progesif pada serviks dan diakhiri dengan pelahiran plasenta Varney.2007
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan 37-40 minggu, lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin Sukarni, 2013 b.
Teori yang menerangkan proses persalinan
1 Teori Kadar Progesteron
Progesterone yang
mempunyai tugas
mempertahankan kehamilan semakin menurun dengan makin tuanya kehamilan,
sehingga otot rahim mudah dirangsang oleh oksitosin. 2
Teori Oksitosin Menjelang kelahiran oksitosin makin mengingkat sehingga
cukup kuat untuk merangsang persalinan. 3
Teori Regangan Otot Rahim Dengan meregangnya otot rahim dalam batas tertentu
menimbulkan kontraksi persalinan dengan sendirinya. 4
Teori Prostalglandin Prostalglandin banyak dihasilkan oleh lapisan dalam rahim yang
diduga dapat menyebabkan kontraksi rahim. Pemberian perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
prostalglandin dari luar dapat merangsang kontraksi otot rahim dan terjadi persalinan atau gugur kandung Manuaba.2009.
c.
Bentuk Persalinan
Persalinan Berdasarkan Cara Lahir Bentuk Persalinan 1
Persalinan Normal Proses pengeularan janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan 37 – 42 minggu. Lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 – 24 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun bayi 2
Persalinan Spontan Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir. 3
Persalinan Buatan Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya
ekstrasi dengan forceps atau dilakukan
section caesaria
. 4
Persalinan Anjuran Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi bari
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin Harianto.2010.
Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan 1
Abortus Keguguran perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Abortus Keguguran adalah terhentinya kehamilan, sebelum janin dapat hidup. Berat janin kurang dari 1000 gram dan tua
kehamilan kurang di bawah 28 minggu. 2
Partus Prematorus Persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan 28
– 36 minggu berat janin diantara 1000
– 2500 gram, janin dapat hidup tetapi prematur.
3 Partus Maturus atau Aterm Cukup Bulan
Persalinan pada usia kehamilan 37 – 40 minggu janin matur
berat janin diatas 2500 gram. 4
Partus Postmaturus Persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu yang
ditafsirkan disebut postmatur. 5
Partus Presipitatus Persalinan yang berlangsung cepat.
6 Parus Percobaan
Suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada tidaknya disproporsi sefalo pelvik Harianto, 2010.
d. Tahap Persalinan
1 Kala I
Kala I persalinan didefinisikan sebgai permulaan kontkasi sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progesif dan diakhiri
commit to user
dengan pembukaan lengkap 10 cm . Hal ini dekenal sebgai tahap pembukaan serviks Varney.2007.
2 Fase – fase dalam Kala I persalinan:
Fase Laten a
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap
b Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
c Pada umunya fase laten berlangsung hampir hingga 8 jam
d Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantar 20 –
30 detik. Fase Aktif
a Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara
bertahap kontaksi dianggap adekuat memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam aktu 10 menit, dan berlangsung
selama 40 detik atau lebih b
Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata
– rata 1 cm jam nuliparaprimigravda atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
multipara c
Terjadi penurunan bagian terbawah janin JNPK
– KR, 2008. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
3 Kala II
Kala II persalinan dimuali ketika pembukaan serviks sudah lengkap 10 cm dan berakhir dengan kelahiran bayi.Kala II
disebut sebagaa kala pengeluaran bayi. 4
Tanda dan gejala kala II persalinan : a
Ibu mersakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
b Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum
dan atau vaginanya c
Perineum menonjol d
Vulva vagina dan sfingter ani membuka e
Meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah. Tanda pasti kala II ditentuka melalui periksa dalam informasi
obyektif yang hasilnya adalah : pembukaan serviks telah lengkap, terlihatnya bagaian bawah kepala bayi melalui introitus
vagina. 5
Kala III Kala III persalinan dimulai saat proses pelahiran bayi selesai dan
berakhir dengan lahirnya plasenta. Proses ini dikenal sebagai kala persalinan plasenta. Kala III persalinan berlangsung antara
rata – rata 5 dan 10 menit.Akan tetapi, kisaran normal kala III
sampai 30 menit. Risisko perdarahan meningkat apabila kala III lebih lama dari 30 menit, terutama 30
– 40 menit. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
6 Fisiologis Persalinan Kala III
Pada kala III persalinan, otot uterus miometrium berkontraksi mengikuti penyusustan volume rongga uterus setelah lahirnya
bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal, dan kemudan lepas dari dinding
uterus. Setelah lepas, palsenta akan turun kebagian bawah uterus atau ke dalam vagina.
