17 Beberapa mata panah yang lebih banyak dihiasi, sering kali diberikan ke
kuil, memiliki panji keluarga yang dihiasi semarak diatasnya. Yang lainnya dibuat primitif, seperti sebuah mata panah dengan dua gigi garpu. Mata panah tanpa
batang memiliki panjang 2 hingga 4 cm, sementara panjang beberapa sampel dengan batangnya sekali lagi dari kuil Kasuga mencapai 10-11 cm.
Kadangkala, pandai besi akan menandai batang dari mata panah. Tetapi benda-benda ini tidak pernah berkembang menjadi benda mistik sebagaimana
pedang tempaan. Batang mata panah dimasukkan ke dalam lubang bambu, yang merupakan bagian utama anak panah. Panjang keseluruhan dari beberapa
peninggalan, seperti yang berasal dari kuil Kasuga, adalah 79,4 cm. Samurai menyimpan beberapa panah khusus dengan nama-nama mereka tercantum di
atasnya, yang hanya digunakan untuk menembakkan lawan berpangkat tinggi, sehingga membuat nama mereka tercatat sebagai pelakunya. Namun anak panah
yang digunakan terhadap pejuang rendahan tidak mencantumkan identitas pemanahnya.
c. Busur dan Kekuatan Busur
Busur merupakan senjata utama samurai. Busur Jepang panjang, dimana beberapa peninggalan yang ada, seperti busur di kuil Kasuga, memiliki panjang
187 cm, dimana yang terpanjang mencapai ukuran 200 cm panjangnya. Sekalipun panjang, busur ini dapat ditembakkan dari punggung kuda karena tidak dipegang
di bagian tengah, melainkan lebih ke bagian bawah. Alasannya tidak jelas, selain membuat busur itu tidak mudah patah. Busur tertua yang masih ada, dan paling
sederhana, terbuat dari ranting yang lemas, atau anak pohon dikenal sebagai
Universitas Sumatera Utara
18 marugi yumi atau bilah yang diambil dari potongan pohon yang lebih besar
kiyumi. Kemungkinan lain karena busur tertua, yang terbuat dari batang pohon
kurang fleksibel sehingga harus ditahan di bagian tengah, atau mungkin karena menembak dengan cara ini memampukan seorang pemanah menggunakan sebuah
busur besar. Namun menembak dengan cara ini mengurangi ketegangan tangan dan menyebabkan pantulan yang lebih besar, sehingga melepaskan anak panah
dengan daya yang lebih kuat. Kemudian, busur bambu campuran, yang menggunakan lem terbuat dari
jeroan rusa, dibuat kedalam bagian dalam busur fusetake yumi. Bambu ini tidak lemas, dan memampukan sebuah busur, setelah ditembakkan, menghentak balik
dengan cepat, sehingga memperkuat daya tembaknya. Busur ini semakin diperkuat dengan potongan bambu panjang yang lemas yang di lem diujung
terluarnya sanmai uchi yumi. Penggunaan bambu berarti bahwa pembuat busur terutama berkumpul di
bagian tengah dan barat Jepang, di mana bambu Jepang tumbuh. Bambu terbaik berasal dari bagian tengah Jepang, karena iklimnya lebih tinggi daripada di barat
daya Kyushu, sehingga lebih kuat daripada bambu yang tumbuh di iklim yang lebih hangat. Bambu dipotong pada musim gugur bulan kamariah kedelapan dan
menurut para pembuat busur, musim semi dan gugur merupakan waktu terbaik untuk merekatkan bahan-bahan busur.
Kekuatan busur diukur oleh berapa banyak orang yang dapat menariknya, dimana beberapa busur dikatakan ditarik tiga, empat atau bahkan lima orang. Sulit
diketahui seberapa umum keberadaan panah yang sangat kuat ini, atau apakah
Universitas Sumatera Utara
19 memang ada busur yang ditarik lima orang atau apakah hal itu hanya mengada-
ada.
d. Kotak panah dan Sarung tangan