Definisi Istilah Informan Penelitian Teknik Analisis Data Hasil Wawancara 1. Profil Responden

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci Sugiyono, 2005. “Data deskriptif dikumpulkan melalui wawancara dengan menguasai panduan daftar wawancara dan observasi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Butik YSMN Jl. Sei Belutu No. 74 Medan. Penelitian akan dimulai dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya penulis perlu membatasi masalah yang di bahas yaitu hanya pada “Peran pimpinan dalam menjalankan operasional usaha kecil pada usaha Butik YSMN Jl. Sei Belutu No. 74 Medan”.

3.4 Definisi Istilah

Definisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi Universitas Sumatera Utara operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.

3.5 Informan Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Butik YSMN Medan maka populasi yang sekaligus sebagai informan yang representatif dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha Butik YSMN Medan yang terletak di Jalan Sei Belutu No. 74 Medan yaitu pemilik Butik dari YSMN, dimana dari pemilik dapat diperoleh informasi dan data penting dalam kesuluruhan pelaksanaan aktivitas usaha yang sedang berjalan. Penelitian ini juga mengambil sampel dari karyawan yang bekerja di Butik YSMN Medan.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data Primer diperoleh dengan wawancara interview terstruktur dengan pemilik usaha Butik YSMN Jl. Sei Belutu No. 74 Medan secara langsung. Universitas Sumatera Utara

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara Mendalam

Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pernyataan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik usaha Butik YSMN Medan.

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini Butik YSMN Medan untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

3. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku – buku yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara

3.8 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode dekriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklarifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Butik YSMN Pada tahun 2013 berdirilah suatu toko yang berada di Jalan Sei Belutu No.74, toko ini bernama Butik YSMN. Nama butik ini disingkat dari kata YASMIN yang menggunakan nama muslimah. Butik YSMN ini dibuka tepatnya bulan Juni 2013 oleh seorang wanita yang bernama Saras Melati Putri dan dibantu rekannya yang bernama Winda Clarinda. Lokasi butik ini berada di Jalan Sei Belutu. Daerah ini memang sangat strategis untuk mengawali bisnis karena daerah ini berdekatan dengan tempat nongkrongnya para remaja seperti café dan tempat makan lainnya. Pada awalnya pemilik Butik YSMN ini hanya sebagai konsumen yang membeli produk-produk pakaian untuk dikenakan sendiri, namun dia melihat perkembangan suatu trend dan mode yang terus berkembang dengan brand dan berbagai macam jenis produk membuat pemilik Butik YSMN ini menilai bahwa minat remaja kota Medan cukup besar dengan brand yang terus berkembang dengan trend tersebut, sehingga memunculkan niat pemilik butik untuk menjadi salah satu reseller brand produk-produk pakaian wanita di Kota Medan. Butik YSMN dibuka setelah ada niat tersebut, hingga kini terus berkembang sampai Butik YSMN tersebut dikenal oleh masyarakat Medan khususnya remaja-remaja kota Medan, dan memiliki kualitas produk yang sesuai dengan keinginan customernya. Butik YSMN menjual berbagai jenis produk Universitas Sumatera Utara pakaian wanita seperti celana, baju kaos, kemeja, blazer, rok, cardigan, dress, jilbab, tas, dan baju batwing untuk kalangan ibu-ibu, selain itu Butik YSMN juga menjual aksesoris bagi wanita seperti Iphone case, kalung, gelang dan mini bag. Harga yang ditawarkan oleh Butik YSMN juga bervariatif mulai dari Rp 70.000,- sampai dengan harga Rp 500.000,-. Hal ini membuktikan bahwa Butik YSMN yang bergerak di bidang suatu produk jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya dengan memperhatikan apa yang menjadi suatu kebutuhan konsumennya.

4.1.2 Sejarah Singkat Responden

Wanita yang kini berusia 23 tahun ini, lahir pada tanggal 15 Mei 1992. Beliau yang tidak lain adalah Pemilik dari Butik YSMN yang terletak di Jalan Sei Belutu Medan. Wanita yang bernama panjang Saras Melati Putri ini memulai karirnya umur 20 tahun. Ia terbilang sangat muda dalam hal usia, mengingat pada saat itu teman-temannya menjenjang masa perkuliahan. Pada saat itu ia memang masih berkuliah di Fakultas STIE Harapan Medan Jurusan Ekonomi Manajemen, tetapi melihat berbagai jenis produk pakaian yang terus berkembang ia mencoba untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki meski pada saat itu awalnya ia hanya coba-coba dan karena ia sering berbelanja ke Bangkok. Ia menyadari bahwa pekerjaan yang ia jalani tidak begitu saja lancar seperti air yang mengalir sampai ia memutuskan untuk meminta temannya untuk Universitas Sumatera Utara membantu ia dalam menjalankan Butik YSMN ini demi kelancaran dalam penjualan dan demi bertahan sampai hingga saat ini. Setelah selesai dari beban perkuliahan, ia semakin lebih fokus dan optimal dalam menjalankan Butik YSMN yang digelutinya, sehingga Butik YSMN tersebut berkembang sampai saat ini dan memperoleh pelanggan yang cukup banyak serta pendapatan yang semakin meningkat pula dengan memperbanyak produk-produk dan style yang digemari oleh remaja-remaja masa kini.

