3. Negative Life Events Unger dan colleagues 2001b dalam Auerbach, 2010
menemukan bahwa materialisme dapat mengakibatkan kegagalan dalam akademik, hukuman dari orang tua dan timbulnya konflik
dengan teman sebaya.
E. Hubungan Antara Materialisme dan Perilaku Seksual Pranikah Pada
Remaja
Gaya hidup materialisme remaja saat ini lebih cenderung pada kehidupan konsumerisme sehingga gaya materialisme mampu meningkatkan
tingkat konsumtif remaja. Salah satu contoh, remaja lebih cenderung pada barang-barang dengan brand asing dibandingkan dengan brand buatan
negeri. Sebagai contoh, Febriyanti 2010 menyatakan sekarang sedang menjamur merk CROCS pada remaja. Merk dari Colorado ini sangat diminati
oleh remaja perempuan dan laki-laki. Pembelian barang brand asing dilakukan untuk membentuk status di masyarakat.
Remaja-remaja di Cina juga memiliki kecenderungan yang sama dengan remaja di Indonesia. Sebagai contoh, remaja di Cina setiap harinya
tumbuh dewasa lebih untuk menikmati dan mencari harta benda atau barang- barang material dibanding generasi sebelumnya karena adanya perubahan
budaya Parker, Haytko Hermans, tanpa tahun. Hasrat materialistik remaja di Cina lebih kepada brand asing yang masuk ke Cina. Remaja di Cina yang
memiliki barang-barang mewah hanya sebagai simbol status. Menurut Fang
Gu, Kineta Tse 2005 remaja lebih kepada centrality-oriented dan secara keseluruhan memiliki tendensi yang tinggi untuk consumption materialism.
Centrality-oriented sama seperti acquisition centrality yaitu menempatkan suatu kepemilikan barang dan perolehan harta menjadi pusat kehidupan. Hal
ini serupa dengan hasrat materialistik pada remaja di Indonesia, yaitu membeli barang-barang dengan brand asing.
Pembelian barang-barang yang diinginkan seperti brand asing yang dilakukan para remaja akan semakin termotivasi dengan adanya iklan-iklan di
media massa. Iklan-iklan yang ditonton akan meningkatkan materialistic value orientation seseorang yang menariknya untuk mengejar materialistic
goal Kasser Kanner, 2003. La Ferle Chan 2008 juga mengatakan hal yang serupa bahwa melihat iklan di televisi memiliki pengaruh yang kuat
terhadap materialisme remaja. Membeli berbagai barang dan menjadi lebih konsumtif akan
menimbulkan perasaan senang. Begitu sebaliknya, dengan perasaan senang akan membuat seseorang menjadi lebih konsumtif Dutt, 2006. Maka
seseorang yang konsumtif akan menjadi semakin materialis. Semakin materialis remaja, maka akan semakin mencari kesenangan
Efek kesenangan yang dirasakan oleh para remaja akan menuntun mereka menjadi semakin materialis dan akan selalu mencari kenikmatan
tersendiri. Mencari kesenangan adalah tujuan dari gaya hidup hedonis. Berdasarkan konsep psychological hedonism, motivasi individu adalah untuk
mencari kesenangan. Para remaja mencari kesenangan dengan memperoleh
barang-barang yang disenangi. Seperti yang disebutkan oleh Chan Prendergast 2007 bahwa dengan lebih banyak memiliki harta benda akan
mengantarkan pada kebahagiaan yang lebih. Kesenangan akan harta benda yang dimiliki masuk pada hedonic happiness yaitu kebahagiaan yang hanya
terlihat dari luar saja seperti humans good dan kebahagian yang dirasakan hanya untuk jangka pendek saja.
Gaya hidup materialisme tidak hanya memberikan efek positif yaitu bahagia tetapi juga menimbulkan efek negatif, salah satunya terjerumus pada
hidup yang berisiko. Contoh hidup yang berisiko yaitu merokok, meminum alkohol dan penggunaan drugs mariyuana. Penggunaan drugs dilakukan
untuk mencari dan mendapatkan kenikmaatan serta menjauhi rasa sakit pain. Vercauteren 2013 mengatakan bahwa kenikmatan yang dirasakan
remaja yang menggunakan drugs lebih cenderung pada kenikmatan fisiologis. Kenikmatan yang dirasakan masih dalam pengertian hedonic happiness.
