Lokasi Penelitian Uji Statistik. Uji F Uji t

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Huta Tonga AB , Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive atau secara sengaja dengan alasan bahwa Kecamatan Tambangan merupakan kehidupan penduduknya masih di tingkatan pra sejahtera yaitu sekitar 1.095 jiwa BPS 2012 untuk di desa Huta Tongga mayoritas masyarakatnya sebagai petani padi sawah yaitu sekitar 95.

3.2 Data Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka jenis data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. a. Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara yang berpedoman dengan kuesioner. b. Untuk pengumpulan data sekunder, diperoleh beberapa instansi terkait seperti Dinas Pertanian, BPS, dan Data-data dari Kecamatan setempat. 3.3 Penentuan Besar Sampel Dan Metode Penarikan Sampel 3.3.1 Penentuan Besar Sempel Sampel adalah kumpulan yang sifatnya tidak menyuluruh melainkan hanya sebagian dari populasi saja metode pengumpulan data ini dengan jalan Universita Sumatera Utara mencatat sebagian kecil dari populasi atau dengan perkataan lain mencatat sampelnya saja. Metode pengumpulan data yang demikian disebut sampling Dalam penelitian ini besar sampel ditentukan dengan rumus Slovin Riduwan, 2005: n = dimana : N = Ukuran Populasi n = Ukuran Sampel e = Persen Kelonggaran Ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir standar error. Dalam hal ini peneliti mengambil nilai e= 10. Pada penelitian ini peneliti menggunakan batas kesalahan yang ditolerir sebesar 10. Alasan peneliti menggunakan rumus Slovin adalah karena di dalam penelitian ini populasi yang diambil oleh peneliti adalah kurang dari 1000 orang. n = = = 75.30 =75

3.3.2 Metode Penarikan Sampel

Setelah ditentukan besar sampel sebesar 75 orang maka ditentukan anggota sampel dengan menggunakan metode Stratified Sampling, berdasarkan luas lahan petani. Tabel 4. Besar Populasi Dan Sampel Petani Strata Luas Lahan Populasi Sampel I ≤ 0,2 197 48 II 0,2 – 0,5 93 23 III ≥ 0,5 15 4 Total 305 75 Sumber Data Olah Inventarisasi Kelompok Ta Universita Sumatera Utara ni, 2011

3.4 Metode Analisis

3.4.1 Identifikasi Masalah Pertama :

Dianalisis dengan menggunakan uji beda rata-rata pendapatan petani padi sawah berdasarkan strata luas lahan dilakukan dengan analisis statistik uji beda rata-rata atau t-hitung independent sample t-test dengan uji satu arah yang digunakan untuk penelitian yang membandingkan dua variabel. Menurut Sugiyono 2010 bila jumlah sampel berbeda n ₁ ≠ n₂ dan varians homogen = , sehingga dapat digunakan rumus pooled varian, derajat kebebasan dk = n ₁ + n₂ - 2. Secara matematis rumus pooled varian adalah : thitung = thitung = nilai t hitung x1, x2, = strata luas lahan n1, n2, = besar sampel S1, S2, = Standart deviasi Kriteria pengambil keputusan : 1. Jika t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima dan Ha tidak diterima. 2. Jika t-hitung t-tabel, maka Ho tidak diterima dan Ha diterima. 3.4.2.Identifikasi Masalahan Kedua Dianalisis menggunakan Regresi Berganda : Y = f X 1, X 2, X 3, X 4 , X 5, X 6, , i = 1, 2, 3, ......., 6 Universita Sumatera Utara Dimana : Y Pendapatan Rptahun = f X 1 biaya pestisida RpKg, X 2 biaya pupuk RpKg, X 3 biaya benih Rpkg, X 4 upah tenaga kerja Rp , X 5 produksi kg, X 6 Harga gabah RpKg , regresi. Untuk menganalisis pendapatan bersih yaitu : Pd = TR - TC Dimana : Pd = Pendapatan Bersih Rp TR = Total Penerimaan Rp TC = Total Biaya Rp Untuk rumus TR = y.Py Dimana : y = Jumlah Produksi Padi Kg Py = Harga Jual Padi Rp Untuk rumus TC = TFC + TVC Dimana : TFC = Total Biaya Tetap TVC = Total Biaya Variabel

3.5 Uji Statistik.

Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji statistik terhadap hasil estimasi, untuk melihat kesesuaian dengan asumsi klasik goodness of fit-nya dengan signifikan secara serempak dan parsial.Gujarati, 2003. Universita Sumatera Utara

3.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik.

