Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI UU No.8 TAHUN 1997, PASAL 1 1. Secara umum perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang optimal, meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan nilai perusahaan. Suatu perusahaan manufaktur Manufakturing Firm adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan. Perusahaan manufaktur dijalankan dengan proses pembelian bahan baku, produksi dan penjualan. Produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan atau menaikan nilai kegunaan barang atau jasa. Tujuan utama dari produksi adalah menghasilkan atau menciptakan suatu barang atau jasa. Keuntungan akan terjadi apabila hasil penjualan lebih besar dari biaya produksi dan kerugian akan terjadi apabila hasil penjualan lebih sedikit dari biaya produksi. Keuntungan yang dihasilkan tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah hasil produksi dan biaya produksi. Keuntungan yang dicapai perusahaan dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya yang berkenaan dengan operasinya, yaitu menjaga arus pemasukan dan pengeluaran. Keuntungan yang besar akan mendorong para pemilik modal untuk menanamkan modalnya pada perusahaan guna memperluas usahanya, dan sebaliknya keuntungan yang rendah akan mendorong pemilik modal untuk menarik modalnya. Jika melihat betapa pentingnya keuntungan bagi perusahaan, maka perusahaan akan melakukan berbagai cara untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Supaya perusahaan harus dapat bekerja secara efektif dan efisien, maka perusahaan harus mampu mengalokasikan sumber-sumber daya produksi yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal. Bagi perusahaan yang memproduksi lebih dari satu macam produk, dengan beberapa macam bahan baku, manajemen perusahaan yang bersangkutan harus dapat menentukan berapa jumlah masing-masing jenis produk yang akan diproduksi dengan kendala kuantitas bahan baku, supaya memperoleh keuntungan yang optimal. Perusahaan Bakpia 29 merupakan perusahaan kecil menengah yang bergerak pada bidang makanan. Proses perhitungan dalam mencari keuntungan produksi bakpia masih dilakukan secara manual yaitu dengan mencari keuntungan dari hasil penjualan bakpia dikurangkan dengan harga bahan baku dan tenaga kerja, sedangkan untuk transportasi biasanya dari pemilik perusahaan sehingga perusahaan masih memerlukan suatu solusi yang tepat di dalam proses perhitungan. Proses pembuatan bakpia sehari- hari dalam perusahaan ini melibatkan sekitar tiga pegawai dalam pembuatan bakpia, pegawai dapat ditambah jika perusahaan memiliki pesanan bakpia lebih serta tidak menggunakan gudang untuk penyimpanan bahan baku karena bahan baku yang dibeli adalah bahan baku untuk produksi satu hari. Ada beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah penentuan kuantitas produksi dalam suatu perusahaan, salah satunya adalah metode simpleks. Di dalam matematika terdapat suatu teknik optimisasi yang bertujuan untuk menentukan pemecahan masalah optimasi yaitu memaksimumkan suatu keuntungan atau meminimumkan biaya dengan kapasitas bahan baku yang ada agar mampu mendapatkan hasil yang optimal. Untuk mendapatkan penyelesaian yang optimal dari masalah tersebut dikembangkan suatu cara yang disebut dengan program linear. Program linear merupakan suatu teknik perencanaan yang menggunakan model matematika dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif dari pemecahan masalah yang kemudian dipilih yang mana yang terbaik untuk menyusun alokasi bahan baku yang ada agar mencapai tujuan yang diinginkan secara optimal dengan melibatkan variabel-variabel linear.

B. Identifikasi Masalah