Kawasan Hutan Lindung Jalur Hijau

terbangun yang cepat mengarah dari kawasan Batu Merah ke arah Galala, Passo dan Poka mengikuti jalan arteri primer menyusuri pantai ke arah Bandar Udara Pattimura. Pembangunan kawasan terbagun antara lain untuk kegiatan permukiman, pemerintahan, perdagangan dan jasa serta industri. Khusus perkembangan kawasan terbangun ke arah daratanperbukitan didominasi oleh kawasan permukiman yang berlokasi di sepanjang pantai di jalan arteri primer Ambon – Laha. Kawasan permukiman sebagian tidak sesuai dengan arahan rencana karena memanfaatkan lereng-lereng perbukitan dengan kemiringan 30 yang dapat merusak kelestarian lingkungan.

4.7. Ruang Terbuka Hijau

4.7.1. Kawasan Hutan Lindung

Di Kota Ambon terdapat dua areal konservasi yang ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Lindung, yaitu Kawasan Hutan Lindung Gunung Nona dengan luas 877 Ha, berjarak 5 Km dari pusat kota, dan Hutan Lindung Gunung Sirimau dengan luas 2.963 Ha, berjarak 7 Km dari pusat kota. Penetapan Gunung Nona dan Gunung Sirimau sebagai kawasan lindung melalui SK Menteri Kehutanan RI No. 430 KPTS- II1996. Kebijakan ini ditujukan untuk melindungi vegetasi yang ada dalam areal hutan tersebut, sehingga wilayah-wilayah tangkapan air yang berada dalam areal hutan lindung tersebut dapat meningkatkan fungsinya untuk mendukung kebutuhan air bagi penduduk Kota Ambon. Hasil penelitian Tim Jurusan Kehutanan Universitas Pattimura 2003 menunjukkan bahwa 40 wilayah hutan terutama pada Hutan Lindung Gunung Nona berada dalam kondisi kritis, dan penyebab utamanya adalah aktivitas masyarakat untuk berladang dan konversi hutan untuk penanaman tanaman tahunan berupa kelapa, cengkih, dan tanaman buah-buahan. Kawasan Lindung Gunung Nona didominasi bentuk wilayah berbukit sampai bergunung dengan kelerengan 15 sampai 30. Vegetasi tingkat pohon dengan Kerapatan Relatif tertinggi yang ditemukan di areal tersebut diantaranya Cemara Casuarina sp., Salawaku Paraserianthes falcataria, Cengkih Eugenia aromatica, Durian Durio zibethinus dan Pulai Alstonia sholaris.

4.7.2. Jalur Hijau

Jalur hijau di Kota Ambon diantaranya terdapat di Jl. Pattimura dan Jl. Dr. Latumeten, yang merupakan salah satu jalan protokol di Kota Ambon. Jl. Pattimura merupakan kawasan perkantoran, perbankan, dan pendidikan. Perkantoran yang terdapat di ruas jalan ini diantaranya Instansi Pemerintah, yaitu Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, dan Gedung Keuangan Negara Provinsi Maluku; Perbankan, yaitu Bank Mandiri, Bank Indonesia, Bank Maluku; dan beberapa instansi swasta. Selain itu terdapat juga kawasan pendidikan, dengan adanya Kompleks Persekolahan St.Fransiscus Xaverius dan SMU Negeri 1 Ambon. Selain itu di kawasan ini terdapat pula sarana peribadatan berupa Gereja Maranatha dan Gereja Kathedral, gedung pertemuan, dan hotel. Sebelum terjadinya konflik di Kota Ambon, jalur hijau di ruas Jl. Pattimura ini sangat rindang dan terawat sehingga membuat nyaman para pengguna jalan, maupun masyarakat yang beraktivitas di sepanjang jalan tersebut, namun setelah konflik merebak, jalur hijau yang berada di sepanjang trotoar Jl. Pattimura digunakan sebagai area perdagangan kaki lima, beberapa pohon ditebang oleh masyarakat untuk mendirikan kios-kios temporer. Seiring dengan makin kondusifnya Kota Ambon, maka pada Tahun 2007 Pemerintah Kota Ambon mulai mengembalikan jalur hijau Jl. Pattimura kepada fungsinya. Selain itu salah satu jalur hijau di pusat Kota Ambon juga terdapat di Jl. Dr. Latumeten, yang merupakan jalan utama bagi kendaraan yang akan menuju ke Kecamatan Nusaniwe dan Hutan Lindung Gunung Nona. Di sepanjang jalur jalan ini terdapat kompleks pendidikan PGSD Universitas Pattimura, Rumah Sakit Tentara, Kompleks Perumahan Perwira TNI-AD, dan Kompleks Persekolahan Kartika Chandra. Sama seperti pada ruas Jl. Pattimura, di sepanjang trotoar Jl. Dr. Latumeten, terutama di depan Kompleks pendidikan PGSD Unpatti juga terdapat perdagangan kaki lima setelah konflik sosial, namun pada tahun 2007, jalur hijau ini telah dikembalikan kepada fungsinya. Walaupun jalur hijau di Kota Ambon telah dikembalikan pada fungsinya, namun perawatan yang dilakukan terlihat belum maksimal. Gambar 8 Kawasan Hutan Lindung Gunung Nona Luas: 877 Ha Area bervegetasi: 100 dari total luas. Vegetasi dominan: Pepohonan cemara, cengkih, pulai Gambar 9 Pattimura Park Luas total: 2,8 ha Area bervegetasi: Taman Lapangan Merdeka: 732 m2 Taman Segitiga: 42 m2 Taman Pattimura: 3.881 m2 Gambar 10 TMP Kapahaha Luas: 11.000 m 2 Area bervegetasi: 90 dari luas total Vegetasi dominan: rumput Vegetasi lainnya: Pohon palem, pohon cemara Gambar 11 Taman Australia Australian Cemetery War Park Luas: 40.000 m 2 Area bervegetasi: 100 dari total luas. Vegetasi dominan: Rumput Vegetasi lainnya: Pepohonan

4.7.3. Taman Makam