Iklim Hidrologi Kondisi Fisik Dasar

4.2.3. Iklim

Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak Pulau Ambon yang dikelilingi oleh laut. Oleh karena itu iklim disini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim di daerah ini, yaitu musim Barat atau Utara, dan musim Timur atau Tenggara. Kedua musim ini dikelilingi oleh musim pancaroba yang merupakan musim transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat pada umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan bulan April adalah masa transisi ke musim Timur. Musim Timur berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober disusul oleh masa pancaroba pada bulan November yang merupakan transisi ke musim Barat. Berdasarkan data curah hujan, maka dalam tahun 2001 – 2005, curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar 3.674 mm dengan 208 hari hujan. Mengacu pada rata-rata curah hujan bulanan dalam 5 tahun terakhir, maka bulan basah musim hujan dengan curah hujan di atas 200 mm terjadi pada bulan April hingga Juli seiring dengan berlangsungnya Musim Timur, sedangkan bulan kering musim panas dengan curah hujan dibawah 200 mm terjadi dari bulan Oktober hingga Februari seiiring dengan berlangsungnya Musim Barat. Sementara itu berdasarkan data Stasiun Meteorologi Ambon tahun 2001 – 2005, maka rata-rata temperatur di Kota Ambon adalah 26,6 o C dengan kisaran suhu minimum adalah 23,8 o C dan suhu maksimum 30,4 o C; rata-rata kelembaban nisbi sekitar 76,6; rata-rata lama penyinaran matahari adaah 53,6 dan rata-rata tekanan udara adalah 76,6 MB. Kecepatan angin rata-rata 3 knot dan terbanyak bertiup dari arah Barat Laut dan Tenggara, dengan kecepatan terbesar adalah 20 knot.

4.2.4. Hidrologi

4.2.4.1.Air Permukaan Di Kota Ambon terdapat cukup banyak sungai yang mengalir dari pegunungan-pegunungan di tengah Pulau Ambon menuju ke arah perairan laut di sekeliling pulau namun kebanyakan sungai-sungai tersebut tidak terlalu besar, sehingga tidak semua sungai tercatat memiliki nama. Banyak diantara sungai-sungai tersebut yang sudah mengalami pendangkalan akibat endapan pasir, yang sebagian diakibatkan oleh penggunaan lahan non pertanian di kawasan penyangga dan kawasan lindung yang kurang hati-hati sehingga mengakibatkan sedimentasi. Selain itu akibat berubahnya fungsi kawasan resapan air maka fluktuasi debit sungai pada musim kemarau dan musim hujan cukup besar, sehingga pada kawasan tertentu sering mengalami banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Penduduk yang bermukim di sepanjang jalur sungai tersebut pada awalnya memanfaatkan sungai untuk keperluan mandi dan cuci, namun dengan semakin menurunnya kualitas air sungai, pemanfaatan tersebut semakin berkurang. Saat ini sungai lebih banyak digunakan sebagai saluran drainase dan tempat pembuangan limbah rumah tangga, yang jika tidak dikendalikan akan semakin memperburuk kualitas air sungai. Sumber air baku yang sudah dimanfaatkan oleh PDAM Kota Ambon adalah mata air dan sumur dalam. Di Kota Ambon telah termanfaatkan 8 sumber mata air, yaitu: sumber air Wainitu, Air Keluar Kusu-kusu, Air Besar Soya, Air Panas Wainiu I dan Wainiu II, Air Besar Halong, Wainitu, dan Waipompa. Sumber air yang potensial adalah sumber air Wainitu terletak di Kelurahan Wainitu Kecamatan Nusaniwe untuk daerah pelayanan sekitar Pusat Kota, dan sumber air Waipompa yang terletak di Desa Halong Kecamatan Teluk Ambon Baguala, untuk daerah pelayanan sekitar Desa Halong dan Desa Hative Kecil. Selain itu terdapat beberapa mata air lain dengan kualitas fisik yang relatif bagus. Debit mata air-mata air tersebut fluktuatif antara musim hujan dan musim kemarau, dimana pada musim kemarau debitnya hanya sekitar 60 dari debitnya pada musim hujan. 4.2.4.2.Air Tanah Penduduk yang yang bermukim pada daerah-daerah yang relatif datar, untuk kebutuhan sehari-harinya sebagian besar menggunakan sumur gali, sumur pompa tangan, atau pompa listrik. Air tanah dangkal pada daerah datar tersebut memiliki kedalaman muka air tanah yang bervariasi namun relatif rendah, yatu antara 1 – 5 meter, namun kualitas air tanah dangkal tersebut kurang baik, karena terindikasi tercemar oleh limbah rumah tangga. Sementara untuk air tanah dalam banyak terdapat pada kedalaman lebih dari 50 meter dengan kualitas yang cukup baik. 4.2.4.3.Air Bersih Kota Ambon sudah terlayani oleh jaringan air bersih PDAM. Dari 9 deep weel yang ada, baru 7 yang beroperasi dengan kapasitas rata-rata 5 literdetik, kecuali di Hative Kecil yang kapasitasnya 15 literdetik, Rumah Tiga dengan kapasitas 10 literdetik, serta untuk sumber dari mata air Waipompa di Halong Atas dengan kapasitas 25 literdetik. Sambungan air bersih yang berasal dari PDAM berupa sambungan rumah tangga maupun sambungan non rumah tangga sarana sosial, perniagaan, kantor pemerintah.

4.2.5. Penggunaan Lahan