10 -
Hambatan samping adalah suatu faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan lalu lintas pinggir jalan. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
hambatan samping adalah :
Jumlah kendaraan yang berhenti dan parkir bobot = 1,0
Jumlah kendaraan bermotor yang yang keluar dan masuk kedari lahan samping dan jalan sisi bobot = 0,7
Jumlah pejalan yang berjalan dan menyeberang sepanjang segmen jalan
bobot = 0,5
Arus kendaraan yang bergerak lambat, seperti ; becak, delman, sepeda dan kendaraan lainnya bobot = 0,4
Untuk mendapatkan jumlah berbobot kejadian, dilakukan dengan mengalikan masing-masingtipe kejadian dengan masing-masing faktor berbobotnya, kemudian
jumlahkansemua tipe kejadian berbobot untuk mendapatkan jumlah berbobot kejadian.
2.3 Kinerja Ruas Jalan Perkotaan
Kinerja merupakan suatu ukuran kuantitatif mengenai kondisi operasional dari fasilitas lalu lintas. Adapun beberapa parameter yang digunakan dalam
menentukan kinerja ruas jalan adalah sebagai berikut:
2.3.1 Arus dan Komposisi Lalu Lintas
Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik pengamatan per satuan waktu yang dinyatakan dalam smpjam, kendjam, LHRT
Laju Harian Rata-rata Tahunan. Nilai arus menentukan komposisi lalu lintas dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang untuk beberapa kendaraan
sebagai berikut : -
Kendaraan ringan Light Vehicle meliputi ; mobil penumpang, minibus, pick- up dan jeep
- Kendaraan berat Heavy Vehicle meliputi ; truk besar dan bus
- Sepeda motor Motorcycle
Nilai ekivalen mobil penumpang emp ditampilkan pada Tabel 2.3.
11 Tabel 2.3 Nilai ekivalen mobil penumpang emp
Tipe jalan : Arus lalu lintas
total dua arah kendjam
emp HV
MC Lebar jalur lalu lintas W
c
m ≤6
≥6 Dua-lajur-tak
terbagi 22 UD
≥1800 1,3
1,2 0,5
0,35 0,40
0,25
Empat-lajur- tak-terbagi
42 ≥3700
1,3 1,2
0,40 0,25
2.3.2 Kapasitas
Kapasitas adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat melintas dengan stabil pada suatu potongan melintang jalan pada kondisi tertentu.
Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997, besarnya kapasitas jalan dapat dihitung dengan rumus :
C = C x FC
W
x FC
SP
x FC
SF
x FC
CS
.................................2.2 Keterangan :
C = kapasitas sesungguhnya smpjam C
O
= kapasitas dasar smpjam FC
W
= faktor penyesuaian lebar jalan FC
SP
= faktor penyesuaian pemisah arah FC
SF
= faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalankreb FC
CS
= faktor penyesuaian ukuran kota
a. Kapasitas dasar
Jika kondisi sesungguhnya sama dengan kasus dasar ideal tertentu, maka semua faktor penyesuaian menjadi 1,0 sehingga besarnya kapasitas sama
dengan kapasitas dasar. Nilai kapasitas dasar dapat dilihat pada Tabel 2.4.
12 Tabel 2.4 Kapasitas dasar C
untuk jalan perkotaan
Tipe jalan Kapasitas dasar smpjam
Keterangan Empat lajur terbagi jalan satu arah
1650 Per lajur
Empat lajur tak terbagi 1500
Per lajur Dua lajur tak terbagi
2900 Total dua arah
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum 1997
b. Faktor penyesuaian lebar jalan FC
W
Kapasitas juga dipengaruhi oleh lebar jalur lalu lintas yang dinyatakan dengan faktor penyesuaian lebar jalan FC
W
dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Faktor penyesuaian lebar jalan FC
W
Tipe jalan Lebar jalan lalu lintas
Efektif m Nilai FC
W
Empat lajur terbagijalan satu arah Per lajur
3,0 3,25
3,50 3,75
4,00 0,92
0,96 1,00
1,04 1,08
Empat lajur tak terbagi Per lajur
3,00 3,25
3,50 3,75
4,00 0,91
0,95 1,00
1,05 1,09
Dua lajur tak terbagi Total dua arah
5 6
7 8
9
10 11
0,56 0,87
1,00 1,14
1,25 1,29
1,34
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum 1997
13 c.
Faktor penyesuaian pemisah arah FC
SP
Untuk faktor penyesuaian kapasitas pemisah kapasitas arah FC
SP
dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel ini hanya memberikan nilai untuk jalan dua-lajur
dua-arah 22 dan empat-lajur dua-arah 42 tak terbagi. Sedangkan untuk jalan terbagi dan satu arah faktor penyesuaian arah bernilai 1,0.
