BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Uses and Gratification
Uses and Gratifications Theory atau teori penggunaan dan kepuasan disebut-sebut sebagai salah satu teori paling populer dalam studi komunikasi
massa.
35
Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audien mencari, menggunakan, dan memberikan tanggapan terhadap isi media
secara berbeda-beda, yang disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda diantara individu audien.
36
Uses and Gratifications Theory, teori ini dikembangkan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch.
37
Teori ini menyatakan bahwa manusia secara aktif dapat memilih media yang lebih spesifik dan berisi untuk
mendapatkan hasil gratifications yang mereka inginkan. Manusia dikatakan aktif karena mereka memiliki pilihan untuk mengevaluasi berbagai macam tipe
media untuk mencapai suatu tujuan komunikasi yang baik. Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch, uses and
gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang
membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain. Model uses
and gratification menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama
35
Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Theories of Human Communication,8
th
Edition Thomson: Wadsworth, 2005, h. 286.
36
Morissan, dkk, Teori Komunikasi Massa Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010, h. 77.
37
Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa Jakarta: Erlangga, 2002, h.377.
bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan prilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.
38
Terdapat sejumlah asumsi dasar yang menjadi inti gagasan teori penggunaan dan kepuasan, mereka menyatakan 5 asumsi dasar teori penggunaan
dan kepuasan : 1. Audien aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan
media. Audien melakukan pilihan terhadap isi media berdasarkan motivasi, tujuan, dan kebutuhan personal mereka.
2. Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan audien. Asumsi ini berhubungan dengan kebutuhan terhadap kepuasan
yang dihubungkan dengan pilihan media tertentu yang ditentukan oleh audien sendiri.
3. Media bersaing dengan sumber kepuasan lain. Media dan audien tidak berada pada ruang hampa yang tidak menerima pengaruh apa-
apa. Keduanya menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas, dan hubungan antara media dan audien dipengaruhi oleh
masyarakat. 4. Audien sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif, dan
penggunaan media. Audien melakukan pilihan secara sadar terhadap media tertentu yang akan digunakannya.
5. Penilaian isi media ditentukan oleh audien.
38
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1993, h.289.
B. Motif
Motif berasal dari kata “motive” yang berarti secara obyektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai
perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berperilaku, dan bertindak
menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada dirisendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan
ataupun kepuasan.
39
Dengan demikian motif timbul karena adanya suatu kebutuhan. Menurut Dennis McQuail
40
, ada empat kategori motif pengkonsumsian media secara umum yaitu :
1. Motif Informasi Survaillance Adalah berkenaan dengan kebutuhan individu akan informasi dan eksplorasi sosial.
2. Motif Identitas Pribadi Personal Identity Adalah referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk
memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkutan.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Personal Relationship Adalah motif yang meliputi interaksi dan integrasi sosial, merajuk
pada kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain, persahabatan, kegunaan sosial.
39
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian KomunikasiBandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h.23.
40
Dennis McQuail, Teori Komunikasi MassaJakarta: Erlangga, 2002, h.388.