Hakikat, Fungsi, dan Keterampilan Bahasa

25

3. Hakikat, Fungsi, dan Keterampilan Bahasa

a Hakikat Bahasa Chaer 2006: 1, mengemukakan bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi. Sebagai sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau pola-pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat. Bila aturan, kaidah, atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu. Menurut Santosa 2008: 1.2, pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Ujaran inilah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Ujaran manusia itu menjadi bahasa apabila dua orang manusia atau lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki fungsi yang serupa. Menurut Rosdiana, dkk. 2009: 1.4-1.9, pada dasarnya hakikat bahasa dapat diuraikan sebagai berikut: 1 bahasa sebagai sebuah sistem, yang artinya, bahasa adalah sejumlah unsur yang beraturan yaitu terbentuk oleh suatu aturan atau kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat; 26 2 bahasa sebagai lambang, maksudnya, bahasa merupakan lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial berdasarkan perjanjian; 3 bahasa itu adalah bunyi, maksudnya, bunyi yang dimaksud adalah ujaran; 4 bahasa itu bermakna, maksudnya, lambang bunyi yang dihasilkan mengacu pada suatu pengertian, konsep, ide, atau gagasan; 5 bahasa itu konvensional, maksudnya, penggunaan lambang bunyi untuk suatu konsep tertentu berdasarkan kesepakatan antara masyarakat pemakai bahasa; 6 bahasa itu produktif, maksudnya, unsur bahasa yang jumlahnya terbatas dapat dipakai secara tidak terbatas; 7 bahasa untuk mengidentitikasikan diri, maksudnya, bahasa digunakan sebagai pembeda antar budaya. Jadi, bahasa merupakan alat untuk berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka melakukan komunikasi melalui ujaran untuk memperoleh informasi, mengekspresikan diri, beradaptasi dan berintegrasi, serta mempengaruhi. Bahasa yang digunakan setiap kelompok tidak selalu sama karena bahasa dibentuk berdasarkan kesepakatan suatu kelompok pengguna bahasa. 27 b Fungsi Bahasa Chaer 2006: 2 menuliskan fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Halliday dalam Solchan dkk 2008: 1.7 mengidentifikasi fungsi bahasa sebagai berikut. a Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap, atau perasaan pemakainya. b Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiranpendapat orang lain, seperi bujukan, rayuan, permohonan, atu perintah. c Fungsi interaksional, yaitu pengguanaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati, atau penghiburan. d Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan, atau budaya. e Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atas suatu hal. 28 f Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis, seperti nyanyian dan karya sastra. g Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan pemakainya . Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi. Selanjutnya fungsi bahasa berkembang sesuai dengan tujuan komunikasi yang dilakukan pengguna bahasa. Selanjutnya, Chaer 2008: 2 mengemukakan fungsi bahasa Indonesia sesuai kedudukannya sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara di tengah-tengah berbagai macam bahasa daerah diantaranya: 1 alat untuk menjalankan administrasi negara; 2 alat pemersatu pelbagai suku bangsa di Indonesia; 3 media untuk menampung kebudayaan nasional. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik juga akan mengoptimalkan fungsi bahasa secara umum. Dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar. Jadi, penguasaan penggunaan bahasa Indonesia yang benar harus diutamakan. 29 c Keterampilan Bahasa Dalam berkomunikasi, kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita miliki meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda. Orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal setiap tujuan komunikasinya dapat dengan mudah tercapai. Sedangkan bagi orang yang memiliki tingkatan keterampilan berbahasa yang lemah tujauannya tidak akan tercapai tetapi justru terjadi kesalah pahaman komunikasi. Tarigan 2008: 1 menyatakan bahwa keterampilan bahasa memiliki komponen, yaitu 1 keterampilan menyimak listening skill; 2 keterampilan berbicara speaking skill; 3 keterampilan membaca reading skill; 4 keterampilan menulis writing skill. Masing-masing keterampilan berbahasa saling terkait karena saling mendukung dan saling mempengaruhi. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran, keempat keterampilan tersebut juga harus saling berkaitan. Mulyati dkk 2009: 1.5 mendefinisikan kriteria-kriteria orang yang memiliki keterampilan bahasa yaitu sebagai berikut. “Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berbicara apabila yang bersangkutan terampil memilih bunyi-bunyi bahasa berupa kata, kalimat, serta tekanan dan nada secara tepat serta memformulasikannya secara tepat pula guba menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, fakta, perbuatan dalam suatu konteks komunikasi. Kemudian, seseorang dikatakan terampil mendengarkan menyimak apabila yang bersangkutan memiliki kemampuan menafsirkan makana dari bunyi-bunyi bahasa berupa kata, kalimat, serta tekanan, dan nada yang disampaikan pembicara dalam suatu konteks komunikasi. Selanjutnya, seseorang dikatakan memliki keterampilan menulis bila yang 30 bersangkutan dapat memilih bentuk-bentuk bahasa tertulis berupa kata, kalimat, paragraf serta menggunakan retorika organisasi tulisan yang tepat guna mengutarakan pikiran, perasaan, gagasan, fakta. Terakhir, seseorang dikatakan terampil membaca bila yang bersangkutan dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis berupa kata, kalimat, paragraf, organisasi tulisan yang dibacanya.” Jadi, dari keterampilan berbahasa diharapkan seorang dapat mengirim pesan dengan bahasa lisan terampil berbicara, dapat memberi makna terhadap bahasa lisan yang disampaikan orang lain terampil mendengarkan, dapat mengirim pesan dengan bahasa tulis terampil menulis, dan dapat memberi makna terhadap bahasa tulis yang disampikan orang lain terampil membaca.

4. Membaca

Dokumen yang terkait

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (SQ4R) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL KELAS IV SD

3 50 252

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) pada Siswa Kelas VA SD Negeri Tambakaji 05 Semarang

0 9 247

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui Penerapan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) pada Siswa Kelas V MI Unwaanunnajah Pondok Aren Tahun Ajaran 2014/2015

4 26 187

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI PENERAPAN METODE SURVEY QUESTION READING RECITE REVIEW PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Penerapan Metode Survey Question Reading Recite Review Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Gedongjetis Tahun 2014/20

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI PENERAPAN METODE SURVEY QUESTION READING RECITE REVIEW PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Penerapan Metode Survey Question Reading Recite Review Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Gedongjetis Tahun 2014/20

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Rejosari Kec

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Rejosari Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Rejosari

0 1 11

PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS IV.

0 0 26