60 1.3 Menghormati Guru karena Allah Swt
1.4 Belajar karena Allah Swt 1.5 Membaca Al-
Qur’an karena Allah Swt 1.6 Puasa karena Allah Swt
1.7 Mengerjakan PR karena Allah Swt 1.8 Membantu teman karena Allah Swt
1.9 Berinfaq karena Allah Swt
1.10 Memberikan ide karena Allah Swt
H. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen hasil belajar Akidah Akhlak dan instrumen kecerdasan spiritual siswa. Pada penelitian
kedua instrumen yang diuji cobakan yakni instrumen hasil belajar Akidah Akhlak dan instrumen kecerdasan spiritual. Instrumen hasil belajar Akidah Akhlak adalah
untuk mengukur aspek kognitif siswa sedangkan instrumen kecerdasan spiritual yakni untuk melihat kecenderungan kecerdasan spiritual siswa.
1. Validitas Butir Tes
Untuk menganalisis dari masing-masing item digunakan rumus korelasi biserial sebagai berikut:
69
q p
S M
M r
t t
p b is
Dimana : rbis = Koefisien korelasi biserial
Mp = Rata-rata skor pada tes dari peserta yang memiliki jawaban benar Mt = Rata-rata skor total
St = Simpangan baku skor total setiap tes P = Proporsi tes yang dapat menjawab benar butir soal yang bersangkutan
q = 1-p
Untuk menafsirkan harga tersebut didasarkan pada harga kritik r, product moment dengan α = 0,05 yaitu bila r hitung r table maka item tersebut dikatakan
valid atau signifikan dan sebaliknya bila r hitung r table maka item tersebut dinyatakan invalid sehingga harus diganti atau dibuang.
2. Reliabilitas Tes
Untuk menguji reliabilitas tes hasil belajar, dipergunakan rumus korelasi product moment methode Split Half. Harga r½½ dimasukkan kedalam rumus
Spearman-Brown yakni :
70
69
S. Surapranata, Analiis, Validitas, Reliabilitas dan Implementasi Hasi Tes Bandung:Remaja Rosdakarya, 2004, h. 61.
70
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara, 2005, h. 93.
61 }
1 {
2
2 21
1 2
21 1
11
r r
r
Keterangan :
r
11
= Reliabilitas tes r ½½ = Koefisien produck moment tes
Kemudian r
11
yang diperoleh dikonsultasikan dengan ketentuan berikut ; 0,80≤r
11
≤1,00 Reliabilitas sangat tinggi
0,60≤r
11
≤0,80 Reliabilitas tinggi
0,40≤r
11
≤0,60 Reliabilitas cukup
0,20≤r
11
≤0,40 Reliabilitas rendah
0,00≤r
11
≤0,20 Reliabilitas rendah sekali
3. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran adalah angka yang menunjukkan tingkat kesukaran tiap butir soal. Rumus untuk menentukan indeks kesukaran masing-masing butir tes
adalah rumus proporsi yaitu :
71
N Sm
x P
.
Dimana P = Proporsi yang menjawab benar atau tingkat kesukaran
∑x = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal Sm= Skor maksimum
N = Jumlah peserta tes.
Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal dapat digunakan kriteria berikut :
1. Indeks kesukaran 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
2. Indeks kesukaran 0.31 sampai 0.70 adalah soal sedang
3. Indeks kesukaran 0.71 sampai 1.00 adalah soal mudah
4. Daya pembeda
Untuk menentukan daya pembeda digunakan tiap butir tes dengan rumus selisih proporsi kelompok atas dan kelompok bawah yaitu:
72
nB B
nA A
D
Dengan: D
= Daya Pembeda ∑A = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas
∑B = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah nA = Jumlah peserta tes pada kelompok atas
Nb = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah
71
Ibid, h. 181.
72
Ibid, h. 183.
62 Daya pembeda dapat diklasifikasikan dengan batas kriteria:
1. Indeks 0.00 - 0.20 adalah Jelek
2. Indeks 0.21 - 0.40 adalah Cukup
3. Indeks 0.41 – 0.70 adalah baik
4. Indeks 0.70 sampai 1.00 adalah baik sekali
5. Uji Coba Instrumen Kecerdasan Spiritual