b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu  Pengetahuan  Sosial  IPS  memperkenalkan  kepada  siswa bahwa  manusia  dalam  hidup bersama  dituntut  adanya  kebersamaan.
Ilmu  Pengetahuan  Sosial  bertujuan  untuk  mengembangkan pengetahuan  siswa  dan  keterampilan  dasar  yang  dapat  digunakan
dalam  kehidupannya.  Pada  kurikulum  1994,  materi  pelajaran  IPS  di SD dibagi menjadi dua bagian, yakni sejarah dan materi pengetahuan
sosial.  Pengajaran  IPS  di  sekolah  diharapkan  dapat  melatih  sikap peka  dan  tanggap  untuk  bertanggung  jawab  dalam  memecahkan
masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. IPS  berfungsi  untuk  mengembangkan  pengetahuan,  sikap,  dan
keterampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang dihadapi siswa  dalam  kehidupan  sehari-hari,  sedangkan  pengajaran  sejarah
berfungsi  untuk  menumbuhkan  rasa  kebangsaan  dan  kebanggaan terhadap  perkembangan  masyarakat.  Jadi  pada  hakikatnya  Ilmu
Pengetahuan  Sosial  memiliki  tujuan  untuk  mengantarkan  siswa supaya  memiliki  kepekaan  terhadap  kenyataan  yang  ada  dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Ruang Lingkup IPS di Sekolah Dasar
Ruang lingkup pengajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau oleh geografi
dan  sejarah.  Terutama  gejala  dan  masalah  sosial  kehidupan  sehari- hari yang ada pada lingkungan hidup murid-murid Sekolah Dasar.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan bahwa ruang  lingkup  mata  pelajaran  IPS  meliputi  aspek-aspek  sebagai
berikut: 1
Manusia, Tempat, dan Lingkungan. 2
Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan. 3
Sistem Sosial dan Budaya. 4
Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
B. Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan
Kurniawati  2009  meneliti  tentang  penggunaan  metode  pembelajaran tipe  Jigsaw II  untuk  meningkatkan  motivasi,  partisipasi,  dan  prestasi  belajar
siswa  kelas  X  dalam  pembelajaran  ekonomi  di  SMAN  1  Jogonalan  Klaten. Kesimpulan dari penelitian  ini adalah pembelajaran  kooperatif tipe Jigsaw  II
mampu  meningkatkan  motivasi,  partisipasi,  dan  prestasi  belajar  siswa  Kelas X  SMAN  1  Jogonalan  Klaten  dalam  pembelajaran  Ekonomi.  Data
peningkatan dari setiap aspek adalah sebagai berikut: 1 peningkatan motivasi sebesar 12.5; 2 peningkatan partisipasi sebesar 5; 3 peningkatan prestasi
sebesar 17.5. Yuwita 2008 meneliti tentang keefektifan metode Cooperative Learning
tipe  Jigsaw  II  yang  melibatkan  siswa  dalam  pembelajaran  Matematika  pada sekolah  inklusi  di  kelas  XII  IPS  2  MAN  Maguwoharjo.  Kesimpulan  dari
penelitian  ini  adalah  metode  Cooperative  Learning  tipe  Jigsaw  II  pada umumnya  cukup  efektif  mengaktifkan  siswa  untuk  terlibat  dalam  diskusi
kelompok.  Peningkatan  keterlibatan  siswa  pada  siklus  II  meningkat  2.58 dari siklus I.