ditempatkan pada area khusus dengan ukuran rasio 6 m
2
peserta didik, dengan deskripsi, kapasitas untuk 8 peserta didik, dengan luas minimum 48 m
2
, dan dengan lebar minimum 6 m
2
. Untuk
itulah dibutuhkan
penelitian untuk
mengungkapkan ketersediaan peralatan praktik las busur manual dan peralatan penunjang yang
lainnya dalam membentuk kompetensi siswa dalam rangka memenuhi dunia kebutuhan kerja sesuai standar prasarana belajar yang telah ditetapkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana sistem pembelajaran praktik yang diterapkan dengan ukuran
ruangan bengkel yang tidak luas dan jumlah peralatan yang jumlahnya jauh dari jumlah siswa yang ada di Jurusan Teknik Pengelasan, SMK Negeri 1
Sedayu, Bantul.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memperjelas semua kemungkinan permasalahan yang muncul dalam penelitian
ini. Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapatkan gambaran permasalahan sebagai berikut:
1. Terbatasnya jumlah sarana dan peralatan praktik yang digunakan dalam praktik di Jurusan Teknik Pengelasan dengan jumlah siswa sebanyak 200
peserta didik. 2. Dari jumlah peralatan yang ada, membuat siswa secara bergiliran dalam
menyelesaikan job sheet.
3. Minimnya sarana lainnya seperti ruang teori di bengkel, meja las, ruang instruktur, dan ruang kebutuhan penyimpanan lainnya.
C. Batasan Masalah
Agar tinjauan permasalahan pada penelitian ini tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menentukan ruang lingkup
penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Penggunaan sarana dan peralatan praktik dibatasi pada peralatan dan bahan
praktikum yang digunakan siswa pada mata pelajaran praktik semester ganjil 20112012.
2. Penelitian ini akan membahas relevansi sarana belajar yang ada yang dibatasi pada proses pembelajaran praktik siswa dikaitkan dengan jumlah
peralatan dan bahan praktikum, kondisi peralatan, dan bahan praktikum, rasio antara peralatan dengan siswa, waktu penggunaan sarana belajar dan
praktis, serta jadwal praktik dalam penggunaan sarana dan peralatan praktik siswa.
3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X, XI, dan XI Teknik Pengelasan TP SMK Negeri 1 Sedayu, Bantul, Yogyakarta tahun ajaran 20102011
yang mengikuti mata pelajaran praktik. 4. Adanya keterkaitan antara upaya pihak sekolah dalam memfasilitasi dan
memenuhi kebutuhan praktik dan pengadaan sarana belajar, maka dalam penelitian ini mengikutsertakan pemangku kebijakan sekolah, yakni wakil
kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, dan pihak jurusan dari teknisi, staf pengajar kompetensi jurusan las, hingga kepala program studi.
D. Rumusan Masalah