Untuk mendapatkan model persamaan regresi yang baik dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai kaidah BLUE Best Linier Unbiased Estimator, maka perlu dilakukan uji terhadap penyimpangan asumsi klasik yang meliputi multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas normalitas

3.6.1. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau diganggu asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dasar pengambil keputusan apabila histrogramnya menunujkan distribusi normal yaitu berbentuk bel serta normal probalitinya plot sebaran errornya berada disekitar garis lurus, maka menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas, atau residu dari model dapat dianggap berdistribusi secara normal. Untuk menganlisis normalitas digunakan Uji Kolmogrov-Smirnov yaitu untuk melihat nilai hasil uji yang diperoleh lebih besar dari nilai probabilitas kesalahan yang diperoleh dari tolerir yaitu 5 atau 0,05. Bila nilai yang diperoleh diatas 0,05 maka menunjukan bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi residual dengan distribusi normal sehingga dapat disimpulkan model memenuhi asumsi normalitas, hasil nilai analisis uji Klomogrov – Smirnov Universita Sumatera Utara

3.6.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendektesinya dengan melihat penyebaran residual data. Jika residual membentuk pola tertentu maka indikasi Heteroskedastisitas yang dilakukan dengan Uji Park

3.6.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas berfungsi untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya suatu hubungan linier yang sempurna mendekati sempurna antara beberapa atau semua variabel bebasnya. Jika nilai korelasi ≥ 0,8 dan nilai VIF ≥ 2,8. Maka terjadi multikolineritas. Gujarati, 2006 hal 68-70

3.6.4 Uji Autokeralasi

Autokorelasi dapat diartikan hubungan diantara anggota observasi dalam waktu. Gujarati, 2003. Cara dapat digunakan untuk mendektesi ada atau tidaknya autokeralasi antara lain uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan : Tabel 5. Uji d Durbin – Watson : Aturan Keputusan Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada otokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada otokorelasi positif Tak ada keputusan dl ≤ d ≤ du Tidak ada otokorelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada otokorelasi negatif Tak ada keputusan 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada otokorelasi positif atau negatif Jangan tolak du d 4 - du Universita Sumatera Utara

3.7 Uji F

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Artinya apakah semua variabel penjelas secara bersamaan merupakan variabel-variabel penjelas yang siginifikan atau tidak signifikan terhadap variabel dependennya. Secara statistik formulasi uji F adalah Gujarati, 2003: Fhitung = Fhitung = nilai F hitung R2 = koefesien determinasi k = banyaknya koefisen regresi n = banyaknya sampel Kriteria pengambilan keputusan : Apabila F hitung F tabel, maka hipotesis Ho diterima, hipotesis Ha ditolak pada tingkat derajat kepercayaan 95 Apabila F hitung F tabel, maka hipotesis Ho ditolak, hipotesis Ha diterima pada tingkat derajat kepercayaan 95 atau 0,05 Hipotesis = Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0. Artinya variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y Ha : Artinya variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y Universita Sumatera Utara

3.8 Uji t

Uji Statistik t pada dasarnya adalah menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam mempengaruhi variabel terikat. Apakah suatu variabel indipenden merupakan penjelas yang signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel dependen. Dalam statistik dapat dicari melalui rumus Priyatno, 2008 : thitung = thitung = nilai thitung bi = koefisien regresi variabel i Se = Standar error variabel i Kriteria pengambilan keputusan : Apabila thitung ttabel, maka hipotesis Ho diterima, hipotesis Ha ditolak pada tingkat derajat kepercayaan 95 atau 0,05 Apabila thitung ttabel, maka hipotesis Ho ditolak, hipotesis Ha diterima pada tingkat derajat kepercayaan 95 atau 0,05 Apabila thitung ttabel, maka hipotesis Ho ditolak, hipotesis Ha diterima pada tingkat derajat kepercayaan 95 atau 0,05 Apabila -thitung -ttabel, maka hipotesis Ho ditolak, hipotesis Ha diterima pada tingkat derajat kepercayaan 95 atau 0,05 Apabila -thitung -ttabel, maka hipotesis Ho ditolak, hipotesis Ha diterima pada tingkat derajat kepercayaan 95 atau 0,05 Hipotesis = Ho : b1 = 0. Artinya variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y Universita Sumatera Utara Ha : Artinya variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y

3.9 Koefisien Determinasi.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

4 32 107

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 11

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 1

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 5

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 12

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Padi A. Varietas Padi - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 7

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 19