BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan industri berskala kecil sangat diharapkan oleh pemerintah untuk menunjang perekonomian rakyat, karena melalui
pengembangan usaha kecil, dipercaya mampu mengangkat masyarakat Indonesia dari lembah kemiskinan dan menopang pertumbuhan ekonomi
secara berkelanjutan The Asia Foundation, 2006, karena jumlahnya yang cukup besar dan kemampuannya menyerap tenaga kerja, maka usaha kecil
diharapkan dapat menjadi salah satu pilar perekonomian Indonesia, baik secara regional maupun secara nasional Sambutan Menteri Perdagangan, 2007.
Small Business Administration SBA di Amerika mendefinisikan bisnis kecil sebagai suatu bisnis yang secara independen dimiliki dan dioperasikan untuk
memperoleh keuntungan dan yang hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap pasar Sunardi dan Primastiwi, 2012:42. Menyikapi harapan tersebut,
pengusaha kecil dituntut tetap survive dalam menjalankan usahanya. Dengan bertahan dari kegagalan, usaha kecil diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui peningkatan perekonomian kerakyatan. Seiring dengan pelaksanaan otonomi Daerah, pengembangan usaha kecil ditujukan
sebagai pilar perekonomian kerakyatan yang dapat menjadi penggerak perekonomian daerah melalui kontribusinya terhadap pendapatan kotor
domestik regional PDRB. Untuk bertahan dari kegagalan, dimana persaingan bisnis di pasar global menjadi semakin kompetitif, maka para pemilik usaha
Universitas Sumatera Utara
kecil dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan manajerial yang cukup, agar mampu mengkaji permasalahan bisnis yang timbul secara rasional.
Di Indonesia pada umumnya, pemilik usaha kecil di bidang konstruksi berfungsi sebagai manajer, pengelola usaha, perencana, pengawas, dan sekaligus
sebagai pemimpin usaha. Hal ini tidak sesuai dengan azas-azas manajemen yang dikemukakan oleh Hellriegel yang mengatakan bahwa memimpin leading
berbeda dengan mengelola managing, mengelola terfokus pada memberikan perintah dan konsisten pada organisasi, termasuk merencanakan,
mengorganisasi, staffing, budgeting, pengawaspengendalian dan mengatur tujuan-tujuan untuk berkualitas, sedangkan memimpin leading adalah
kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memberi perintah kepada orang lain secara langsung untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Menurut Sunardi dan Primastiwi 2012:150 menyatakan bahwa pemimpin tidak sama dengan manajer, pemimpin, keduanya atau mungkin bukan keduanya.
Manajer adalah seseorang yang memberi perintah dan mengatur bawahannya untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan pemimpin adalah seseorang yang
memotivasi, menginspirasi, dan mempengaruhi perilaku orang lain, namun pada kenyataannya keduanya saling berkaitan dalam hal memimpin suatu perusahaan
maupun usaha yang dijalankan. Seorang pemimpin harus memiliki beberapa karakteristik tertentu seperti
mempunyai kecerdikan, memerhatikan hubungan baik dengan pelanggan, mempunyai kemampuan dalam menangani ketidakpuasan dan risiko, mempunyai
Universitas Sumatera Utara
keinginan untuk menjadi atasan bagi dirinya sendiri, dan mempunyai kendali yang besar bagi hidupnya Sunardi dan Primastiwi, 2012:44.
Pada dasarnya pengusaha adalah orang yang menangung risiko kepemilikan dalam bisnis. Kewirausahaan adalah proses untuk mendapatkan
kesempatan bisnis yang mengandung risiko Sunardi dan Primastiwi, 2012:43, jadi kewirausahaan usaha kecil merupakan kegiatan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Kewirausahaan merupakan salah satu perangsang inovasi, di negara
industrial maju dan peningkatan perekonomian berbasis pengetahuan, dimana kewirausahaan merupakan alat atau instrumen untuk mencapai target. Salah satu
bukti peningkatan ekonomi oleh wirausahawan adalah usaha butik. Kebutuhan akan wirausahawan merupakan suatu peluang dan tantangan bagi generasi muda
untuk memilih kewirausahaan sebagai karir dengan berwirausaha dalam rangka ikut membantu membangun perekonomian bangsa, khususnya industri usaha kecil
yang terus menerus menjadi alternatif utama dalam mengatasi permasalahan keuangan dan persaingan perekonomian yang semakin tinggi.
