Fibrosis Pada Hati TINJAUAN PUSTAKA

d. Pewarnaan Orcein Vicoria Blue e. Pewarnaan Picro Sirius Red Pewarnaan ini khusus digunakan terutama bila akan dilakukan pemeriksaan fibrosis dengan menggunakan images analysis

2.5. Fibrosis Pada Hati

Fibrosis pada hati adalah proses pembentukan jaringan ikat yang dihubungkan dengan peningkatan dan perubahan deposisi extra cellular matrix pada hati 2 . Fibrosis pada hati dapat terjadi akibat penyakit hati kronik yang antara lain disebabkan oleh 2,17,18 : - Virus Hepatitis - Non alkoholik steatosis hepatits - Penyakit hati alkoholik - Akibat pemakaian obat-obatan - Gangguan imunologi - Gangguan metabolic inherited - Gangguan kolestatik - Konsumsi vitamin A yang berlebihan Perubahan dari jaringan hati yang normal menjadi fibrosis ataupun sirosis merupakan proses yang kompleks dan terutama melibatkan stellate cells, cytokine dan proteinase. Pada proses ini terjadi perubahan pada jumlah dan Universitas Sumatera Utara komposisi dari matriks ekstraseluler. Type jaringan ikat basemen membrane yang low density berubah menjadi jaringan ikat interstitial yang high density, yang terdiri dari collagen fibrillary . Pada proses ini terjadi interaksi antara stellate cells dengan sinusoid yang ada disekitarnya , sel parenkim hati , cytokine, growth factor , protease dan inhibitornya serta matriks interseluler. Aktivasi stellate cells mengakibatkan penumpukan fibrin fibril – forming, kolagen matrix metalloproteinase dan tissue inhibitor of matrix metalloproteinase dan menyebabkan hilangnya mikrovilli hepatosit dan fenestra endotel sinusoid sehingga terjadi gangguan fungsi hati, yaitu kegagalan proses pertukaran metabolit antara sinusoid dan hepatosit pada sinusoid yang sklerosis. Juga terjadi pembentukan shunt porto – venous. Keadaaan ini akan menyebabkan hipertensi portal sehingga menimbulkan varices oesophagus dan ascites. Pada akhirnya bila stimulus proliferasi tetap berlangsung pada extracellular matrix yang abnormal maka merupakan predisposisi untuk terjadinya hepatocellular carcinoma. Aktivasi myofibroblastic sel merupakan langkah utama untuk mencegah fibrosis dan sirosis. Hepatic stellate sel yang aktif dan portal fibroblast mrupakan target utama pada terapi antifibrotik pada kasus-kasus hepatitis kronik 19 . Pada waktu yang lalu fibrosis pada hati merupakan proses yang irreversible, tetapi pada penelitian saat ini fibrosis pada hati dapat mengalami recovery 2,16 Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Pembentukan fibrosis pada hati 19 Tujuan terapi pada fibrosis hati antara lain 20 : a. Mereduksi penyakit primer b. Mengurangi pembentukan stelate sel yang aktif c. Menghambat aktifitas stelate sel d. Merangsang apoptosis pada stelate sel e. Melakukan degradasi pada matriks jaringan ikat Universitas Sumatera Utara Gambar 10; Tujuan terapi anti fibrotic 20

2.6. Scoring System Pada Biopsi Hati