7 Tanda – tanda Lepasnya Plasenta
a Perubahan bentuk dan tinggi fundus
b Tali pusat memanjang
c Semburan darah mendadak dan singkat
8 Manajemen Aktif Kala III
Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk menghasilkan kontraksi
uterus yang
lebih efektif
sehingga dapat
mempersingkat waktu, mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah kala III persalinan jika dibandingkan dengan
penatalaksanaan fisiologis. Terdiri dari 3 langkah utama : pemberian oksitosin dalam 1
menit pertama setelah bayi lahir, 10 unit IM pada
1
3 bagian atas paha bagian luar aspektus lateralis, melakukan peregangan tali
pusat, dan massase fundus uteri. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
9 Kala IV
Segara setelah kelahiran plasenta, sejumlah perubahan maternal terjadi saat strees fisik dan emosional akibat ersalinan dan
kelahiran mereda dan ibu memasuki penyembuhan pescaparum dan bonding ikatan. Pada saat yang sama, bidan memiliki
serangkaian evaluasi dan tugas untuk diselesaikan terkain periode intrapartum. Meskipun intrapartum sudah selesai, istilah
kala empat
persalinan mengidentifiksai
jam pertama
pascapartum ini perlu diamati dan dikaji dengan ketat. Bidan memiliki tanggung jawab selama kondisi ini untuk hal-hal
berikut : a
Evaluasi kontraktilitas uterus dan perdarahan b
Inspeksi dan evaluasi serviks, vagina, dan perineum c
Inspeksi dan evaluasi plasenta, membrane, dan tali pusat d
Pengkajian dan penjaitan setiap laserasi atau episiotomy e
Evaluasi tanda-tanda vitall dan perubahan fisiologis yang mengidentifikasi pemulihan Varney.2007
e. Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
1
Power
: His dan tenaga mengejan. 2
Passage
: Ukuran panggul dan otot-otot persalinan. 3
Passenger
: Terdiri dari janin, plasenta dan air ketuban. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
4
Personality
kepribadian : yang diperhatikan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan dan sanggup berpartisipasi selama
proses persalinan. 5
Provider penolong : dokter atau bidan yang merupakan tenaga terlatih dalam bidang kesehatan. Wiknjosastro,H. 2005.
f. Tanda-Tanda Persalinan
1 Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak
kontraksi yang semaikn pendek 2
Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu : a
Pengeluaran lendir b
Lendir bercampur darah 3
Dapat disertai ketuban pecah 4
Pada pemeriksaan dalam , dijumpai perubahan servik a
Perlunakan serviks b
Pendataran serviks c
Terjadi pembukaan serviksManuaba, 2002
4. Konsep Kesiapan
a. Pengertian Kesiapan
Menurut Dalyono 2005 kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yangcukup
dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu
kegiatan. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
b. Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan
Menurut Notoadmodjo 2007 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan, yaitu :
1 Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi cara berpikir dan cara pandang ibu tentang persiapan persalinan kurang, misalnya
tentang pemilihan tempat persalinan, penolong persalinan. 2
Paritas Paritas akan mempengaruhi ibu dalam mempersiapkan persalinan,
ibu yang sudah mempunyai pengalaman melahirkan akan lebih tahu dan paham tentang peralatan dan persiapan lain yang
diperlukan dalam persalinan. 3
Status pekerjaan Status pekerjaan dan sosial ekonomi akan mempengaruhi daya
beli keluarga,misalnya perlengkapan ibu dan bayi, tempat persalinan dan dana yang disiapkan.