Kebahagiaan hedonis tidak hanya dapat diperoleh dari gaya hidup materialisme tetapi dapat juga diperoleh dari hubungan seksual. Sebagai
contoh, kenikmatan fisiologis yang dirasakan saat menggunakan drugs juga dapat dirasakan pada saat berhubungan seksual Veenhoven, 2003. Dengan
demikian, penggunaan drugs atau salah satu efek dari materialisme memiliki tujuan yang sama dengan melakukan hubungan seksual. Selain itu,
penggunaan drugs mariyuana mampu meningkatkan hasrat untuk melakukan hubungan seksual dan kenikmatan saat melakukan hubungan
seksual Weller Halikas, 1984; Anderson, Rizzo, Block, Pearlson O’Learys, 2010.
Gaya hidup hedonis memotivasi para remaja untuk mencari kenikmatan, salah satunya adalah perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual
pranikah remaja terjadi karena didukung oleh rasa keingintahuan yang besar, emosi tidak stabil untuk bertindak dan suka mencoba hal-hal yang baru
Djiwandono, 2008. Rasa keingintahuan yang besar ini akan membawa remaja untuk mencari hal-hal yang mampu membuat mereka menjadi lebih
bahagia selain dengan cara memperoleh barang-barang yang disukai dan rasa keingintahuan yang besar remaja dimotivasi oleh perubahan alat-alat
reproduksi dari para remaja yang menjadi lebih sempurna dan sudah berfungsi sempurna.
Perilaku seksual pranikah yang muncul pada remaja semakin diperkuat oleh remaja yang mulai mencari jati diri dan maraknya pergaulan
bebas para remaja. Dalam mencari identitas diri, para remaja juga banyak mencari dan bergaul dengan teman-temannya. dalam pergaulan yang
diperlukan adalah penerimaan dari teman-temannya. Untuk itu memungkinkan bagi para remaja untuk ikut-ikutan dan terjatuh pada hal-hal
yang buruk dan melanggar norma-norma yang ada Santrock, 2002. Seperti yang diungkapkan oleh Sarwono 2012, yaitu para remaja tidak memiliki
larangan untuk bergaul dengan siapa saja dan juga tidak mengindahkan norma dan adat di masyarakat sehingga hal tersebut membuat peluang besar
dalam melakukan seks pranikah. Pergaulan bebas ini memiliki dampak yang besar pada perilaku seksual pranikah remaja.
Berdasarkan hal-hal di atas, dapat dikatakan bahwa materialisme mengantarkan para remaja pada kebahagiaan. Kebahagiaan yang dirasakan
adalah kebahagiaan hedonis. Kebahagiaan hedonis tidak hanya mencakup kebahagiaan akan materi, tetapi juga mencakup kebahagiaan akan hubungan
seksual. Hedonisme juga merupakan salah satu nilai yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam melakukan hubungan seksual. Maka peneliti
berhipotesis bahwa materialisme berhubungan positif dengan perilaku seksual pranikah pada remaja.
Skema Hubungan Materialisme dengan Perilaku Seksual Pranikah
Materialisme remaja
Perilaku mencari kenikmatan
Perilaku seksual pranikah remaja
Lingkungan sosial : Maraknya pergaulan
bebas pada remaja Perkembangan remaja:
rasa keingintahuan yang besar dan organ-organ
reproduksi sudah berfungsi dengan
sempurna. Penelitian yang mendukung antara
lain: 1.
Fitzmaurice Comegys 2006 dan Lins dkk 2013 : mengenai
kehidupan konsumtif para remaja.
2. Febriyanti 2010.materialisme
remaja yang cenderung pada konsumerisme.
Penelitian yang mendukung : 1.
Chan Prendergast 2007: materialime memunculkan
kebahagiaan hedonis.
2. Kasser Ryan 2001 dalam
Auerbach, 2010 : materialisme berefek pada penggunaan
mariyuana dan alkohol.
Penelitian yang mendukung : 1.
Vercautere 2013; Weller Halikas 1984; dan Anderson
dkk 2010: kenikmtan fisiologis dirasakan ketika menggunakan
mariyuana dan berhubungan seksual dan dan mariyuana
mampu meningkatkan hasrat dan kenikmatan hubungan seksual.
F. Hipotesis