63 rata sebelum penerapan dan setelah penerapan Good Corporate Governance
terdapat perbedaan yang lebih baik dari Rp 7.101 menjadi Rp 10.586. sehingga dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham rata – rata setelah
penerapan GCG lebih tinggi dibandingkan sebelum penerapan GCG yaitu
Rp 6.696.25
Rp 3.784.47.
4.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis
4.3.1. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov atau Shapiro – Wilk
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov atau Shapiro – Wilk, metode ini menguji apakah mengikuti sebaran
normal atau tidak. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah distribusi data mengikuti
distribusi normal adalah Sumarsono, 2002 : 40: 3.
Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal
4. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka
distribusi adalah normal Setelah data diolah dengan program SPSS menggunakan metode
Kolmogorov Smirnov atau Shapiro – Wilk, sehingga didapatkan nilai probabilitas nilai signifikansi sebagai berikut :
64
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Tabel 4.4 : Hasil dari Uji Normalitas dengan menggunakan Program SPSS untuk data harga saham sebelum penerapan GCG dan sesudah penerapan GCG.
Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa nilai probabilitas nilai signifikansi dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov atau Shapiro – Wilk yaitu normal.
Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 5 yaitu 1,296 untuk data sebelum penerapan GCG dan 1,372 untuk data sesudah penerapan GCG.
4.3.2. Analisis
t-test
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan t – test yang merupakan pengujian yang dilakukan terhadap dua sample yang berpasangan.
Sample yang berpasangan dapat diartikan sebagai sample dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda.
Sebelum GCG
Sesudah GCG
N 96
96 Mean
3784.4792 6696.1979
Normal Parametersa,b Std. Deviation
3014.93776 4659.22812
Absolute .132
.140 Positive
.132 .140
Most Extreme Differences
Negative -.107
-.088 Kolmogorov-Smirnov Z
1.296 1.372
Asymp. Sig. 2-tailed .069
.046
65 Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan kinerja keuangan yang ditinjau dari perkembangan harga saham sebelum dan sesudah penerapan Good Corporate Governance pada PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan PT United Tractors Tbk.
4.3.3. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan pengolahan dan analisis data diatas, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan yang ditinjau dari perkembangan harga saham sebelum dan sesudah penerapan Good Corporate
Governance pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan PT United Tractors Tbk.
Hipotesis kerja : H
: Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah
penerapan Good Corporate Governance pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan
PT United Tractors Tbk. H
1
: Terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah Good
Corporate Governance pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan PT United
Tractors Tbk.
66 Hipotesis secara statistik :
H :
µ
1
= µ
2
H
1
: µ
1
≠ µ
2
Pada level of significance α = 5
Apabila nilai signifikant nilai probabilitas yang dihasilkan dari uji hipotesis beda dua rata – rata untuk observasi berpasangan melalui t – test lebih
besar dari 5, maka H diterima. Artinya Tidak terdapat perbedaan kinerja
keuangan sebelum dan setelah penerapan Good Corporate Governance pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Aneka Tambang
Tbk dan PT United Tractors Tbk. Sebaliknya apabila nilai signifikant nilai probabilitas yang dihasilkan dari uji hipotesis beda dua rata – rata untuk
observasi berpasangan melalui t – test lebih kecil dari 5, maka H
1
diterima. Artinya terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah penerapan
Good Corporate Governance pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan PT United Tractors Tbk.
Uji hipotesis beda dua rata – rata untuk observasi berpasangan melalui t – test diolah dengan menggunakan program SPSS sehingga didapatkan nilai
probabilitas nilai signifikansi sebagai berikut :
67
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation Std. Error
Mean Sebelum
GCG 3784.4792
96 3014.93776
307.71080 Pair 1
Sesudah GCG
6696.1979 96
4659.22812 475.53048
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
Sebelum GCG Sesudah
GCG 96
.696 .000
Paired Samples Test
Paired Differences t
df Sig. 2-
tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper P
air 1
Sebelu m GCG
- Sesuda
h GCG -
2911.7 188
3354.771 29
342.39 491
- 3591.4
586 -
2231.9 789
-8.504 95
.000
Tabel 4.4 : Hasil Uji Hipotesis menggunakan t-test dengan program SPSS Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa nilai korelasi data harga saham
sebelum dan sesudah penerapan Good Corporate Governance GCG yaitu 0,696.
68 Nilai signifikant nilai probabilitas yang dihasilkan dari uji hipotesis beda dua
rata – rata untuk observasi berpasangan melalui program SPSS dengan menggunakan analisa t-test yaitu 0,000 5, maka H
1
diterima. Artinya terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah penerapan Good Corporate
Governance pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan PT United Tractors Tbk
4.4. Pembahasan