Faktor Lingkungan Biofisik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan

terjadinya hubungan antara ketiga unsur tersebut. Apabila salah satu unsur dari ketiganya tidak tersedia maka kebakaran tidak akan terjadi dan pada umumnya unsur yang paling berpotensi untuk dikurangi ketersediaanya adalah bahan bakar Clar dan Chatten 1954.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan

1. Faktor Lingkungan Biofisik

a. Karakteristik Bahan Bakar Menurut Brown dan Davis 1973 terdapat 3 tipe bahan bakar yaitu bahan bakar bawah yang terdiri atas duff, akar, dan gambut. Bahan bakar permukaan yang terdiri atas serasah, ranting, kulit kayu, dan cabang pohon yang semuanya belum terurai, termasuk juga rumput, tumbuhan bawah, anakan, dan semai. Bahan bakar tajuk yang terdiri atas bahan bakar hidup ataupun yang sudah mati yang berada diatas dan menutupi kanopi menyebar dari tanah dengan tinggi 1,2 meter. Menurut Clar dan Chatten 1954 ada beberapa hal yang mempengaruhi kebakaran yaitu ukuran bahan bakar, bahan bakar yang halus lebih cepat kering dan lebih mudah terbakar sedangkan bahan bakar kasar lebih sukar terbakar. Susunan bahan bakar juga mempengaruhi kebakaran, bahan bakar yang menyebar secara horizontal mempercepat meluasnya kebakaran dan volume bahan bakar, bahan bakar dalam jumlah besar akan memperbesar nyala api, temperaturnya tinggi dan sulit dipadamkan. Kerapatan bahan bakar mempengaruhi kebakaran, kayu yang memiliki kerapatan tinggi dan rendah akan terbakar dengan baik sedangkan rumput akan lebih mudah terbakar pada saat kerapatan rendah dan berhenti bila kerapatan tinggi. Kadar air bahan bakar mempengaruhi sulit atau tidaknya suatu bahan bakar untuk terbakar dan bahan bakar yang banyak mengandung air akan lebih sulit terbakar. Kadar air bahan bakar sebagai kandungan air pada partikel bahan bakar adalah faktor yang mempengaruhi perilaku kebakaran hutan dan lahan. Kandungan air yang tinggi dari bahan bakar, memerlukan panas yang tinggi sebelum bahan bakar dibakar, sehingga tingkat kebakaran dan daya nyala bahan bakar akan berkurang. Kadar air dari bahan bakar berubah seiring dengan perubahan kondisi cuaca, baik musiman maupun selama periode waktu yang lebih pendek Chandler et al. 1983. b. Kondisi Bahan Bakar Kondisi bahan bakar mempengaruhi mudah-tidaknya api membakar bahan bakar, kondisi bahan bakar tersebut berhubungan dengan kadar air dan jumlah bahan bakar. Meskipun bahan bakar tertumpuk banyak, apabila kadar airnya tinggi maka api tidak mudah menyala. Kelembaban kurang dari 30 mendukung terjadinya kebakaran Saharjo 2003 dalam Darwo 2009.

2. Faktor Manusia