Uji F Hasil Penelitian
kemunculannya konsumen mulai mengenal layanan Go-Ride sebagai Go- Jek itu sendiri. Dalam hal ini PT. Go-Jek Indonesia belum mampu
mengoptimalkan citra perusahaan yang sudah dikenal oleh penduduk Indonesia, khususnya Yogyakarta. Menurut Lau dan Lee 1999, jika
perusahaan yang menghasilkan merek tidak dikenal maka akan memicu konsumen membentuk citra sendiri terhadap perusahaan yang tentu saja
akan memengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu merek. Karakteristik perusahaan tergantung pada konsistensi dari tindakan
dimasa lalu, komunikasi yang akurat tentang perusahaan dari kelompok lain, keyakinan bahwa perusahaan memiliki sense of justice yang kuat
serta tindakan yang sesuai dengan janji-janjinya. JIka perusahaan memiliki integritas tersebut, maka merek perusahaan akan dipercaya oleh
pelanggan Lau dan Lee, 1999.
3.
Pengaruh Karakteristik Pelanggan – Merek terhadap Kepercayaan
Merek Go-Ride PT. Go-Jek Indonesia
Berdasarkan hasil statistik uji t untuk variabel karakteristik pelanggan – merek diperoleh nilai t hitung sebesar 4.162 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 0,0000,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,109; maka hipotesis yang menyatakan bahwa karakteristik
pelanggan – merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kepercayaan merek Go-Ride pada PT. Go-Jek Indonesia di Yogyakarta. Penelitian ini menggambarkan bahwa konsumen memiliki kesamaan nilai
yang mirip dengan pelayanan yang ditawarkan oleh merek Go-Ride.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khoerunisa 2014 yang menyebutkan bahwa karakteristik hubungan
pelanggan-merek berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan merek. Jika atribut atau kepribadian fisik merek dinilai sama dengan self-
image pelanggan, maka pelanggan kemungkinan untuk mepercayai merek tersebut Lau dan Lee, 1999. Menurut Tjahyadi 2006 karakteristik
pelanggan – merek meliputi kesamaan antara self-concept pelanggan
dengan citra merek, kesukan pelanggan terhadap merek, pengalaman pelangan, kepuasan pelanggan serta dukungan teman.
Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Gitaniaty 2012 yang menyebutkan bahwa karakteristik konsumen
– merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumen obat kumur Listerine di
kota Semarang. Hal ini dikarenakan jenis pelayanan merek yang berbeda, dimana layanan yang ditawarkan Go-Ride adalah layanan jasa. Pada
layanan Go-Ride konsumen bersentuhan secara langsung dengan merek melalui driver. Sifat driver yang fleksibel akan menyesuaikan dengan
permintaan konsumen sehingga menghasilkan pengalaman yang berbeda dengan merek yang berupa produk. Menurut Halliburton dan Poenaru
2010, kepercayaan dibangun melalui ikatan rasional maupun emosional. Kepercayaan secara rasional mengacu pada keinginan konsumen untuk
mengandalkan kompetensi dan keandalan penyedia layanan jasa. Kepercayaan secara emosional adalah kepercayaan yang timbul dari