Teori Y TIPE – TIPE KARYAWAN

35 menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Individu yang berperilaku teori X punya sifat : tak suka dan berusaha menghindari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung jawab, tak suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri tak memikirkan tujuan organisasi, tak suka perubahan, sering kurang cerdas. Contoh Individu dengan teori X : pekerja bangunan. Tabel 2.1 Tabel keuntungan dan kelemahan teori X Keuntungan Kelemahan karyawan bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi Karyawan malas Berperasaan irrasional Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin

2. Teori Y

Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai 36 tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja. Individu yang berperilaku teori Y punya sifat : suka bekerja, commit pada pekerjaan, suka mengambil tanggung jawab, suka memimpin, biasanya orang pintar. Contoh orang dengan teori Y : manajer yang berorientasi pada kinerja. Tabel 2.2 Tabel keuntungan dan kelemahan teori Y Keuntungan Kelemahan Pekerja menunjukkan kemampuan pengaturan diri Apresiasi diri akan terhambat berkembang karena karyawan tidak selalu menuntut kepada perusahaan Tanggung jawab Inisiatif tinggi Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan Dari deskripsi di atas, kita bisa ambil kesimpulan sementara bahwa sebuah organisasi akan diisi dengan pekerja yang penuh semangat, berdedikasi tinggi berperilaku teori Y jika organisasi tersebut berhasil memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa kasih sayang, merasa dihargai, dan aktualisasi diri dari seluruh 37 pekerja. Disisi lain, pekerja yang berperilaku Y tidak lagi menuntut pemenuhan kebutuhan fisiologi atau rasa aman. Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Akibatnya, perkembangan kreativitas karyawan tidak akan berjalan.

BAB III PEMBAHASAN

A. GAMBARAN PERUSAHAAN

1. Sejarah Singkat Berdirinya PT.Telkom Sejarah dari dunia telekomunikasi di Indonesia bermula pada tahun 1882, dimana sebuah badan usaha swasta dengan nama “Post En Telegraafdients” yang menyediakan layanan pos dan telegrap dibentuk oleh pemerintahan kolonial Belanda berdasarkan Staatblad Nomor.52 tahun 1882. Kemudian tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,