Teknik Pengumpulan Data STUDI KETERSEDIAAN SARANA DAN PERALATAN PRAKTIK BERDASARKAN STANDAR BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP) DI JURUSAN TEKNIK PENGELASAN, SMK NEGERI 1 SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA.

S.Pd, Isbani, M.Eng, Rahmat Jatmiko, S.Pd, Waskitho, S.Pd, Drs. H. Danuri, Gunawan, S.Pd. 4 Teknisi Bengkel Teknik Pengelasan, yakni Sunarto. Pilihan untuk menjadikan teknisi bengkel menjadi informan tidak lain, karena tugasnya dalam menyiapkan sarana dan peralatan praktik yang akan digunakan siswa. Termasuk juga di dalamnya akan pengetahuan akan jumlah dan jenis peralatan yang ada, baik dari segi kualitas alat yang ada layak digunakan siswa untuk praktik. Selain itu teknisi memiliki kedekatan dengan semua pihak saat praktik di bengkel, baik itu para guru dan siswa. 5 Siswa jurusan Teknik Pengelasan, yakni beberapa siswa yang mengikuti pelajaran praktik di semester ganjil tahun ajaran 20112012. Jumlah siswa tidak ditentukan hingga didapatkan data yang jenuh, terjadi pengulangan informasi yang sama. Selain itu para siswa inilah yang merasakan dan menjalani praktik langsung di bengkel, dari informasi siswa inilah untuk mengkonfirmasi data yang berikan oleh pihak pengelola jurusan, guru, hingga pengurus sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data deskriptif yang bisa menggambarkan keadaan dan mencari fakta serta keterangan secara faktual yang berkaitan dengan tingkat ketersediaan sarana dan peralatan praktik, manajerial pengelolaan sarana dan peralatan praktik yang tersedia, dan hambatan dalam penggunaan sarana dan peralatan praktik, Adapun metode yang akan digunakan adalah: 1. Metode Wawancara Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono 2006: 194, metode wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2006: 155, wawancara digunakan menilai sebuah keadaan atau sebuah variabel. Secara fisik wawancara dibedakan atas model terstruktur dan tidak terstruktur. Penelitian ini akan menggunakan wawancara terstruktur yang berpedoman pada pertanyaan yang telah dibuat dalam instrumen penelitian. Dalam penelitian ini wawancara berfungsi dalam pencarian data atau informasi yang terkait dengan ketersediaan sarana dan peralatan praktik. Selain itu juga digunakan sebagai bentuk konfirmasi data dengan realita di lapangan. Dengan wawancara diharapkan akan didapatkan data primer mengenai tingkat ketersediaan sarana dan peralatan praktik. 2. Metode Observasi Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 229, dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah saat observasi sudah dilengkapi dengan blangko pengamatan. Format blangko pengamatan disusun dan berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang akan digambarkan akan terjadi. Hal ini digunakan, untuk menjaring dan mendapatkan data fisik dan lingkungan sekolah khususnya lokasi praktik dengan peralatannya akan dijadikan sebagai data penghubung. Peneliti langsung turun ke lapangan dalam pencarian data. Tidak hanya itu, peneliti akan ikut serta dalam kegiatan responden, minimal ada di tempat saat kegiatan responden. Keikutsertaan peneliti dalam kegiatan responden juga diberi batasan. Peneliti tidak boleh terpengaruh oleh subyek penelitianresponden yang diamati. Seperti yang paparkan Sutrisno Hadi 1986 yang dikutip Sugiyono 2006: 203, ―Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologi dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan‖. Dalam penelitian ini, tujuan observasi adalah untuk menghimpun data-data yang tidak diperoleh dari wawancara sekaligus sebagai bentuk peninjauan dengan cermat dalam mengamati ketersediaan sarana dan peralatan praktik dan proses praktik siswa di lapangan. 3. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapatkan dengan cara tidak langsung yang dilakukan oleh peneliti seperti catatan, transkrip, surat kabar, notulen rapat, foto, buku pedoman gambar kerja, makalah, dokumen inventaris peralatan bengkel dan yang lainnya. Dari data dokumentasi ini akan dicatat dan dipelajari untuk menguatkan data wawancara dan observasi. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menyelidiki benda- benda atau dokumen-dokumen dalam bentuk apapun untuk mendukung pencarian data. Dalam penelitian ini dokumentasi yang akan diteliti bisa berupa data jumlah siswa, jumlah guru, silabus, kurikulum, bahkan hingga dokumentasi atau foto peralatan yang ada hingga kegiatan praktik siswa.

E. Instrumen Penelitian