Proses Pembuatan Abon Bekicot dan Jerami Nangka

20 pencucian, penimbangan, dan penghalusan. Jumlah dan komposisi bumbu yang dipakai berdasarkan Wibowo 2002 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Bumbu-bumbu abon bekicot dan jerami nangka Nama Bumbu Jumlah Sereh 2 Daun salam 2 Garam dapur 7 Gula pasir 15 Bawang merah 1 Bawang putih 3 Ketumbar 1 Lengkuas 1 Kelapa 0,2 bt1 kg daging 2. Pembuatan abon Abon bekicot dan jerami nangka yang akan dibuat diberi dua perlakuan dalam pengolahannya yaitu abon yang diolah dengan menggunakan bumbu asli abon dan abon yang diolah dengan menggunakan bumbu asli dicampur bumbu rendang. Proses pembuatan abon dapat dilihat pada Gambar 4. 3. Tahapan Formulasi Pembuatan adonan abon bekicot dan jerami nangka dilakukan dengan metode all in dough, yaitu semua bahan dicampurkan dan diaduk hingga menjadi adonan. Pencampuran bahan bertujuan untuk mendapatkan adonan sesuai dengan konsistensi yang diinginkan. Tahap formulasi abon dilakukan melalui pencacahan daging bekicot dan jerami nangka. Adapun tingkat perbandingan daging bekicot dan jerami nangka pada tahapan formulasi yaitu 0:100, 25:75, 40:60, 50:50, 60:40, 75:25, dan 100:0. Abon bekicot dan jerami nangka yang dibuat diberi dua perlakuan dalam pengolahannya yaitu abon yang diolah dengan menggunakan bumbu asli abon dan abon yang diolah dengan menggunakan campuran bumbu asli dan bumbu rendang. Variasi bumbu ini bertujuan untuk mengetahui bumbu mana yang paling disukai dan diterima untuk dikembangkan lebih lanjut. 21 4. Gambar 4 Proses pembuatan abon bekicot dan jerami nangka Sumber: Wibowo 2002 Tahap formulasi abon dilakukan melalui pencacahan daging bekicot dan jerami nangka berbagai taraf. Proses ini menggunakan alat pencacah daging untuk memperkecil ukuran daging bekicot dan jerami nangka hingga mendekati tekstur abon ketika sudah diolah. Dalam proses produksinya, setiap pengolahan 500 gram adonan digunakan bumbu asli sebanyak 50 gram. Abon dengan variasi rasa rendang, dalam pengolahannya digunakan bumbu asli sebanyak 50 gram dan ditambah bumbu rendang sebanyak 50 gram. Formulasi abon bekicot dan jerami nangka disajikan pada Tabel 4. Perbandingan daging bekicot jerami nangka 0:3,1:3,2:3,3:3,3:2,3:1,3:0 Daging bekicot siap olah Persiapan bumbu Bw. merah, bw. putih, santan, gula, garam, dll Pemasakan dengan santan hingga santan mengering Penyangraian 45 menit, 30 s d 80-85 C Abon siap saji Jerami nangka siap olah Pengukusan 25 menit, 100 C Peremahan atau pencacahan Pencampuran bumbu dengan bahan abon Pemasakan dengan santan berbumbu rendang hingga santan mengering Penumisan bumbu asli abon Bumbu asli abon Bumbu asli abon + Bumbu rendang Penumisan bumbu asli abon + bumbu rendang 22 Tabel 4 Formula abon bekicot dan jerami nangka dalam 500 g adonan Formula Jerami Nangka Daging Bekicot Bumbu Rendang 50 g Bumbu Dasar Abon 50 g A1B1 100 V V A2B1 25 75 V V A3B1 40 60 V V A4B1 50 50 V V A5B1 60 40 V V A6B1 75 25 V V A7B1 100 V V A1B2 100 - V A2B2 25 75 - V A3B2 40 60 - V A4B2 50 50 - V A5B2 60 40 - V A6B2 75 25 - V A7B2 100 - V

2. Uji Organoleptik

Uji organoleptik merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaan atau ketidaksukaan panelis terhadap suatu produk. Atribut yang digunakan dalam penentuan uji mutu hedonik adalah warna hitam-cokelat muda, aroma amis- harum, tekstur lengket-terurai, serta rasa tidak manis-manis dan tidak asin-asin. Atribut yang digunakan dalam penentuan uji hedonik adalah warna tidak suka-suka, aroma tidak suka-suka, tekstur tidak suka-suka, rasa tidak suka-suka, dak keseluruhan tidak suka-suka. Metode penilaian yang digunakan adalah uji organoleptik skala garis dengan skala penilaian berkisar dari angka 1 sampai dengan 5. Keseluruhan merupakan kombinasi antara penerimaan panelis terhadap atribut warna, aroma, rasa, dan tekstur abon bekicot dan jerami nangka yang dihasilkan. Nilai keseluruhan diperoleh berdasarkan kontribusi masing-masing atribut uji hedonik warna 20, aroma 30, rasa 30, dan tekstur 20.