4.1.3 Visi dan Misi Butik YSMN

Mengingat perkembangan ekonomi yang semakin dinamis pada era globalisasi, maka perlu bagi setiap pelaku bisnis untuk benar-benar profesional dalam menjalankan roda organisasi Butik YSMN. Untuk itu perlu adanya visi dan misi agar tercapai kinerja perusahaan yang diharapkan. Maka visi dan misi Butik YSMN ini adalah :

1. Visi Butik YSMN Adapun visi dari Butik YSMN ini sendiri adalah “KonsumenPelanggan

adalah Raja” 2. Misi Butik YSMN Misi dari Butik YSMN ini adalah menjadikan usaha kecil, berkembang menjadi suatu usaha yang besar sehingga dapat memperluas pemasaran dan melayani kebutuhan para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, baik dibidang fashion maupun style yang menjadi suatu keidentikan dalam penampilan. Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Struktur Butik YSMN

Gambar 4.1 Struktur Butik YSMN 4.2 Hasil Analisis Telah dilakukan observasi di Butik YSMN Medan pada bulan Desember 2014 hingga Januari 2015 dan juga wawancara secara mendalam dengan narasumber yaitu pemilik Butik YSMN tersebut. Dimana sebelumnya pemilik Butik YSMN tersebut sudah memiliki banyak pengalaman di bidang penjualan produk pakaian yang hingga sekarang banyak digemari oleh remaja-remaja dengan produknya. Dengan pengalaman yang dimilikinya, beliau menjadi berfikir dan berani untuk membuka Butik YSMN yang sekarang ia geluti. Bukan hanya pengalaman saja yang mendorong si pemilik butik untuk membuka Butik YSMN ini, beliau juga mengatakan ada beberapa faktor yang memang secara tidak langsung sangat mempengaruhi dan mendorong beliau untuk mendirikan Butik YSMN ini. Faktor- faktor tersebut yaitu pemilik Butik YSMN ingin membuka lapangan pekerjaan dan menjadi pemimpin yang sesuai dengan kriteria para karyawannya. Pemilik Butik Owner Supervisor Marketing Karyawan Universitas Sumatera Utara

4.3 Hasil Wawancara 1. Profil Responden

Peneliti : “ Bagaimana perjalanan anda membuka Butik YSMN”? Saras : “Bermula dari liburan ke Bangkok kami melihat peluang bisnis untuk berjualan barang-barang Bangkok khususnya pakaian dan acsesories wanita, alhamdulillah lancar dan akhirnya bisnis masih berjalan hingga saat ini”. Peneliti : “Mengapa anda memutuskan untuk membuka usaha Butik YSMN”? Saras : “Karena peluang bisnis dari usaha membuka butik pakaian wanita sangat menggiurkan, dan saat ini barang-barang Bangkok yang sangat di gemarin di kalangan wanita maupun para remaja Kota Medan”. Peneliti : “Sebelum membuka usaha YSMN, apakah ada usaha lain yang anda jalankan”? Saras : “Ada, berjualan jilbab”. Peneliti : “Berapa penghasilan yang anda peroleh dari hasil penjualan produk di Butik YSMN”? Saras : “Lebih kurang 5.000.000bulan”. Peneliti :“Apakah ada faktor yang mendorong anda membuka Butik YSMN”? Saras : “Faktor yang mendorong saya membuka butik YSMN ini adalah selain memperoleh keuntungan saya juga ingin membuka lapangan pekerjaan serta menjadi seorang pemimpin yang bijaksana dimata karyawan nantinya”. Universitas Sumatera Utara