4 Sosial budaya
Sosial budaya seperti orang jawa yang meyakini tidak baik mempersiapkan persalinan sebelum bayi lahir yang disebut
dengan pamali. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
5 Dukungan keluarga
Dukungan keluarga dan kurangnya ibu dalam melakukan pemerikasaan kehamilan juga akan mempengaruhi sikap ibu
dalam mempersiapkan persalinannya
c. Persipan Fisik Dalam Menghadapi Persalinan
1 Membuat rencana persalinan, meliputi :
a
Tempat persalinan
b
Memilih tenaga kesehatan terlatih
c
Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan
d
Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan
2 Siapa yang akan menemani persalinan
a
Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara mengumpulkannya
b
Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan 3
Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat pembuat keputusan utama tidak ada
a
Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
b
Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawat daruratan
4 Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
a
dimana ibu akan melahirkan
b
bagaimana cara menjangkaunya perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
c
kemana ibu mau dirujuk
d
bagaimana cara mendapatkan dana
e
bagaimana cara mencari donor darah 5
Membuat rencana atau pola menabung Tabungan ibu bersalin Tabulin
6 Mempersiapkan barang-barang keperluan ibu dan janin yang
diperlukan untuk persalinan
d. Persiapan Mental Dalam Menghadapi Persalinan
1
Pikiran Awalpemula Beginner’s Mind
Pikiran awal atau pemula Beginner’s Mind hampir sama
dengan pikiran tidak tahu atau “don’t know mind”. Pikiran awal
atau
beginner mind
membuat ibu hamil lebih siap menghadapi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi dalam persalinan
nanti, dimana dalam pikiran ini ibu dapat menyadari harapan dan harapan ibu akan proses persalinan tanpa harus terpaku kaku
dengan harapan-harapan tersebut, apalagi terobsesi. Dalam arti bahwa ketika ibu sudah mempersiapkan segalanya dengan
sebaik-baiknya maka saat persalinan adalah waktunya untuk pasrah, ikhlas dan tenang.
2
Tidak menghakimi
Non-Judging
Apa yang ibu hamil pikirkan seringkali merupakan reaksi dari pengalaman hidup yang lalu. Ibu hami bisa saja dengan mudah
dan cepat menilai sesuatu apakah itu sebagai hal yang baik atau perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
buruk ketika ibu hamil menemukan hal yang menyenangkan atau menyakitkan.
Ketika pemikiran tentang penghakiman atau penilaian tersebut terus ada dalam hati dan pikiran ibu hamil, maka hal ini akan
sangat berdampak hingga proses
post partum
paska melahirkan nanti, dimana ini justru berpotensial menderita
depresi
post partum
. Karena dengan adanya pemikian tersebut bisa saja ibu selalu menyalahkan diri atas beberapa kejadian
yang mungkin saja tidak mengenakkan dan menyakitkan yang dialami.Hal ini bisa diatasi dengan memberikan semangat
kepada ibu sehingga muncul percaya diri, dan menganggap bahwa kondisi tubuhnya ini adalah sebuah kesempatan dan
peluang serta tantangan untuk berlatih lagi. Hingga akhirnya ibu hamil bisa melahirkan dengan normal dan lancar.
3 Sabar
Patience
Sabar adalah modal utama dalam proses kehamilan dan persalinan. Sabar adalah ketika ibu hamil harus menunggu
tanda-tanda persalinan datang padahal hari perkiraan lahir sudah terlewati. Seringkali akibat rasa tidak sabaran inilah maka
muncul rasa takut, muncul rasa khawatir, muncul rasa tidak percaya kepada tubuh dan bayi, dan akibatnya berbagai
intervensi yang sebenarnya tidak perlu di lakukan. Dimana satu perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
intervensi akan menimbulkan munculnya intervensi berikutnya dan berikutnya lagi.