Butik YSMN merupakan salah satu usaha kecil yang terletak di Jl. Sei Belutu No. 74 Medan. Butik YSMN pertama kali dikembangkan oleh 2 orang
sahabat yang berawal dari hobi belanja shopping, sampai pada akhirnya mereka berpikir untuk memanfaatkan hobi mereka menjadi suatu usaha yaitu usaha Butik
YSMN. Butik YSMN menjual berbagai jenis produk pakaian wanita seperti celana, baju kaos, kemeja, blazer, rok, cardigan, dress, jilbab, tas, dan baju
batwing untuk kalangan ibu-ibu, selain itu Butik YSMN juga menjual aksesoris
Universitas Sumatera Utara
bagi wanita seperti Iphone case, kalung, gelang dan mini bag. Harga yang ditawarkan oleh Butik YSMN juga bervariatif mulai dari Rp 70.000,- sampai
dengan harga Rp 500.000,-. Berdasarkan pra survey langsung yang dilakukan oleh peneliti bahwa Butik YSMN memiliki banyak pelanggan khususnya para remaja
yang menjadi sasaran utama dari Butik YSMN, dan dari hasil wawancara langsung kepada salah satu pelanggan, menyatakan bahwa Butik YSMN selalu
memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggannya, selain itu produk-produk yang ditawarkan cukup up-to-date melalui media sosial seperti istagram, line dan
aplikasi-aplikasi lainnya yang dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggannya. Dengan banyaknya pilihan produk pakaian yang ditawarkan oleh Butik YSMN ini
menyebabkan omset penjualan pada Butik YSMN meningkat dengan pendapatan setiap harinya mencapai Rp 2.980.000,- hingga Rp 4.495.000,-. Butik YSMN
merupakan salah satu butik yang cukup berkembang karena dengan penjualan yang semakin meningkat menyebabkan Butik YSMN dapat berkembang pesat,
meskipun pada dasarnya suatu usaha dapat berkembang dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin entrepreneurship dalam mengatur dan
memimpin suatu usaha tersebut menjadi lebih baik, sehingga pemilik Butik YSMN ini menetapkan strategi seperti apa dalam mengatur dan memberikan tugas
pada karyawannya. Awalnya seseorang dalam membuka suatu usaha butik ini, juga didasari
oleh jiwa enterpreneur yang ada pada diri seseorang, sehingga dapat dengan mudah ia melihat suatu kesempatan dan peluang yang ada di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang yang memiliki jiwa enterpreneur adalah orang yang berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Kasmir, 2006:16.
Menurut Suryana 2006:2 kewirausahaan merupakan suatu kemampuan berpikir kreatif dan berperilaku inovatif menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda yang dijadikan dasar, sumber daya, kiat dan proses menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian mengambil resiko.
Berdasarkan hal tersebutlah betapa penting jiwa pemimpin dalam berjalannya suatu usaha serta peran pemimpin yang selalu dibutuhkan dalam melaksanakan
dan menjalankan suatu usaha. Peran pemimpin yang selalu kreatif dan berperilaku inovatif sangat menunjang berjalannya suatu usaha karena pemimpin dapat
menciptakan berbagai ide demi kemajuan dan kelangsungan suatu usaha tersebut. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Peran Pimpinan Dalam Menjalankan Usaha Pada Butik YSMN Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : “Apakah Peran Pimpinan Berpengaruh
terhadap Menjalankan Usaha pada Butik YSMN Medan”.
1.3 Tujuan Penelitian