Harga Produksi Landasan Teori .1

variabel adalah biaya yang besar kecilnya berhubungan dengan besarnya produksi, misalnya bibit, pupuk, obat-obatan dan sebagainya. Biaya dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu: 1. Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan oleh para petani yang penggunaannya tidak habis dalam masa satu kali produksi, seperti membajak tanah pertanian, retribusi air, gaji karyawan tetap, premi asuransi, penyusutan alat dan bangunan pertanian. 2. Biaya variabel, yaitu biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada jumlah produksi seperti biaya pupuk, herbisida, upah langsung petani, dan alat – alat pertanian. 3. Biaya semi variabel, ialah biaya yang sifatnya bisa di anggap tetap, namun bisa juga di anggap variabel, seperti biaya pemeliharaan dan perawatan padi sawah secara langsung bisa berpengaruh pada produksititas pertanaman dan karyawan harian Supari, 2001 Hubungan biaya dengan pendapatan dapat diperhitungkan untuk seluruh usaha tani sebagai satu unit selama periode tertentu, misalnya pada musim tanam. Dalam hal ini semua biaya semua produksi dijumlahkan kemudian di bandingkan dengan pendapatan diperoleh Hadisaputro, 1985.

2.2.4 Harga

Hasil penjualan adalah pendapatan yang diterima oleh penjual dari pembayaran terhadap barang yang dibeli para konsumen. Nilainya adalah sama dengan harga dikali dengan jumlah barang yang dibeli, kalau harga berubah maka hasil penjualan dengan sendirinya akan berubah, artinya bila koefisien elastis Universita Sumatera Utara melebih satu permintaan bersifat elatis, kenaikan harga akan mengurangi hasil penjualan, dan jika permintaanya tidak bersifat elastis maka kenaikan harga akan menyebabkan kenaikan hasil penjualan. Pendapatan produsen barang pertanian mengalami pengurangan yang sebagai akibat dan permintaan yang merosot. Pengurangan pendapatan yang besar tersebut terutama disebabkan oleh harga yang sangat merosot dan bukan karena produksi yang sangat besar penurunnya.Sukirno,2003 Harga yang diterima petani adalah rata-rata harga produsen dari hasil produksi petani sebelum ditambahkan biaya transportasipengangkutan dan biaya pengepakan kedalam harga penjualannya atau disebut Farm gate harga di sawahladang setelah pemetikan. Pengertian harga rata-rata adalah harga yang bila dikalikan dengan volume penjualan petani akan mencerminkan total uang yang diterima petani tersebut. Harga yang dibayar petani adalah rata-rata harga eceran barangjasa yang dikonsumsi atau dibeli petani, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri maupun untuk keperluan biaya produksi pertanian. Data harga barang untuk keperluan produksi pertanian tersebut dikumpulkan dari hasil wawancara langsung dengan petani, sedangkan harga barangjasa untuk keperluan konsumsi rumah tangga dicatat Statistik NTP, 2012

2.2.5 Produksi

Produksi merupakan sesuatu yang diperoleh sebagai akibat bekerjanya faktor produksi input secara sekaligus yaitu tanah, modal, tenaga kerja dan manajemen Mubyarto, 1994. Universita Sumatera Utara Produksi yaitu proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan input, faktor produksi, sumber daya atau jasa-jasa produksi dalam pengelolaan suatau barang atau jasa output atau produk Beattie dan Taylor, 1996. Ditambahkan oleh Daniel 2002, bahwa produksi adalah sejumlah hasil dalam satu lokasi dan waktu tertentu. Produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang Rosyidi, 2001. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produksi yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal dengan menggunakan faktor produksi untuk memperbesar nilai. Sedangkan menurut Sudarman 1992, produksi adalah semua aktifitas untuk menciptakan barang dan jasa. Ditambahkan Mubyarto 1994, bahwa fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik Output dengan faktor produksi Input. Untuk meningkat produksi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pertama dosis pemakian pupuk menurut rekomendasi pemerintah dosis pemakian pupuk untuk tanaman padi sebagai berikut, Urea sebesar 200 kg - 250 kg, SP36 100 kg - 150 kg dan KCl 75 kg - 100 kg. Jika menggunakan NPK dosisnya adalah 100 kg urea dan 300 kg NPK. Sedangkan untuk benih rekomendasi dari pemerintah rekomendasi benihha untuk tanaman padi kebutuhan normal atau rekomendasi adalah sekitar 25 kgha.

2.3 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

4 32 107

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 11

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 1

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 5

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 12

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, Kec. Rawang Panca Arga, Kab. Asahan)

0 1 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Padi A. Varietas Padi - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 7

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah Studi Kasus Desa Huta Tonga AB Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 0 19