4 Tidak Kejar Target
Proses kelahiran, kematian adalah rahasia Sang Pencipta. Dan ini akan terjadi ketika Dia menghendakinya. Artinya bahwa
seharusnya tidak ada kata-kata
death line
di dalam proses persalinan. Ilmu pengetahuan dan tehnologi berkembang untuk
membantu dan memudahkan mendampingi proses persalinan. 5
Percaya diri
Trust
Belajar untuk “mendengarkan” tubuh belajar untuk mempercayai tubuh adalah elemen kunci dalam keberhasilan
sebuah persalinan alami. Ketika
mind set
menyatakan bahwa tubuh seorang wanita diciptakan untuk melahirkan alami, maka
akan mampu menjalani proses persalinan tersebut walaupun mungkin proses tersebut begitu tidak nyaman atau bahkan
menyakitkan. Namun sebaliknya jika di dalam diri tidak percaya diri, maka tidak akan mampu melewati masa-masa itu dengan
baik. 6
Pengakuan dan penerimaan
Acknowledgment
Terkadang ada suatu kondisi dimana memang tidak
memungkinkan untuk melahirkan dengan normal alami. Mencoba untuk berdamai dengan kondisi adalah hal yang
commit to user
terbaik. Sikap pengakuan dan penerimaan itu penting.Untuk menghindari kekecewaan dan trauma yang berkepanjangan.
7
Pasrah dengan apa yang terjadi
Letting Be
Pasrah dengan apa yang terjadi saat proses persalinan adalah mental yang penting dibangun sejak awal. Sehingga yang
terpenting adalah mengupayakan sejak awal segala persiapan yang dibutuhkan dalam persalinan, kemudian saat proses
persalinan tiba mencoba untuk pasrah dan menjalani proses dengan hati yang ikhlas. Karena yang paling penting adalah
bagaimana ibu mempersiapkan dan berjalan bersama proses tersebut.
8 Kebaikan
Kindness
Kebaikan adalah mutlak diperlukan bagi calon orangtua. Karena energi ini sangatlah berdampak positif dalam pola pengasuhan
baik di dalam rahim maupun jika janin sudah lahir.Jika ibu memancarkan kebaikan dan mengarahkan energi kebaikan
kepada semua orang termasuk suami, janin dalam kandungan dan keluarga maka ibu akan merasa nyaman dan tenang
Aprilia,2013
B. Penelitian yang relevan
1. Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang p4k dengan
pelaksanaan pemeriksaan golongan darah di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Jepara pada tahun 2013 oleh Novi,dkk.
commit to user
Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan
cross sectional
. Sampel sejumlah 52 responden yang diambil secara keseluruhan dengan tekhnik
total sampling
. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisa data menggunakaan uji
Chi Square.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan baik melakukan pemeriksaan golongan darah sebanyak
12 responden 75, sedangkan mayoritas responden yang
berpengetahuan cukup tidak melakukan pemeriksaan golongan darah yaitu sebanyak 11 responden 78,6.
2. Gambaran sikap ibu primigravida trimester III tentang persiapan
persalinan di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta pada tahun 2013 oleh Fitria Martanti.
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di BPS Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada tanggal
17 – 31 Mei 2013. Teknik pengambilan sampel dengan accidental
sampling dengan jumlah responden 30 orang, instrumen penelitian menggunakan kuesioner, teknik analisis data dengan analisis univariat
menggunakan distribusi frekuensi dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian terhadap 30 ibu primigravida trimester III di BPS
Finulia Sri Surjati Banjarsari Surakarta diperoleh hasil yang memiliki sikap berkategori baik sebanyak 17 responden 56,7 dan sikap kurang
baik sebanyak 13 responden 43,3. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
3. Hubungan pengetahuan persalinan dengan persiapan Sarana
menghadapi persalinan pada primigravida Di puskesmas wilayah wonogiri pada tahun 2011 oleh Darwanti, Endah marlina.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah
30 responden dengan teknik quota sampling. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan 26 pertanyaan
pengetahuan persalinan dan 10 pertanyaan persiapan sarana dengan uji statistik menggunakan chi square.
Hasil penelitian hubungan pengetahuan persalinan dengan persiapan sarana menghadapi persalinan pada primigravida di puskesmas wilayah
Wonogiri menunjukan bahwa paling banyak responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan pada persiapan persalinan dalam kategori
cukup sejumlah 9 responden 30 dan responden memiliki pengetahuan cukup dan pada persiapan persalinan dalam kategori cukup
sejumlah 9 responden 30 serta responden memiliki pengetahuan kurang dan pada persiapan persalinan dalam kategori kurang sejumlah 4
responden 13,3 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
C. Kerangka Berpikir