Mekanisme Penegakan Kontrak Melalui Norma Sosial
31
melalui norma sosial lebih bermakna dan bernilai bila petani dan tengkulak merupakan anggota masyarakat desa yang sama, dimana anggota masyarakat
terikat dalam hubungan baik karena faktor kedekatan secara geografi maupun karena hubungan kekerabatanpersahabatan. Aksi spontan secara bersama-sama
yang diorgani-sasikan dalam sebuah desa bertujuan untuk menghindari masalah penunggang gelap free riders, tentu saja mekanisme penegakan yang kuat
tersebut hanya akan efektif diterapkan dalam komunitas masyarakat yang kecil. Keberadaan norma semacam itu akan meneyebabkan bias yang luas dalam
penetapan biaya kontrak, dimana tidak hanya pembias yang mengalami kerugian dalam kontrak sedang berjalan. Di masa mendatang reputasi petani tersebut
menjadi buruk dimana ia tidak memiliki peluang memperoleh kontrak kredit dengan anggota masyarakat yang lain.
Mekanisme penegakan kontrak melalui norma sosial tidak hanya berlaku bagi petani tetapi juga tengkulak. Meskipun tidak dirinci secara eksplisit, hal ini dapat
diasumsikan bahwa petani menerima harga penjualan hasil panen secara adil, yang dikonseptualisasikan sebagai perbedaan harga jual tengkulak dengan standar
keadilan bagi semua anggota masyarakat di dalam komunitas tersebut. perspektif yang berbeda dengan konsep tersebut dikenal dengan teori dilemma pedagang
theory of traders dilemma . Tegkulak akan dikenakan sanksi sosial, jika mereka menyebabkan bias secara signifikan terhadap klausul kontrak yang implisit tersebut
yang mengharuskan membayar produk petani berdasarkan harga yang adil. Hal ini dibuktikan dengan adanya seorang tengkulak yang beroperasi di wilayah penelitian
walaupun hanya isteri keduanya berasal dari desa tersebut dihentikan suplainya
32
oleh petani karena melakukan pembayaran harga yang tidak adil. Secara de facto penghentian tersebut diorganisasi oleh petani berdasarkan norma sosial dan aliran
informasi yang lengkap dalam sebuah desa. Kondisi ini mengindikasikan pentingnya mengakui bahwa dalam pasar yang bersaing akan membuat sanksi tersebut menjadi
lebih dapat dipercaya reliable. Petani sayur – mayur atau buah-buahan biasanya melakukan penjualan
produk secara kontinu berdasarkan harga yang ditawarkan oleh tengkulak yang menjalin ikatan kredit kontrak dengan petani. Namun hal ini tidak berarti kekuatan
monopoli berada di tangan tengkulak. Dalam pasar yang lebih kompetitif, petani dapat dengan mudah beralih kepada tengkulak lain pada musim berikutnya, jika
harga yang ditawarkan tengkulak jauh lebih rendah secara relatif terhadap harga pasar. Namun, tentu saja kekuatan monopsoni dapat menangkap rente monopsoni
suatu kelebihan di atas rata-rata keuntungan dari aktivitas ekonomi, ketika tidak terdapat pesaing lain dalam pasar produk lokal. Berikut merupakan diagram yang
menggambarkan informasi unsure-unsur yang berpengaruh terhadap posisi rebut tawar dalam kontrak agribisnis dalam kaitannya dengan peranan sejarah dan tradisi
dalam norma sosial jauh sebelum kontrak itu terjadi, khususnya yang berperan dalam terciptanya kontrak pertanian dan agribisnis ke arah perubahan kelembagaan
dan akumulasi asset baik pada tingkat petani maupun pedagang.
33
Aset Perdagang : -
Pendidikan, -
Pengalaman -
Lahan -
Rumah -
Aset lain -
Keuangan -
Sosial
Aset Petani : - Pendidikan
- Pengalaman - Lahan usaha
- Aset lain seperti
rumah - Pendapatan,
- Sosial Penerapan agribisnis :
- Pengawasan kualitas kuantitas,
- Metode pembayaran, - hubungan kerjasama
dan jaringan kerja, - Perjanjian kontrak
- Penggunaan antara, - Pencarian informasi
- Pengukuhan hak - Penegakan hukum,
- I nvestasi spesialisasi
34
Gambar 1. Hubungan Unsur-unsur yang Dapat Mempengaruhi Bargaining Power dalam Pengaturan Kontrak-kontrak Pertanian di Wilayah Perdesaan.