Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Antara Siswa

112 belajar menjadi tidak menyenangkan. Suasana kelas yang menyenangkan diharapkan akan lebih memotivasi siswa untuk belajar, mudah menangkap dan mencerna informasi yang dipelajari serta meningkatkan hasil belajarnya.

2. Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Akidah Akhlak Siswa Antara Siswa

Yang Memilki Kecerdasan Spiritual Tinggi Dan Siswa Memiliki Kecerdasan Spiritual Rendah Hasil penelitian membuktikan bahwa kecerdasan spiritual siswa cukup signifikan untuk membedakan hasil belajar akidah akhlak. Kecerdasan spiritual siswa dalam penelitian ini dikategorikan atas dua kategori yaitu kecerdasan spiritual tinggi dan kecerdasan spiritual rendah. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa secara rata-rata hasil belajar Akidah Akhlak siswa yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki kecerdasan spiritual rendah. Hal ini berindikasi bahwa siswa yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi secara rata-rata mempunyai hasil belajar Akidah Akhlak yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki kecerdasan spiritual yang rendah. Dengan demikian siswa yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi lebih memahami pelajaran Akidah Akhlak dibandingkan siswa yang mempunyai kecerdasan spiritual yang rendah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, selain faktor dari luar diri siswa seperti strategi pembelajaran faktor dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, motivasi, bakat dan kecerdasan spiritual, juga mempengaruhi hasil belajar yang akan diperolehnya. Salah satu karakteristik siswa yang banyak dikaji oleh para ahli dan dikelompokkan berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda adalah kecerdasan spiritual. Pengetahuan tentang karakteritik siswa yang paling membantu seorang guru dalam memahami siswa adalah kecerdasan spiritual. Hamzah mengungkapkan bahwa karakteristik siswa merupakan salah satu hal yang perlu diidentifikasi oleh guru untuk digunakan sebagai petunjuk dalam mengembangkan program pembelajaran. Setiap siswa memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik siswa seperti motivasi, minat, bakat, kecerdasan, gaya berpikir, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, dan 113 metakognisi perlu dipertimbangkan dan diintegrasikan dalam strategi pembelajaran yang dirancang. 76 Banyak faktor mempengaruhi aktivitas belajar siswa, dan faktor tersebut dapat memberi pengaruh pada keberhasilan belajar siswa. Diantara faktor itu adalah cara belajar siswa yang dapat disebut dengan kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual adalah cara yang dilakukan seorang siswa dalam menangkapmenyerap, cara mengingat, berpikir, memproses dan mengerti dan memahami suatu informasi serta cara memecahkan masalah. Tidak semua siswa melakukan cara yang sama. Masing-masing menerima dan memproses informasi atau materi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda. Kecerdasan spiritual siswa dalam hal ini adalah kecerdasan spiritual tinggi dan rendah. Siswa yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi dapat lebih mudah menyerap dan memproses suatu informasi melalui pengamatannya dalam belajar. Karena mereka yang memiliki kecerdasan spiritual ini lebih suka membaca dari pada dibacakan, disamping itu mereka lebih respon terhadap pembelajaran jika materi yang dipelajari dapat “dilihat” sehingga akan lebih mudah mengerti dan memahami. Pelajar visual lebih suka melakukan demonstrasi dan pembelajar yang sangat tekun. Kecerdasan spiritual ini dapat mengakses citra visual, gambar, catatan, peta pikiran, bermain peran dan hal-hal yang terkait. 77 Siswa yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi lebih mudah diajarkan melalui pengamatan, penemuan, diskusi dan tanya jawab. Dalam pembelajaran siswa di Akidah Akhlak ini dapat mengerti dan memahami materi yang diajarkan melalui alat peraga sebagai objek atau gambaran dari materi yang dipelajari dengan fokus. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan spiritual rendah lebih 76 Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran : Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 143. 77 Thomas, R- Hoerr, Buku Kerja MuItiple lnteltigences, terj: Ary Nilandari Bandung: Pustaka Mizan, 2000, h. 25. 114 mudah mengerti dan memahami informasi atau materi pelajaran melalui keterlibatan gerakan. Siswa ini sulit sekali untuk fokus terhadap suatu materi.

3. Terdapat Interaksi Antara Pengaruh Strategi Pembelajaran Dengan