commit to user 29
Q Abs 2,720
Nilai Kritik Maks
Keterangan Abs
0,745 Qsqrt n
1,065 Panggah
Berdasarkan nilai yang didapat pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai Q
RAPS
hit maks terdapat pada tahun 2007. Kemudian Q
RAPS
hit maks
n
= 0,745. Nilai ini dibandingkan dengan nilai kritik terdapat pada tabel 2.2 dengan n = 13
dan
confidance
interval 90, maka untuk interval 13 tahun nilai QRAPS
Krittik
= 1,065. Disimpulkan Q
RAPS
hit maks
n
= 0,745 nilai QRAPS
Krittik
= 1,065, hasil ini menunjukan data hujan pada stasiun hujan Jatiroto panggah.
4.3. Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan
Data yang diperlukan berupa curah hujan harian dari beberapa pos penakar hujan, luas area yang ditampung tiap pos stasiun dan luas daerah aliran sungai dengan
rumus poligon Thiessen. Dalam hal ini diperlukan hujan wilayah yang diperoleh dari harga rata-rata hujan beberapa stasiun penakar hujan yang ada di dalam dan
atau di sekitar wilayah tersebut.
Gambar 4.2 Hujan Wilayah Dengan Metode Poligon Thiessen
commit to user 30
Data stasun hujan DAS Keduang Stasiun penakar hujan yang digunakan:
1. Jatiroto 2. Nguntoronadi
Luas daerah tangkapan hujan masing-masing stasiun penakar hujan dengan menggunakan
tool
program AutoCAD: A
1
= 381,836
Km
2
A
2
= 39,146
Km
2
Total luas DAS Keduang = 420,982 Km
2
Sebagai contoh perhitungan adalah curah hujan tahun 1999: Curah hujan maksimum tiap stasiun pada tahun 1999 adalah:
P
1
= 68 mmhari
P
2
= 20 mmhari
Koefisien Thiesen masing-masing stasiun hujan C
1 =
tota l
A A
1
=
982 ,
420 836
, 381
=
0,907
C
2 =
tota l
A A
2
=
982 ,
420 145
, 39
= 0,093
Curah hujan wilayah tahun 1999 adalah
2 2
1 1
XC P
XC P
P
P = 68,000X0,907+20,000X0,093 P =63,537 mmhari
Hasil curah hujan untuk tahun berikutnya terdapat pada tabel sebagai berikut:
commit to user 31
Tabel 4.3 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan dengan Acuan Terbesar Stasiun Jatiroto
Tahun Sta.
Jatiroto mmhari Tanggal
Sta.Nguntoronadi mmhari
Hujan Wilayah
mmhari 1999
68 1-Feb
20 63,537
2000 95
23-Feb 25
88,491 2001
85 25-Apr
77,096 2002
80 4-Feb
48 77,024
2003 70
10-Des 36
66,858 2004
102 3-Nov
53 97,421
2005 107
14-Mar 55
102,165 2006
82 23-Sep
42 78,319
2007 237
26-Des 123
226,360 2008
75 9-Okt
39 71,633
2009 74
20-Jan 54
72,140 2010
160 6-Des
33 148,191
2011 80
24-Nov 72,561
Tabel 4.4 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan dengan Acuan Terbesar Stasiun Nguntoronadi
Tahun Sta. Nguntoronadi
mmhari Tanggal
Sta.Jatiroto mmhari
Hujan Wilayah mmhari
1999 60
4-Jan 18
21,905 2000
45 7-Apr
35 35,930
2001 45
9-Feb 36
36,837 2002
58 30-Jan
5,393 2003
36 10-Des
70 66,857
2004 53
3-Nov 102
97,421 2005
55 14-Mar
107 102,165
2006 42
23-Sep 82
78,319 2007
123 26-Des
237 226,361
2008 39
9-Okt 75
71,633 2009
67 2-Feb
57 57,930
2010 139
7-Des 50
58,276 2011
135 7-Mei
16 27,065
commit to user 32
Tabel 4.5 Hujan Wilayah Harian Maksimum Tahunan DAS Keduang Tahun
Hujan Wilayah mmhari
1999 63,537
2000 88,491
2001 77,096
2002 77,025
2003 66,858
2004 97,421
2005 102,165
2006 78,319
2007 226,360
2008 71,633
2009 72,140
2010 148,191
2011 72,561
4.4. Perhitungan Parameter Statistik