BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan
Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan, Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah perangkat komputer dan perangkat lunak program ArcView GIS 3.3, Microsoft Office, alat tulis. Bahan-bahan yang
digunakan adalah data hotspot titik panas harian tahun 2000-2009 dari Citra Satelit MODIS di Provinsi Kalimantan Barat yang diperoleh dari Fire Information
Resources Management System FIRMS, data curah hujan Provinsi Kalimantan
Barat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG Pusat, dan peta perubahan tutupan lahan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil RSPO.
3.3 Analisis data
Tahap analisis
data yang dilakukan adalah menganalisis perubahan tutupan
lahan di Kalimantan Barat pada tahun 2000-2009, menganalisis sebaran titik panas hotspot di Kalimantan Barat pada tahun 2000-2009, menganalisis luas
areal terbakar pada berbagai tipe tutupan lahan dengan mengorelasikan jumlah titik panas di Kalimantan Barat, menganalisis estimasi emisi karbondioksida
CO
2
yang dihasilkan akibat kebakaran hutan dan lahan.
3.4 Pengolahan
Data hotspot dan data tutupan lahan diolah menggunakan software ArcView GIS 3.3 untuk mendapatkan luas areal terbakar dan selanjutnya
digunakan untuk menghitung emisi karbondioksida. Gambar 2 menyajikan diagram alir pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak ArcView GIS 3.3.
Gambar 2 Diagram alir pengolahan data menggunakan ArcView GIS 3.3 3.4.1 Penghitungan Estimasi Karbon
Luas areal terbakar merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk menduga emisi karbon dan emisi karbondioksida akibat kebakaran hutan dan
lahan. Emisi karbon dikalkulasikan dengan menggunakan persamaan berikut Seiler dan Crutzhen 1980:
M= A x B x E Hotspot
dengan confidence ≥ 50
Seleksi Tanah
gambut Tanah
mineral Projection tools
Clipping Buffering
Clipping hotspot dengan tema tutupan lahan
Luas areal
Penghitungan emisi CO
2
Seiler dan Crutzhen 1980 Rekapitulasi di MS Excel
Tema tutupan lahan Overlay
Data tutupan lahan Kalimantan Barat
Peta administrasi Kalimantan Barat
Dimana: M = Biomassa bahan bakar yang terbakar ton
A = Luas areal terbakar hektar B = efisiensi pembakaran burning efficiency berdasarkan jenis tutupan lahan
E = muatan bahan bakar fuel load pada masing-masing tutupan lahan tonha Biomassa bahan bakar yang terbakar M digunakan untuk menduga emisi
karbon yang dihasilkan. Perhitungan emisi karbon dengan menggunakan variabel biomassa bahan bakar yang terbakar dikalkulasikan sebagai berikut:
M C = 0,45 x M
Dimana: M C = Massa karbon ton
M = Biomassa bahan bakar terbakar ton. Estimasi karbondioksida yang dihasilkan dari proses pembakaran
dibedakan berdasarkan pembakaran pada tanah mineral dan gambut. Emisi karbondioksida pada tanah mineral ton CO
2
dihitung menggunakan persamaan: M CO
2
= 0,90 x M C Emisi karbondioksida yang dihasilkan pada pembakaran di tanah gambut ton
CO
2
menggunakan persamaan: M CO
2
= 0,5 x 0,7 x M C Dimana:
M C = Massa karbon ton M CO
2
= Emisi karbondioksida ton
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN