dengan nilai CSR-Lingkungan rendah tetapi return saham naik sebaliknya juga terdapat 16 observasi dengan nilai CSR-Lingkungan rendah dan return
saham turun. Tabel 5.8 menunjukkan bahwa populasi sasaran yang memiliki indeks
pengungkapan CSR-Lingkungan sedang sebanyak 17 observasi dan termasuk kategori tinggi sebanyak 25 observasi. Terdapat 4 observasi
dengan nilai CSR-Lingkungan sedang tetapi return saham naik sebaliknya juga terdapat 13 observasi dengan niai CSR-Lingkungan sedang dan return
saham turun. Terdapat 12 observasi dengan nilai CSR-Lingkungan tinggi tetapi return saham naik sebaliknya juga terdapat 13 observasi dengan niai
CSR-Lingkungan tinggi dan return saham turun. Analisis hubungan antara kedua variabel dapat diketahui dengan nilai
koefisien Eta. Nilai koefisien Eta digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel dari variabel dengan skla nominal dan skala interval. Berikut
adalah hubungan antara variabel CSR-lingkungan dan return saham:
Tabel 5.6 Hubungan CSR-Lingkungan dan
Return Saham
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien Eta sebesar 0,200 merupakan nilai hubungan anatar variabel CSR-lingkungan dan return
saham apabila return saham sebagai variabel yang dipengaruhi oleh CSR- lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa CSR-lingkungan dan return saham
Value Nominal by Interval
Eta Return Saham Dependent
0,200 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki hubungan yang lemah karena memiliki nilai koefisien pada rentang 0,200-0,399.
2. Hubungan CSR Sosial dan Return Saham
Analisis hubungan CSR-sosial dan return saham dapat diketahui dengan menggunakan analisis tabulasi silang crosstab. Analisis tabulasi silang antara
CSR-sosial dan return saham adalah sebagai berikut:
Tabel 5.7 Crosstab CSR-Sosial dan
Return Saham
Return Saham Total
Turun Tetap
Naik
PS sangat rendah
14 1
12 27
rendah 24
1 14
39 sedang
9 5
14 tinggi
12 13
25 Total
59 2
44 105
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa populasi sasaran yang memiliki indeks pengungkapan CSR-sosial sangat rendah sebanyak 27
observasi dan termasuk kategori rendah sebanyak 39 observasi. Terdapat 12 observasi dengan nilai CSR-sosial sangat rendah tetapi return saham naik
sebaliknya juga terdapat 14 observasi dengan nilai CSR-sosial sangat rendah dan return saham turun. Terdapat 14 observasi dengan nilai CSR-sosial
rendah tetapi return saham naik sebaliknya juga terdapat 24 observasi dengan nilai CSR-sosial rendah dan return saham turun.
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa populasi sasaran yang memiliki indeks pengungkapan CSR-sosial sedang sebanyak 14 observasi dan termasuk
kategori tinggi sebanyak 25 observasi. Terdapat 5 observasi dengan nilai CSR-sosial sedang tetapi return saham naik sebaliknya juga terdapat 9
observasi dengan niai CSR-sosial sedang dan return saham turun. Terdapat 13 observasi dengan nilai CSR-sosial tinggi tetapi return saham naik
sebaliknya juga terdapat 12 observasi dengan niai CSR-sosial tinggi dan return saham turun.
Analisis hubungan antara kedua variabel dapat diketahui dengan nilai koefisien Eta. Nilai koefisien Eta digunakan untuk melihat hubungan
antarvariabel dari variabel dengan skla nominal dan skala interval. Berikut adalah hubungan antara variabel CSR-sosial dan return saham:
Tabel 5.8 Hubungan CSR-Sosial dan
Return Saham
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien Eta sebesar 0,132 merupakan nilai hubungan anatar variabel CSR-sosial dan return saham.
Hubungan variabel return saham sebagai variabel yang dipengaruhi oleh CSR-sosial termasuk dalam kategori hubungan yang sangat lemah karena
memiliki nilai koefisien pada rentang 0,000-0,199. Value
Nominal by Interval Eta
Return Saham Dependent 0,132
Pembahasan 1.
Hubungan CSR-Lingkungan dan Return Saham