Analisis Kadar Protein AOAC 2007 Analisis Kadar Karbohidrat

65 ini karena karbohidrat sangat berpengaruh terhadap zat gizi lainnya. Analisis karbohidrat dapat dihitung dengan menggunaka rumus:

6. Analisis Kadar Serat

Sampel digiling lalu diekstrak lemaknya dengan menggunakan heksana. Timbang 0,5 g sampel dan masukkan dalam erlemenyer, tambahkan 25 ml 0,1 M buffer natrium fosfat pH 6, aduk dan tambahkan 0,1 ml enzim termamyl. Tutup erlemenyer dengan aluminium foil dan inkubasi dalam penangas air pada suhu 100 o C selama 15 menit, biarkan dingin. Tambahkan 20 ml air destilata dan atur pH menjadi 1,5 menggunakan HCl dan 100 mg pepsin. Tutup Erlenmeyer dan inkubasi dalam penangas air bergoyang pada suhu 40 o C selama 60 menit. Tambahkan 20 ml air destilata dan atur pH menjadi 6,8 dengan menggunakan NaOH dan 100 mg pankreatin. Tutup Erlenmeyer dan inkubasi dalam penangas air bergoyang pada suhu 40 o C selama 60 menit. Atur pH menjadi 4,5 dengan menggunakan HCl, saring, dan cuci dengan 2 x 10 ml air destilata. Residu yang diperoleh dicuci dengan 2 x 10 ml etanol 95 dan 2 x 10 ml aseton. Keringkan pada suhu 105 o C hingga mencapai berat konstan. Timbang dan dinginkan dalam desikator D1. Abukan pada suhu 550 o C selama 5 jam. Timbang setelah didinginkan dalam desikator I1. Filtrat yang diperoleh diatur volumenya hingga 100 ml dan tambahkan 400 ml etanol 95 pada suhu 60 o C. Biarkan mengendap selama 1 jam. Saring dan cuci dengan 2 x 10 ml etanol 78, 2 x 10 ml etanol 95, dan 2 x 10 ml aseton. Keringkan pada suhu 105 o C selama semalam. Timbang setelah didinginkan dalam desikator D2. Abukan pada suhu 550 o C selama 5 jam. Timbang setelah didinginkan dalam desikator I2. Perhitungan: Serat makanan tidak larut IDF = Serat makanan larut SDF = Serat makanan total = IDF + SDF Kadar Karbohidrat = 100 - kadar air + kadar abu + kadar lemak + kadar protein D1 – I1 – B1 x 100 W D2 – I1 – B2 x 100 W 66 Lampiran 5 Prosedur Analisis Karakterisitik oksidasi Abon Bekicot dan Jerami Nangka Formula Terpilih

1. Bilangan Peroksida AOAC 1995

Sebanyak 5 gram contoh dilarutkan ke dalam 30 ml larutan asam asetat glasial dan kloroform 3:2. Kemudian ditambahkan KI jenuh sambil diaduk. Lalu aquades 30 ml dicampurkan. Titrasi dengan Na 2 S 3 O 3 0.1 N dengan 3 tetes indikator kanji. Bilangan peroksida mg O100 gram contoh = Keterangan: S = ml titer untuk contoh B = ml titer untuk blanko N = normalitas untuk Na 2 S 3 O 3 8 = setengah dari berat molekul oksigen G = berat contoh

2. Analisis Angka TBA Thiobarbituric Acid Value AOAC 1999

Analisis angka TBA dilakukan dengan menimbang labu ukur 25 ml dan contoh sebanyak 100 mg. Kemudian sampel ditambahkan dengan 1-butanol sampai tanda tera. Larutan contoh diambil sebanyak 5 ml pereaksi TBA 200 mg TBA dalam 100 ml 1-butanol. Setelah tercampur, larutan dipanaskan hingga suhu 95 C. Kemudian didinginkan dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 530 nm. Standar yang digunakan adalah 1,1,3,3-tetrametoxy propane sebagai prekursor malonaldehid. Konsentrasi malonaldehid contoh dihitung berdasarkan persamaan Wanasundra 1995 dalam Srimiati 2011

3. FFA AOAC 1995

Sebanyak 10 gram minyak ditambahkan 25 ml alkohol 95 netral erlenmeyer 200ml, panaskan di dalam penangas air selama 10 menit, kemudian campuran tersebut ditetesi indikator PP sebanyak 2 tetes. Setelah itu campuran tersebut dikocok dan dititrasi dengan KOH 0.1 N hingga timbul warna pink yang tidak hilang dalam 10 detik. Keterangan: A = Jumlah titrasi KOH ml A x N x M FFA = 10 G

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) terhadap Karakteristik Niosom

8 62 113

Pengaruh Variasi Konsentrasi Surfaktan pada Ukuran Partikel dan Efisiensi Penjerapan Niosom yang Mengandung Ekstrak Etanol 96% Kulit Batang Nangka (Artocarpus Heterophyllus)

11 34 69

Mempelajari Pembuatan "Cider" Nangka (Artocarpus heterophyllus Lmk.)

0 4 104

Suplementasi Tepung Daging Bekicot (Achatina Fulica) Sebagai Sumber Protein Pada Pembuatan Mie Instan

0 2 17

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT TEMPE DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Tempe Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dan Konsentrasi Starte

0 2 16

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT TEMPE DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Tempe Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dan Konsentrasi Starte

0 4 12

PEMANFAATAN LIMBAH NANGKA ( BIJI: ARTOCARPUS HETE ROPHYLLUS, LMK DAN DAMI NANGKA ) UNTUK PEMBUATAN BERBAGAI JENIS PANGAN DALAM RANGKA PENGANEKARAGAMAN PENYEDIAAN PANGAN.

0 3 11

PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SKIM DAN LAMA INKUBASI TERHADAP KARAKTERISTIK YOGHURT JERAMI NANGKA (Artocarpus heterophyllus).

0 0 13

Pembuatan Yoghurt Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) I cover

0 0 1

PENGARUH SUBSTITUSI NANGKA MUDA (Artocarpus heterophyllus Lmk) TERHADAP KUALITAS ABON AMPAS TAHU

0 0 6