3. Analisis Kandungan Zat Gizi, Serat, dan Daya Cerna Protein

Abon formula yang terpilih berdasarkan uji organoleptik selanjutnya dianalisis kandungan gizinya. Analisis kandungan gizi abon meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar serat. Karbohidrat dianalisis dengan metode by difference. Prinsip dalam mengukur daya cerna protein yaitu sampel dihidrolisis oleh pepsin kemudian oleh tripsin atau pankreatin kemudian dilakukan penyaringan. Jumlah nilai N yang terdapat dalam residu menunjukkan bagian protein yang tidak tercerna 23 sehingga daya cerna protein dapat dihitung. Prosedur analisis kandungan gizi, serat, dan daya cerna protein dapat dilihat pada Lampiran 4.

4. Analisis Karakteristik Oksidasi

Selain analisis kandungan gizi, abon formula terpilih juga dianalisis karakteristik oksidasinya. Oksidasi lemak merupakan faktor utama menurunnya kualitas makanan, seperti penurunan rasa dan aroma yang dinilai sebagai penurunan zat gizi dan kualitas keamanan pangan. Secara kimia, biasanya autooksidasi lemak ditentukan dengan nilai peroksida dan tes TBA 2-thiobarbituric acid. Peroksida adalah prekursor penting dalam penurunan rasa, meningkatnya konsentrasi, tetapi tidak berhubungan dengan terbentuknya ketengikan rancidity. Test TBA, dimana terbentuk endapan warna merah akibat reaksi antara TBA dan malonaldehida, secara empiris dapat diukur tetapi bukan penyebab penurunan rasa Tarladgris et al 1960 dalam Penfield Campbell 1990. Prosedur analisis karakteristik oksidasi dapat dilihat pada Lampiran 5.

5. Kontribusi Zat Gizi

Salah satu keterangan yang dicantumkan dalam informasi nilai gizi adalah jumlah zat gizi yang terdapat dalam produk pangan. Keterangan tentang kandungan gizi tersebut harus dicantumkan dalam persentase dari Angka Kecukupan Gizi AKG yang dianjurkan yaitu berupa Acuan Label Gizi ALG untuk kelompok tertentu. Sasaran dalam penelitian ini adalah kelompok umum. Saran penyajian abon bekicot dan jerami nangka dalam sehari adalah 12 sendok makan atau + 120 gram dengan asumsi sebagai lauk pada dua kali waktu makan utama dalam satu hari.

6. Analisis harga

Harga jual produk abon dihitung dengan mempertimbangkan harga bahan dasar pembuatan abon, biaya total produksi, biaya rendemen, dan keuntungan yang akan diambil dari penjualan abon. Harga bahan dasar meliputi harga daging bekicot, jerami nangka, dan bumbu-bumbu yang digunakan dalam pembuatan abon. Biaya total produksi meliputi biaya transportasi, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan gas, dan biaya kemasan abon. Biaya rendemen sebesar 60 dari biaya total produksi dan keuntungan yang diambil sebesar 25 dari biaya rendemen. Pengolahan dan Analisis Data Unit percobaan dalam penelitian ini adalah bekicot dan jerami nangka. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Model matematika yang digunakan untuk penelitian utama adalah: Y ijkl = µ + A i + ε ij

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) terhadap Karakteristik Niosom

8 62 113

Pengaruh Variasi Konsentrasi Surfaktan pada Ukuran Partikel dan Efisiensi Penjerapan Niosom yang Mengandung Ekstrak Etanol 96% Kulit Batang Nangka (Artocarpus Heterophyllus)

11 34 69

Mempelajari Pembuatan "Cider" Nangka (Artocarpus heterophyllus Lmk.)

0 4 104

Suplementasi Tepung Daging Bekicot (Achatina Fulica) Sebagai Sumber Protein Pada Pembuatan Mie Instan

0 2 17

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT TEMPE DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Tempe Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dan Konsentrasi Starte

0 2 16

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT TEMPE DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Yoghurt Tempe Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dan Konsentrasi Starte

0 4 12

PEMANFAATAN LIMBAH NANGKA ( BIJI: ARTOCARPUS HETE ROPHYLLUS, LMK DAN DAMI NANGKA ) UNTUK PEMBUATAN BERBAGAI JENIS PANGAN DALAM RANGKA PENGANEKARAGAMAN PENYEDIAAN PANGAN.

0 3 11

PENGARUH PENAMBAHAN SUSU SKIM DAN LAMA INKUBASI TERHADAP KARAKTERISTIK YOGHURT JERAMI NANGKA (Artocarpus heterophyllus).

0 0 13

Pembuatan Yoghurt Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) I cover

0 0 1

PENGARUH SUBSTITUSI NANGKA MUDA (Artocarpus heterophyllus Lmk) TERHADAP KUALITAS ABON AMPAS TAHU

0 0 6