Pengukuran Variabel GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

lanjutan Kode Item Pengungkapan Nilai HR9 Jumlah kasus pelanggaran 1 INDIKATOR KINERJA MASYARAKAT Aspek: Komunitas S01 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri. 1 Aspek: Korupsi S02 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi. 1 S03 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi. 1 S04 Tindakan yang diambil dalam menanggapi keja dian korupsi. 1 Aspek: Kebijakan Publik S05 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik. 1 S06 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi. 1 Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing S07 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, antitrust, dan praktek monopoli serta sanksinya. 1 Aspek: Kepatuhan S08 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi 1 INDIKATOR KINERJA TANGGUNG JAWAB PRODUK Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut 1 PR2 Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk. 1 Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut. 1 PR4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lanjutan Kode Item Pengungkapan Nilai Aspek: Komunikasi Pemasaran PR6 Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship. 1 PR7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya. 1 Aspek: Keleluasaan Pribadi privacy Pelanggan PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi privacy pelanggan dan hilangnya data pelanggan 1 Aspek: Kepatuhan PR9 Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa 1 TOTAL PENGUNGKAPAN 83 Pengungkapan indikator social dan lingkungan: 9778 , 45 44 45 0000 , 1 30 30 30       S PS L PL Sustainability Report Disclosure Index: 9881 , 84 83    J N SRDI Hasil ini menunjukkan indeks yang tinggi dalam pengungkapan sosial dan lingkungan yang dilakukan PT Bukit Asam tahun 2012 yaitu masing- masing 1,0000; 1,0000; dan 0,9778. PT Bukit Asam juga telah melakukan pengungkapan CSR secara keseluruhan dalam sustainability report dengan indeks sebesar 0,9881. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Return Saham Perubahan return saham dihitung dengan rumus sebagai berikut : R = 1 1    Pt Pt Pt Keterangan: R = return saham Pt = Harga saham sekarang Pt-1 = Harga saham periode tahun sebeumnya Berikut adalah contoh perhitungan return saham pada perusahaan PT Bukit Asam tahun 2013: Diketahui harga saham penutupan PT Bukit Asam Tahun 2013 sebesar Rp10.200,00 dan harga saham penutupan tahun 2012 sebesar Rp15.100,00 3245 , Rp15.100,0 Rp15.100,0 - Rp10.200,0 2012    R Naik turunnya return saham dapat diukur dari menghitung selisih antara return saham sekarang dikurangi dengan nilai return saham tahun sebelumnya. Dari hasil di atas, return saham PT Bukit Asam tahun 2013 sebesar -0,3245, apabila diketahui return saham tahun 2014 sebesar 0,2255 maka -0,3245 – 0,2255 = -0,55. Hal ini menunjukan return negative yang berarti nilai saham dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan, apabila menunjukkan return positif, berarti niai saham perusahaan mengalami kenaikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui serta menjelaskan mengenai nilai terendah, niai tertinggi, serta nilai rata-rata dari setiap variabel penelitian. Berikut adalah hasil dari analisis statistik deskriptif variabel CSR-Sosial dan CSR-Lingkungan: Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CSR-Lingkungan 105 0,0294 1,0000 0,4540 0,3132 CSR-Sosial 105 0,0417 1,1250 0,4798 0,2833 Return Saham 105 -0,9103 2,0819 -0,0485 0,4600 Tabel 5.1 menunjukkan jumlah perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 105 perusahaan. Berdasarkan tabel di atas, variabel pengungkapan CSR indikator lingkungan mempunyai nilai minimum sebesar 0,0294, nilai maximum sebesar 1,0000, rata-rata 0,4540, dan standar deviasi sebesar 0,3132. Pengungkapan sosial memiliki nilai minimum 0,0417, nilai maximum 1,1250, rata-rata 0,4798, dan standar deviasi 0,2833. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang kurang dalam melakukan pengungkapan lingkungan, sosial, karena nilai rata-ratanya cukup rendah yaitu 0,4540; dan 0,4798. Return saham memiliki nilai minimum sebesar -0,9103, nilai maximum sebesar 2,0819, rata-rata 0,0485, dan standar deviasi sebesar 0,4600. Hal ini menunjukkan bahwa nilai return saham PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perusahaan dari tahun 2012-2014 cenderung mengalami penurunan karena menghasilkan nilai rata-rata negatif sebesar -0,0485.

