berhubungan dengan air. Secara skematik, siklus hidrologi dapat dijelaskan sebagai berikut Asdak, 1995:
1. Presipitasi, merupakan curah hujan, yaitu jatuhnya air ke permukaan tanah. Presipitasi terjadi akibat naiknya uap air di atmosfir hingga mencapai suhu
dingin dan terkondensasi. 2. Intersepsi, yaitu tertahannya air hujan oleh tajuk vegetasi sebelum mencapai
permukaan tanah, untuk selanjutnya diuapkan kembali atau diserap oleh vegetasi tersebut.
3. Evaporasi, merupakan penguapan air dari permukaan air, tanah dan bentuk permukaan vegetasi oleh proses fisik. Unsur utama yang penting adalah energi
matahari dan air. 4. Transpirasi, merupakan penguapan air dan cabang tanaman melalui pori-pori
daun karena proses biologi. Sedangkan total air yang dikembalikan lagi ke atmosfer dari permukaan tanah, badan air dan vegetasi karena faktor iklim dan
fisiologis vegetasi disebut Evapotranspirasi. 5. Infiltrasi, merupakan proses penetrasi air ke dalam tanah akibat gaya kapiler
atau gerakan arah vertikal. Sedangkan air yang tidak terserap akan tertampung sementara dalam cekungan permukaan tanah, yang selanjutnya mengalir ke
tempat yang lebih rendah, lalu masuk ke sungai.
2.8. Kebutuhan Sumberdaya Air
2.8.1. Kebutuhan air domestik
Kebutuhan air setiap individu berbeda-beda, hal ini tergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah strata sosial, tingkat pendidikan, kebiasaan
penduduk, dan letak geografis. Menurut Puslitbang LIPI, kebutuhan dasar air tiap individu digunakan untuk memenuhi keperluan minum, masak, mandi, dan
mencuci. Kebutuhan air pada suatu daerah tergantung pada jumlah penduduk dan konsumsi per kapita, sehingga perkembangan penduduk di suatu wilayah tertentu
sangat menentukan tingkat kebutuhan air di masa mendatang Pawitan, 1994 dalam Adriyanto, 2007. Tabel 2 memuat hasil survey konsumsi rata-rata air
bersih di Indonesia.
Tabel 2 Konsumsi air bersih per kapita per hari masyarakat Indonesia
Keperluan Konsumsi
literoranghari Presentase
Mandi, cuci, kakus 12
8,7 Minum 2
1,4 Masak 10,7
7,7 Cuci pakaian
31,4 22,7
Kebersihan rumah 11,8
8,5 Taman
21,1 15,2
Cuci kendaraan 16,2
11,7 Wudlu
21,7 15,7
Lain-lain 11,6
8,4 TOTAL
138,5 100
Sumber: Gupta 1989 dalam Adriyanto 2007
2.8.2. Kebutuhan air industri
Kegiatan industri dalam prosesnya membutuhkan air untuk membantu kelangsungan proses produksi maupun kebutuhan domestik karyawannya.
Penggunaan air untuk industri diantaranya sebagai bahan mentah, pendingin, penggelontor kotoran, serta penggunaan lainnya Sugiarto, 1995. Untuk
menentukan jumlah air yang dibutuhkan, industri terlebih dahulu harus diklasifikasikan. Klasifikasi Industri menurut dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Klasifikasi industri Jumlah Tenaga Kerja
Klasifikasi Industri
1 - 4 orang Rumah Tangga
5 - 19 orang Kecil
20 - 99 orang Sedang
100 orang Besar
Sumber:
Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Dep. PU, 2005.
Besarnya kebutuhan air industri dapat diperkirakan dengan menggunakan standar kebutuhan air industri. Kebutuhan air industri ini berdasarkan pada proses
atau jenis industri yang ada pada wilayah kawasan industri yang ada dan jumlah pekerja yang bekerja pada industri tersebut. Besarnya standar kebutuhan industri
adalah sebagai berikut:
Tabel 4 Kebutuhan air industri berdasarkan beberapa proses industri
Jenis Industri Jenis Proses Industri
Kebutuhan Air literhari
Industri rumah tangga Belum ada, rekomendasi dapat disesuaikan dengan
kebutuhan air rumah tangga. Industri kecil
Industri sedang Minuman ringan
1.600 - 11.200 Industri es
18.000 - 67.000 Kecap
12.000 - 97.000 Industri besar
Minuman ringan 65.000 – 7.800.000
Industri pembekuan ikan 225.000 – 1.350.000
dan biota perairan lainnya Industri tekstil
Proses pengolahan tekstil 400 – 700 literkapitahari
Sumber: Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Dep. PU, 2005.
Untuk pekerja industri, kebutuhan air merupakan kebutuhan air domestik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pekerja pabrik. Adapun kebutuhan air
tersebut adalah 60 literpekerjahari.
2.8.3. Kebutuhan air ternak