2. Fungsi Kepemimpinan

Peneliti : “Kepemimpinan seperti apa yang ibu terapkan terhadap karyawan”? Saras : “Kepemimpinan yang saya terapkan kepada karyawan adalah kepemimpinan yang berorientasi kedepan dan dapat menjadikan karyawan selalu termotivasi untuk menjadi lebih baik”. Peneliti : “Menurut ibu apakah anda tipikal seorang pemimpin yang bijaksana”? Saras : “Ya, karena saya selalu memberikan pengarahan serta pengertian apabila karyawan saya melakukan kesalahan dan tidak langsung menyalahkannya akibat kesalahan yang telah ia lakukan”. Peneliti : “Bagaimana cara ibu memberikan motivasi dan semangat bagi setiap karyawan” ? Saras : “Sebelum memulai aktivitas kerja saya selalu memberikan nasihat serta arahan bagi setiap karyawan agar karyawan bekerja dengan baik, selain itu bagi karyawan yang bekerja dengan baik saya selalu memberikan bonus”. Peneliti : “Sebagai seorang pimpinan, bagaimana ibu menilai semua tugas yang diberikan kepada karyawan”? Saras : “Saya menilai semua tugas karyawan mulai dari keterampilan dalam bekerja, kedisplinan kerja, kerapian dalam menyusun barang-barang maupun produk yang diperjualbelikan serta sikap dan keramahtamahan dalam melayani konsumen yang datang”. Peneliti : “Sebagai seorang pemimpin, apakah ibu sering memberikan bonus kepada karyawan”? Saras : “Tidak, saya memberikan bonus kepada karyawan apabila keuntungan yang saya peroleh sudah melebihi target”. Universitas Sumatera Utara Peneliti : “Bagaimana ibu bersikap kepada karyawan anda”? Saras : “Sejauh ini hingga sampai saat ini saya tidak pernah bersikap kasar terhadap karyawan karena didalam bekerja mereka adalah rekan kerja saya yang utama”. Peneliti : “Sebagai seorang pemimpin, kinerja seperti apa yang ibu terapkan kepada karyawan”? Saras : “Kinerja yang saya terapkan adalah selalu mematuhi serta mengerjakan yang sudah menjadi tugas masing-masing serta selalu mengutamakan konsumen maupun pelanggan dan terlebih harus bersikap jujur”. Peneliti : “Apakah ibu selalu menerima kritik dan saran yang diberikan oleh karyawan”? Saras : “Iya, karena kritik dan saran adalah merupakan perubahan diri menjadi lebih baik”. Peneliti : “Bagaimana cara ibu membangun semangat kerja para karyawan”? Saras : “Dengan memberikan motivasi serta menjanjikan kepada karyawan dalam setiap barang yang terjual ia mendapatkan 10 dari barang tersebut”.

3. Komunikasi

Peneliti :“Apakah komunikasi antara pimpinan dan bawahan sudah terarah dan terjalin dengan baik”? Saras : “Sudah, komunikasi antara pimpinan dan bawahan selalu berjalan lancar dan tidak terjadi kendala apapun”. Peneliti :“Apakah karyawan mengalami kendala saat berkomunikasi dengan konsumen”? Saras :“Tidak, karena karyawan selalu dilatih serta diperhatikan dalam berkomunikasi dengan konsumen”. Universitas Sumatera Utara Peneliti : “Dalam penjualan online, apakah informasi mengenai Butik YSMN dapat dipahami dengan jelas oleh konsumen”? Saras : “Dapat dipahami, hal ini terbukti dari banyaknya pelanggan yang datang ke Butik YSMN”. Peneliti : “Apakah komunikasi pesan yang disampaikan konsumen dapat dilayani dengan baik oleh Butik YSMN”? Saras : “Pesan yang disampaikan konsumen dapat dipahami dengan baik oleh Butik YSMN, hal ini terbukti dari pesanan yang diminati oleh konsumen terhadap produk Butik YSMN”. Peneliti : “Sistem komunikasi apa yang sering anda gunakan terhadap konsumen”? Saras : “Sistem komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung terjadi sewaktu konsumen datang langsung ke Butik YSMN sedangkan komunikasi tidak langsung terjadi disaat konsumen melakukan pemesanan produk di media sosial seperti istagram dan pad”. Peneliti : “Selama butik YSMN ini dibuka, apakah komunikasi antara konsumen berjalan lancar sampai sekarang ini”? Saras : “Komunikasi yang terjadi berjalan baik hingga saat ini”. Peneliti : “Apakah komunikasi efektif sudah anda terapkan di butik YSMN ini”? Saras : “Sudah, karena tanpa komunikasi yang efektif pimpinan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan karyawannya”.

4. Operasional Usaha Kecil

Peneliti : “Produk-produk apa sajakah yang anda tawarkan di Butik YSMN”? Saras : “Produk yang saya tawarkan di Butik YSMN cukup bervariasi mulai dari baju, celana, rok, dress, tas dan aksesories”. Universitas Sumatera Utara Peneliti : “Berapa penghasilan yang anda peroleh setiap bulannya dalam usaha Butik YSMN”? Saras : “Penghasilan saya peroleh setiap bulannya Rp 5.000.000,-”. Peneliti : “Apakah anda mempunyai teknik khusus dalam menjalankan usaha Butik YSMN ini”? Saras : “Iya saya mempunyai teknik khusus didalam menjalankan Butik YSMN ini, selain ketekunan yang saya miliki saya juga senantiasa melihat trend serta produk-produk baru yang sedang berkembang dan sangat diminati kalangan masyarakat, karena teknik tersebut dapat menarik perhatian konsumen.” Peneliti : “Seberapa besar peluang anda dalam mengembangkan Butik YSMN ini”? Saras : “Peluang saya dalam mengembangkan Butik ini sangat besar, karena dilihat dari perkembangan saat ini style serta trend dalam membeli produk-produk sangat diminati oleh masyarakat khususnya para remaja yang hobi berbelanja”. Peneliti : “Apakah ada niat anda membuka cabang Butik YSMN menjadi lebih luas”? Saras : “Niat seorang pengusaha kecil pasti selalu ada untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan lebih luas, dan saya berkeinginan dengan usaha butik yang bisa dibilang belum terlalu besar ini, saya berkeinginan menjadikan usaha butik saya ini menjadi usaha yang lebih besar dan menjadi seorang pemimpin yang selalu disenangi para karyawannya”. Universitas Sumatera Utara

4.4 Pembahasan