2.7. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Loyalitas Merek
Menurut Sumarwan 2002, kelompok selebriti adalah para artis film, sinetron, penyanyi, musisi, palawak, dan semua orang – orang terkenal yang
bergerak di bidang hiburan. Para selebriti bisa juga para pemain olahraga yang terkenal, tokoh politik, para pejabat pemerintah, para pakar pengamat ekonomi,
sosial dan politik Sedangkan endorser merupakan seorang pendukung dalam periklanan.
Para pemasang iklan dengan bangga menggunakan kaum selebriti di dalam periklanan karena atribut populer yang mereka miliki termasuk kecantikan,
keberanian, bakat, jiwa olahraga atletisme, keanggunan, kekuasaan serta sifat- sifat yang dimiliki oleh selebriti. Lebih umum lagi, para konsumen mungkin
menyukai merek hanya karena mereka menyukai selebriti yang mendukung produk tersebut dan menambah loyalitasnya untuk tetap menggunakan produk
yang digunakan Shimp, 2003: 456. Penggunaan endorser diharapkan dapat memberikan asosiasi positif antara
produk dengan endorser. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek. Keterkaitan
pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman untuk mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat
dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek di dalam benak konsumen. Citra yang baik merupakan salah satu cara yang efektif di dalam menjaring
konsumen, karena konsumen dengan sadar atau tidak sadar akan memilih suatu produk yang memiliki brand image yang positif, sehingga tercipta persepsi yang
baik di mata konsumen, dan akan mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian yang pada akhirnya dapat menciptakan loyalitas terhadap
suatu merek produk tertentu.Hapsari,2008. Berdasarkan uraian di atas bahwa celebrity endorser berpengaruh positif
terhadap loyalitas terhadap suatu merek produk. 2.7.1. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Merek
Kotler 2002 mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek. Karena itu
sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler 2002 juga menambahkan bahwa citra merek merupakan
syarat dari merek yang kuat. Simamora 2002 mengatakan bahwa citra adalah persepsi yang relative konsisten dalam jangka panjang enduring perception. Jadi
tidak mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit untuk mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila
dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya menyangkut
kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian, merek sangat penting, baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek bermanfaat untuk
mempermudah proses keputusan pembelian dan merupakan jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi produsen, merek dapat membantu upaya-upaya untuk
membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan konsumen, sehingga dapat disimpulkan juga ada hubungan antara citra merek dengan market share.
Produk yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas konsumen pada merek. Farah dan Fajrianthi, 2006: 280.
Berdasarkan urain di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh positif terhadap loyalitas merek.
2.7. Kerangka Berpikir