Tabel 2.6 Faktor penyesuaian pemisah arah FC
SP
Pemisah arah SP-
50-50 60-40
70-30 80-20
90-10 100-0
FC
SP
Dua-lajur 22
1,00 0,94
0,88 0,82
0,76 0,70
Empat-lajur 42
1,00 0,97
0,94 0,91
0,88 0,85
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum 1997
d. Faktor penyesuaian hambatan samping
Faktor hambatan samping disebabkan karena adanya aktivitas di pinggir jalan. Nilai faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping dibedakan
berdasarkan jalan dengan bahu jalan dengan kreb.
Tabel 2.7 Faktor penyesesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu FC
SF
pada jalan perkotaan Faktor penyesuaian hambatan
Tipe jalan Kelas hambatan samping samping dan lebar bahu FC
SF
Lebar bahu W
S
≤ 0,5 1,0
1,5 ≥ 2,0
Sangat rendah 0,96
0,98 1,01 1,03
Rendah 0,94
0,97 1,00 1,02
42 D Sedang
0,92 0,95 0,98
1,00 Tinggi
0,88 0,92 0,95
0,98 Sangat tinggi
0,84 0,88 0,92
0,96 Sangat rendah
0,96 0,99 1,01
1,03 Rendah
0,94 0,97 1,00
1,02 42 UD
Sedang 0,92
0,95 0,98 1,00
Tinggi 0,87
0,91 0,94 0,98
Sangat tinggi 0,80
0,86 0,90 0,95
Sangat rendah 0,94
0,96 0,99 1,01
22 UD Rendah
0,92 0,94 0,97
1,00 Atau
Sedang 0,89
0,92 0,95 0,98
jalan Tinggi
0,82 0,86 0,90
0,95 satu arah
Sangat tinggi 0,73
0,79 0,85 0,91
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum 1997
14 Tabel 2.8 Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping
dan jarak kereb penghalang FCsF pada jalan perkotaan
Tipe Jalan
Kelas hambatan
sampaing Faktor penyesuaian untuk hambatan samping
dan jarak kereb-penghalang FC
SF
Jarak kereb W
K
≤ 0,5 1,0
1,5 ≥ 2,0
42 D Sangat rendah
0,95 0,97
0,99 1,01
Rendah 0,94
0,96 0,98
1,00 Sedang
0,91 0,93
0,95 0,98
Tinggi 0,86
0,89 0,92
0,95 Sangat tinggi
0,81 0,85
0,88 0,92
42 UD Sangat rendah
0,95 0,97
0,99 1,01
Rendah 0,93
0,95 0,97
1,00 Sedang
0,90 0,92
0,95 0,97
Tinggi 0,84
0,87 0,90
0,93 Sangat tinggi
0,77 0,81
0,85 0,90
22 UD atau
jalan satu arah
Sangat rendah 0,93
0,95 0,97
0,99 Rendah
0,90 0,92
0,95 0,97
Sedang 0,86
0,88 0,91
0,94 Tinggi
0,78 0,81
0,84 0,88
Sangat tinggi 0,68
0,72 0,77
0,82
Sumber: Departemen pekerjaan Umum 1997
15 Kelas hambatan sampingan pada jalan perkotaan dapat dilihat pada Tabel 2.9
Tabel 2.9 Kelas hambatan sampingan pada jalan perkotaan
Kode Kelas hambatan
Sampingan SFC
Besarnya kejadian per 200mjam
dua sisi Kondisi khusus
VL Sangat rendah
100 Daerah permungkinan,
jalan dengan jalan samping
L Rendah
100-299 Daerah permukiman;
beberapa kendaraan umum dsb
M Sedang
300-499 Daerah industri;
beberapa toko di sisi jalan
H Tinggi
500-899 Daerah komersil,
aktivitas sisi jalan tinggi
VH Sangat tinggi
900 Daerah komersil
dengan aktivitas pasar di pinggir jalan
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum 1997
Sedangkan untuk nilai faktor berbobot untuk tipe hambatan samping dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10 Faktor berbobot tipe hambatan samping Tipe kejadian hambatan sampingan
Symbol Bobot
Pejalan kaki yang berjalan dan menyebrang PED
0,5 Kendaraan lambat
SMV 0,4
Kendaraan masuk dan keluar kedari lahan samping EEV
0,7 Parkir dan kendaraan berhenti
PSV 1,0
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum 1997
16 e. Faktor penyesuaian ukuran kota
faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota FC
CS
dapat dilihat pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11 Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kapasitas jalan perkotaan
Ukuran kota Juta penduduk
FCcs 0,1
0,1-0,5 0,5-1,0
1,0-3,0 3
0,86 0,90
0,94 1,00
1,04
Sumber :Departemen Pekerjaan Umum1997
2.3.3 Derajat Kejenuhan