Tabel 4. Perbandingan morfometrik ikan kuro dengan penelitian lain
No Karakter
MorfometrikPanjang Tubuh Weber
Beaufort 1922
Motomura et al. 2004
Penelitian ini 2012
1 Panjang kepala
0,26 – 0,30
0,28 – 0,31
0,14 – 0,23
2 Tinggi badan
0,25 – 0,28
0,17 – 0,21
3 Panjang rahang atas
0,14 – 0,17
0,08 – 0,13
4 Panjang rahang bawah
0,07 – 0,09
0,06 – 0,08
4.3 Hubungan Panjang - Bobot
Pola pertumbuhan yang terjadi pada ikan kuro Eleutheronema tetradactylum di pantai Mayangan dapat diketahui melalui analisis hubungan
panjang – bobot. Hubungan tersebut dinyatakan dalam persamaan W= aL
b
Gambar 6.
Gambar 6. Grafik hubungan Panjang dan Bobot Ikan Kuro Eleutheronema tetradactylum
Berdasarkan pengujian nilai b dengan uji-t Lampiran 4 diperoleh nilai b ikan kuro berbeda nyata dengan nilai 3 t
hit
t
tab
. Hal ini mengidentifikasikan bahwa pola pertumbuhan ikan kuro adalah allometrik positif, artinya pertumbuhan
bobot ikan kuro lebih cepat dibandingkan panjangnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Djamali et al. 1985 terhadap ikan kuro di muara Sungai Musi
menunjukkan bahwa nilai b untuk ikan kuro sebesar 3,038 dan setelah melalui uji-t menunjukkan bahwa pola pertumbuhannya adalah allometrik positif.
4.4 Faktor Kondisi
Faktor kondisi ikan kuro dihitung menggunakan rumus faktor kondisi yang allometrik. Pada Gambar 7 faktor kondisi rata-rata ikan kuro mengalami fluktuasi
tiap bulan. Faktor kondisi yang tertinggi terdapat pada bulan Oktober dengan nilai 1,08 dan faktor kondisi terkecil terjadi pada bulan Juni sebesar 0,94, setelah diuji
ternyata berbeda nyata dengan α= 0,05.
Gambar 7. Faktor kondisi ikan kuro Eleutheronema tetradactylum berdasarkan bulan pengamatan
Faktor kondsi ikan kuro akan meningkat, jika isi lambungnya ditemukan ikan, sedangkan jika isi lambungnya ditemukan Crustacea maka, faktor kondisinya
akan menurun Bogarestu 2012. Hal ini terjadi pada Mei, Juni, Juli jenis makanan ikan kuro semuanya termasuk kedalam kelompok Crustacea, sedangkan pada bulan
Agustus, September, dan Oktober makanan ikan kuro berupa ikan. Kondisi seperti ini memperlihatkan bahwa kondisi ikan tergantung kepada ketersediaan makanan di
dalam perairan. Hal ini didukung oleh pernyataan Effendie 1997 bahwa hal-hal yang memengaruhi faktor kondisi selain kematangan gonad adalah jenis kelamin,
ukuran, dan kondisi lingkungan.
4.5 Tingkat kematangan Gonad