B. Klasifikasi Variabel

1. CSR-Lingkungan

Indeks pengungkapan CSR-Lingkungan yang semakin tinggi menandai semakin luas pula pengungkapan lingkungan yang dilakukan dan dilaporkan perusahaan pada sustainability report. Berikut adalah distribusi frekuensi indeks CSR-lingkungan: Gambar 5.1 Indeks CSR-Lingkungan Gambar 5.2 menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan kurang luas dalam melakukan pengungkapan lingkungan pada sustainability report dilihat dari banyaknya data populasi sasaran yang indeksnya mendekati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI angka 0. Berdasarkan distribusi frekuensinya, berikut klasifikasi variabel pengungkapan CSR-Lingkungan: Tabel 5.2 Klasifikasi CSR-Lingkungan Indeks Kategori Frekuensi Presentase 0,0000 – 0,2500 Sangat Rendah 36 34,3 0,2501 – 0,5000 Rendah 27 25,7 0,5001 – 0,7500 Sedang 17 16,2 0,7501 – 1,0000 Tinggi 25 23,8 Total 105 100 Berdasarkan Tabel 5.3 jumlah populasi sasaran yang masuk dalam kategori sangat rendah dengan indeks 0,0000 – 0,2500 sebanyak 36 data 34,3 dari populasi, kategori rendah dengan indeks 0,2501 – 0,5000 sebanyak 27 data 25,7 dari populasi, kategori sedang 0,5001 – 0,7500 sebanyak 18 data 16,2 dari populasi, dan kategori tinggi dengan indeks 0,7501 – 1,0000 sebanyak 25 23,8 dari populasi.

2. CSR-Sosial

Indeks pengungkapan sosial berbanding lurus dengan luasnya pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam sustainability report. Semakin tinggi indeks pengungkapan sosial, semakin luas pula pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan. Berikut adalah distribusi frekuensi indeks CSR-sosial: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 5.2 Indeks CSR-Sosial Gambar 5.3 menunjukkan bahwa banyaknya perusahaan masih kurang luas dalam melakukan pengungkapan sosial. Seperti halnya pengungkapan sosial, pada pengungkapan sosial banyak data yang indeksnya mendekati angka 0. Berdasarkan distribusi frekuensinya, berikut klasifikasi variabel pengungkapan CSR-Lingkungan: Tabel 5.3 Klasifikasi CSR-Sosial Indeks Kategori Frekuensi Presentase 0,0000 – 0,2500 Sangat Rendah 27 25,7 0,2501 – 0,5000 Rendah 39 37,2 0,5001 – 0,7500 Sedang 14 13,3 0,7501 – 1,0000 Tinggi 25 23,8 Total 105 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan Tabel 5.4 jumlah populasi sasaran yang masuk dalam kategori sangat rendah dengan indeks 0,0000 – 0,2500 sebanyak 27 data 25,7 dari populasi, kategori rendah dengan indeks 0,2501 – 0,5000 sebanyak 39 data 37,2 dari populasi, kategori sedang 0,5001 – 0,7500 sebanyak 14 data 13,3 dari populasi, dan kategori tinggi dengan indeks 0,7501 – 1,0000 sebanyak 25 23.8 dari populasi.

3. Return Saham

Variabel return saham diklasifikasikan berdasarkan selisih antara return saham tahun sekarang dikurangi return saham tahun sebeumnya. Berikut adalah deskripsi return saham: Tabel 5.4 Klasifikasi Return Saham ∆ Return Saham Kategori Frekuensi Presentase 0,0000 Turun 59 56,2 0,0000 Tetap 2 1,9 0,0000 Naik 44 41,9 Total 105 100 Berdasarkan Tabel 5.4 jumlah popul asi sasaran yang ∆return sahamnya masuk dalam kategori turun dengan niai kurang dari 0 atau negatif sebanyak 59 data 56,2 dari populasi, ∆return saham yang termasuk kategori tetap dengan nilai 0 sebanyak 2 data 1,9 dari populasi, dan ∆return saham yang termasuk kategori naik dengan nilai lebih dari nilai 0 atau positif sebanyak 44 data 41,9 dari populasi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai return saham populasi sasaran dari tahun 2013-2015 cenderung menurun, dilihat dari banyaknya ∆return saham yang termasuk dalam kategori turun yaitu sebesar 56,2 dari populasi.

C. Analisis Hubungan Antarvariabel

1. Hubungan CSR Lingkungan dan Return Saham

Analisis hubungan CSR-lingkungan dan return saham dapat diketahui dengan menggunakan analisis tabulasi silang crosstab. Analisis tabulasi silang antara CSR-lingkungan dan return saham adalah sebagai beriku Tabel 5.5 Crosstab CSR-Lingkungan dan Return Saham Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa populasi sasaran yang memiliki indeks pengungkapan CSR-Lingkungan sangat rendah sebanyak 36 observasi dan termasuk kategori rendah sebanyak 27 observasi. Terdapat 18 observasi dengan nilai CSR-Lingkungan sangat rendah tetapi return saham naik sebaliknya juga terdapat 17 observasi dengan nilai CSR- Lingkungan sangat rendah dan return saham turun. Terdapat 10 observasi Return Saham Total Turun Tetap Naik PL sangat rendah 17 1 18 36 rendah 16 1 10 27 sedang 13 4 17 tinggi 13 12 25 Total 59 2 44 105

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) social dan environment terhadap stock return (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 - 2014).

0 0 2